Dispenda Meriahkan LKJP Tahun 2015

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat meriahkan Pameran Pembangunan dalam rangkaian acara Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat 2015 yang berlangsung di Halaman Gedung Sate, Kamis – Jumat 5-6 Maret 2015.

Sekitar 56 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Badan dan lembaga lainnya pun tampak berderet rapih dan menonjolkan semua prestasi masing-masing, seperti halnya Dispenda yang juga memamerka berbagai terobosan termasuk sosialisasi pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui ATM BJB.

Tidak hanya itu, dinas yang dikepalai oleh Dadang Suharto SH, MM ini pun memfasilitasi masyarakat yang ingin mengetahui besaran pajak yang harus dibayar menggunakan layanan sms info, bahkan menghadirkan mobil samsat keliling yang siap melayani wajib pajak membayar pajak tahunan kendaraan.

Pada pemeran itu, panitia juga tidak hanya memperlihatkan berbagai prestasi Jawa Barat tahun ini, namun memfasilitasi para perajin makanan hingga para perajin batu akik yang juga ramai dikunjungi masyarakat.

Rencananya pameran akan dibuka usai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampailan LKPJ dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. ***

Loyal Kepada Lembaga Bukti Syukur PNS

Tidak boleh ada pegawai Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat mengeluh akan sulitnya mengarungi kehidupan. Demikian disampaikan Kepala Dispenda Dadang Suharto, SH, MM, pada apel pagi, Senin (16/2).

Menurut dia, banyaknya kemudahan dan perhatian pemerintah menjadi hal yang harus disyukuri oleh semua pegawainya. Layanan kesehatan 24 jam, tunjangan dan bekal dihari pensiun, sampai lahan pemakaman untuk PNS dari pemerintah adalah hal-hal yang luar biasa dan harus disyukuri.

“Kalau ada pegawai mengeluh, itu bukan pegawai Dispenda. Karena kita sudah sejahtera, jadi kita harus bersyukur, ini kalau disyukuri akan bermanfaat, nikmati saja. Tinggal kita terus tingkatkan prestasi dan loyalitas kepada lembaga menjadi nomor satu itu bukti syukur,” kata Dadang.

Loyalitas kepada negara pun diharapkan Dadang dapat ditunjang dengan solidaritas dan kekompakan didalam lembaga. Sebab, Dispenda sebagai rumah bersama dan harus dijaga oleh semuanya.

“Saat ini sudah terbangun cukup baik, tinggal kita pertahankan dan tingkatkan,” ucapnya.***

Kadispenda Ajak PNS Berbakti Untuk Negara

Keseriusan dan bekerja penuh dengan tanggujawab menjadi hal yang harus dilakukan sebagai abdi negara, hal itu menjadi sebuah kaharusan melihat besarnya perhatian pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat, Dadang Suharto, SH, MM menjelaskan, salah satu contoh yang diberikan pemerintah kepada PNS adalah kebutuhan setiap pegawai menjelang pensiun atau purna bakti.

“Pemerintah melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah), menyiapkan pelatihan keterampilan bagi PNS menjelang masa purna bakti,” kata Dadang saat apel pagi di Lapangan Dispenda, Senin (16/2).

Tidak hanya itu, PNS pun mendapat tunjangan modal dari pemerintah untuk berkarya dibidang lainnya sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Sebab, selama ini dinilainya PNS terlalu asik dengan kerja kedinasan, maka dipersiapkan pelatihan persiapan purna bakti.

“PNS mengikuti pelatih yang sifatnya keterampian, seperti bidang peternakan dan pertanian dan diberikan tunjangan dukungan, karena kita terlalu asik kerja kedinasan, maka pemerintah mempersiapkan itu,” bebernya.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menyiapkan lahan pemakanan di Jatinangor. Jadi ini adalah bentuk kepedulian pemerintah, tinggal kita bekerja sepenuh hati untuk negara dan masyarakat,” lanjutnya. ***

Kadispenda Serahkan Bantuan Modal Untuk Lima Pegawai Terbaiknya

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH, MM menyerahkan secara simbolis tunjangan rincian kerja usaha atau modal kepada lima pegawai terbaiknya di Lapangan Dispenda, Senin (16/2).

