Menpan Bersepeda Bareng Gubernur

Jumat (23/1) lalu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersepeda bersama dari Gedung Pakuan menuju Gedung Sate untuk menemui aparatur negara yang sudah menunggu guna melakukan senam bersama.

Senam yang juga diikuti pejabat teras Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini tampak meriah, dan sekitar pukul 08.30 WIB, Yuddy menutup agenda tersebut dengan silaturahmi bersama seluruh PNS yang hadir dari sejumlah OPD (termasuk dari Dispenda Jabar).

Pada acara tersebut, Menpan berharap aparatur sipil negara lebih baik dari sebelumnya, sebab Presiden Joko Widodo tengah menggencarkan revolusi mental. Artinya revolusi mental ini bisa benar-benar dipahami oleh masyarakat.

“Revolusi mental ini bisa merubah aparatur negara agar lebih berdisiplin, lebih mengembangkan budaya kerja yang bergotong royong, dan lebih memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakatnya,” katanya.

Yang diutamakan dalam perubahan ini ,kata dia, adalah dalam hal pelayanan kepada masyarakat dan birokrasi yang tidak berbelit-belit, tidak mempersulit dan tidak tebang pilih.

“Sosialisasi ini terus dilakukan sampai saya bisa melihat perubahan prilaku, perubahan cara pikir dan perubahan cara kerja, yang memberikan gambaran bahwa aparatur sipil yang sekarang lebih baik dari sebelumnya,” ucapnya. ***

Menpan Ajak Aparatur Negara Berhemat

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandy melarang para pejabat menggunakan anggaran negara untuk hal yang kurang manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah memberikan ucapan dalam bentuk iklan atau karangan bunga.

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk penghematan. Lebih dari 90 persen ucapan selamat yang disampaikan menggunakan uang negara.

“Sekarang dengan segala hormat, saya sudah buat surat edaran Kemenpan-RB tentang kesederhanaan dan penghematan. Ini penghematan prinsipnya. Karangan bunga itu pemborosan,” katanya saat bersilaturahim dengan para PNS di lingkungan Pemprov Jawa Barat(termasuk dari Dispenda Jabar), akhir pekan lalu.

Laporan yang diterimanya dari BPKP bahwa karangan bunga yang dikirim pejabat hanya 10 persen yang menggunakan uang pribadi, sedangkan sisanya memakai uang dinas.

“Kalau swasta mangga. Dan kalau mau kirim, pakai uang sendiri. Jangan pakai uang dinas. Kalau ada pejabat menikahkan anaknya, ya nggak usah mengirim bunga, cukup salaman saja,” tegasnya.***

Komunitas Sepakbola Dispenda 25 Des

Sepakbola memang sudah tidak asing lagi dikalangan pencinta olahraga di dunia. Di Tanah Air saat ini mulai bermunculan komunitas-komunitas sepakbola amateur, dimana orang-orang yang tidak berkutat dibidang olahraga bisa bermain sepakbola layaknya pemain bola profesional.

Seperti terlihat saat pertandingan rutin yang dilakukan komunitas sepakbola Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat di Stadion Sidolig. Para aparatur Negara tersebut bermain disore hari usai bekerja seharian.

“Memang rutin setiap hari Rabu sore. Pulang kerja kita berolahraga dengan bermain di sini (Sidolig),” kata salah satu staf Humas Dispenda Jabar, Jajang usai bermain, Rabu (24/12).

Menurutnya, kegiatan ini selain jadi ajang silaturahmi pegawai Dispenda Jabar, juga demi menjaga kondisi tubuh, ditengah padatnya rutinitas. Selain itu, manfaat sepakbola tersebut dapat membuat tubuh kembali fit diesok harinya.

“Biasanya bertanding dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya, atau bertanding internal, karena banyak juga yang mengikuti olahraga rutin ini,” ucap Jajang. ***

Wacana Inovasi Baru Dispenda, Samsat di Tempat Wisata

Sukses menciptakan berbagai ide inovatif dan visioner saat melakukan diklat, Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto SH MM mengaku bangga kepada abdi Negara di lingkungan kerjanya.
“Hasil inovasi dari tim kami ini mendapat apresiasi positif dari banyak orang, saya bangga,” kata Dadang dalam sambutannya saat rapat evaluasi tahunan di Aula Dispenda, belum lama ini.
Dadang mengaku inovasi yang disampaikan beberapa pegawai Dispenda melalui plat perubahan itu juga memukau penguji dan Kepala Badiklat.
Inovasi yang dipaparkan tersebut dinilai sebagai ide segar dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di lingkungan Dispenda Jawa Barat. Salah satu contoh ide yang dipaparkan adalah membayar pajak justru di hari libur, terutama di tempat wisata/rekreasi.
“Saya menilai ini banyak kreasi segar seperti Samsat tempat wisata atau kerjasama dengan perusahaan leasing untuk mendongkrak kemudahan membayar pajak. Walapun ide ini dulu sempat ada, kelebihan yang dipaparkan teman-teman ada pada tataran implementasinya,” pungkasnya. (**)

Kadispenda: Tugas Saya Gali Potensi Pendapatan Lebih Besar

Kepala Dispenda Jawa Barat Dadang Suharto bertekad menggenjot penerimaan asli daerah (PAD).