Menurut Dadang, modal yang diberikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada pegawai yang akan memasuki masa purna bakti.

“Insyaallah kelima teman-teman kita ini tahun depan akan memasuki purna bakti, beliau-beliau ini adalah Ibu Dince, Ibu lina, Pak Sutanto, Pak Rusman, Pak Ari Nugraha yang masing-masing kelahiran tahun 1958,” kata Dadang.

Purna bakti atau pensiun itu merupakan proses alami dan semuanya akan dilalui bersama. Maka pada kesempatan itu pun, Dadang meminta agar setiap pegawainya tidak berleha-leha menjelang masa pensiun tersebut.

“Pensiun pun bukan mengakhiri masa tugas, bukan berarti akhir berkarya, pengabdian tidak berhenti, karena bisa mengabdi di bidang tertentu, dan berkarya di bidang lainnya,” ucap Dadang. ***

Libur Imlek, Dispenda Himbau Masyarakat

Sehubungan Libur Imlek 2566 pada Kamis, 19 Februari 2015 (sesuai Surat Edaran Gubernur Jabar No 851/60/org/2014), Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jabar akan libur layanan.
Seluruh bentuk pelayanan, baik di kantor, outlet, keliling, akan libur satu hari layanan, namun akan kembali normal melayani pada Jumat, 20 Februari 2015.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran No 975/149-Dispenda tertanggal 12 Februari 2015, yang ditandatangani langsung Kepala Dispenda Dadang Suharto.
“Guna mengantisipasi keterlambatan pendaftaran oleh wajib pajak, maka penetapan sanksi administratif yang jatuh 19 Februari dan 20 Februari akan berubah menjadi diperpanjang hingga Sabtu, 21 Februari 2015,” tambah keterangan dalam surat edaran tersebut.
Seluruh Kepala Cabang Pelayanan Dinas sudah dihimbau berkoordinasi pihak terkait, sekaligus mengumumkan hal libur dan sanksi administratif ini kepada masyarakat. **

“Jangan Coba-Coba Korupsi”

Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso mengatakan, pihaknya sangat fokus dalam mencegah terjadinya praktek korupsi di instansi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Dengan pencegahan ini,  sistem keuangan pemerintah  jangan jadi sarana kejahatan.Untuk mengupayakan hal tersebut,  sistem fiskal dijaga jangan ada praktek manipulasi penggunaan keuangan negara.
“Jangan ada uang ilegal masuk ke Indonesia sehingga mengganggu pengusaha asli Indonesia. Pencegahan ini juga diharapkan di Pemerintah Daerah , jangan ada lagi praktek korupsi baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” katanya di Bandung, awal pekan ini.
Tentang kondisi terbaru yang berhasil diungkap PPATK, diantaranya ada praktek kongkalinglong di beberapa  daerah di Indonesia.
Temuan tersebut, sudah disampaikan ke pihak aparat penegak hukum baik Kejaksaan maupun KPK.
Di PPATK temuan tersebut,  datanya  lengkap, data base ada disamping adanya laporan dari masyarakat. “Himbauan kepada para pejabat, jangan coba-coba melakukan praktek korupsi karena sekarang mudah dilacak,” pungkasnya. **

Perangi Korupsi, Dispenda Gelar Kapita Selecta

Korupsi ataupun kejahatan perbankan menjadi musuh yang terus diperangi oleh semua pihak, termasuk Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat. Seluruh kepala cabang dan TU/Tata Usaha di lingkungan Dispenda Jabar diberi pengarahan pada acara Kapita Selekta.

Acara yang berlangsung di Aula Dispenda Jabar, Senin (09/2) tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni perwakilan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), akademisi, dan peneliti transaski keuangan.

Dalam pemaparannya, ketiga narasumber tersebut membeberkan apa, bagaiamana, dan seperti apa dampak jika merugikan negara. Bahkan, beberapa contoh tindak pidana pencucian uang pun disampaikan kepada peserta yang hadir.

“PPATK akan dapat dengan mudah mendata aliran dana semua PNS se- Indonesia. Kita bica mengecek rekening-rekening yang mencurigakan,” kata perwakilan dari PPATK, Firdaus Saleh, dalam pemaparannya.

Tidak hanya dapat mengakses rekening, pihaknya pun mempunyai data base harta kekayaan pejabat maupun calon pejabat di negeri ini. Maka tidak terlalu sulit untuk mengendus pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, termasuk perkembangan modus yang terjadi saat ini.

“Kita juga pelajarai pola karakter PNS, karena mayoritas setiap bulannya, uang masuk dan langsung ada penarikan. Itu karakter kebanyakan PNS. Kita juga mempunyai profilnya sampai dengan istri dan anak, apakah berwirasuasta atau tidak dan lainnya,” bebernya. ***

PNS Masih Yang Pertama Dalam Laporan PPATK

Kalangan birokrat Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi yang pertama dalam laporan dugaan transaksi mencurigakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal itu dikatakan oleh perwakilan PPATK, Firdaus Saleh dalam acara Kapita Selecta yang digelar oleh Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat.

Menurut Firdaus, mudahnya membaca karakter dan kondisi PNS membuat kebanyakan perbankan mudah mencurigai nasabah yang melakukan transaksi mencurigakan, apalagi nasabahnya adalah seorang PNS.

Dia mengatakan faktor lebih mudah ditemukannya kalangan birokrat PNS dalam kasus transaksi mencurigakan disebabkan karena ukuran gaji. Menurutnya, besaran gaji PNS bisa diukur.

Tapi, ketika ada transaksi dengan jumlah besar, hal tersebut yang dicurigai. Berbeda dengan pengusaha atau wirausahawan, yang perlu proses pengamatan agak lama untuk melihat adanya dugaan transaksi mencurigakan.
“Contohnya, misalkan seorang PNS gajinya Rp. 5 juta, dengan sumber hanya gaji, namun tiba-tiba menerima aliran dana Rp. 700 juta, yang kemudian ditarik tunai, ini mencurigakan dan hal seperti ini cukup sensitif untuk PNS,” kata Firdaus.***

Jumat Sebagai Hari Senam di Dispenda Jabar

Kesehatan jasmani menjadi salah satu poin penting untuk meraih hasil pekerjaan yang baik. Hal itu pula yang melatar belakangi ajakan senam rutin untuk semua pegawai di lingkungan Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat.

Senam tersebut dilakukan setiap hari Jumat pagi dan dipimpin oleh satu orang instruktur. Suasana keceriaan dan kebersamaan pun sangat kental terlihat pada momen tersebut, apalagi dengan udara Bandung yang masih segar di pagi hari.

Senam rutin ini pun dilakukan dengan berbagai variasi serta cara yang tidak selalu sama setiap pelaksanaannya, hal itu pun dilakukan agar tidak membuat bosan. Bahkan tidak hanya senam beberapa pegawai pun melakukan olahraga lainnya, seperti futsal, sepak bola, bersepada, dan lainnya.

Selain untuk tidak membuat bosan, olahraga dengan variasi berbeda guna melatih kemampuan motorik tubuh. Artinya ketika orang hanya melakukan satu jenis latihan olahraga saja, maka kemampuan motorik yang terlatih hanya pada bagian tertentu saja.

Maka senam menjadi alternatif untuk melatih motorik tubuh karena dinilai sebagai olahraga yang bersifat aerobik. Sebab, dengan senam dapat melatih dan menggerakan semua tubuh. ***

Dispenda Gelar Bimtek Front Office

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat menggelar Bimbingan Teknis/Bimtek Tenaga Front Office di lingkungan cabang pelayanan Dispenda Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Acara tersebut berlangsung selama 21 – 23 Januari 2015.

Acara tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kualitasa dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dispenda Jawa Barat Dadang Suharto SH, MM. Pada kesempatan itu pun, dia berharap peserta Bimtek dapat mengamalkan ilmu yang didapatnya di lingkungan kerja.

Metode pembelajaran yang diberikan dalam bintek tersebut adalah metode Kuliah Teori/ Ceramah, diskusi dan praktek.***