Menurutnya, target prestasi tersebut harus dicapai karena dirinya selalul memiliki tekad berusaha memberikan terbaik, dimanapun tempat usahanya.

Sebagai catatan, Dadang saat menjabat Kepala Biro Pengadaan Barang Daerah Setda Jabar dianggap sukses menangani persoalan ribuan aset Pemprov Jabar yang tercecer, sehingga berujung raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain itu, suami Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung Yeni Siti Saodah ini juga dinilai sukses mendorong konsep built operate transfer (BOT) sejumlah aset Pemprov sehingga memiliki nilai setelah dibangun pihak swasta.

“Karena itu, tugas saya sekarang menggali potensi pajak daerah yang masih besar,” ujar Dadang di Bandung, seperti dikutip sejumlah laman online.

Pada 2015 ini, RAPBD ditargetkan sebesar Rp 22,132 triliun lebih atau naik 11,17% dibanding pendapatan pada APBD 2014.

Pendapatan riil berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang banyak ditopang pajak daerah yang dihimpun Dispenda Prov. Jabar. Ini diproyeksikan mencapai Rp 15,38 triliun atau meningkat 18,01% dari tahun sebelumnya.

Kemudian Dana Perimbangan diproyeksikan mencapai Rp 2,7 Triliun lebih atau turun sebesar Rp 118,28 Milyar lebih. Sementara Pendapatan Daerah lainnya yang sah menurun sebesar Rp 4,8 Milyar lebih atau turun 0,12%.

Sekalipun dipatok tinggi, Dadang mengakui pekerjaannya menjadi lebih ringan karena Pejabat Sementara (Pjs) sebelumnya yakni Iwa Karniwa telah meletakan bangunan sistem yang kuat.

“Pak Iwa sudah membangun sistem dan soliditas, saya tinggal melanjutkan,” ujarnya. ***

Tingkatkan Pelayanan Publik, Ini Pandangan Kadispenda

Pelayanan publik terus membaik, secara otomatis pendapatan pun akan ikut meningkat. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat, Dadang Suharto, SH.,MM dalam pengarahan rapat evaluasi tahunan di Aula Dispenda Jabar.

Artinya, semua pihak diharapkan dapat terus meningkatkan perbaikan pelayanan kepada para wajib pajak, dengan berbagai kenyamanan, kemudahan dan langkah-langkah lainnya, sehingga wajib pajak nyaman saat membayar pajak.

“Jika masyarakat menilai pelayanan kita baik, pasti berimplikasi pada pendapatan, karena bisa jadi salah satu penghambat pendapatan adalah pelayanan,” ucap Dadang.

Bahkan, peningkatan pelayanan prima pun sebagai upaya agar tidak ada cibiran dari masyarakat yang membuat wajib pajak mempunyai pemikiran negatif saat akan membayar pajak. Seperti halnya, karena hanya karena antre lama, masyarakat menjadi enggan membayar pajak, sehingga muncul pemikiran keliru untuk tidak membayar pajak.

“Mungkin kita ke depan bisa berikan semacam kupon hadiah kepada wajib pajak, bisa kupon cuci motor atau mobil, itu memang sepele tapi saya kira aka nada pandangan berbeda, dan saya rasa ini positif,” ungkapnya. ***

Kadispenda Apresiasi Ide Pegawai

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM sampaikan rasa bangga kepada para abdi negara di lingkungan kerjanya yang sukses membuat berbagai ide inovatif dan visioner saat melakukan diklat.

Menurutnya, inovasi yang disampaikan beberapa pegawai Dispenda melalui Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan III (Diklatpim III) itu juga memukau penguji dan kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat.

“Saya senang dapat menjadi mentor teman-teman yang sekolah di Diklat, yakni Ka. CPDP Wil. Kab Bogor – Cibinong, Ka. CPDP Wil. Kab Sukabumi 1 Cibadak, Ka. CPDP Wil. Kab Cirebon 1 Sumber, dan Ka. Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan (PUSLIA). Hasil Diklatpim III mereka ini mendapat apresiasi positif dari banyak orang, saya bangga,” kata Dadang dalam sambutan saat rapat evaluasi tahunan di Aula Dispenda.

Inovasi yang dipaparkan tersebut dinilai sebagai ide segar dalam peningkatan kualitas pelayanan publik , khususnya di lingkungan Dispenda Jawa Barat. Salah satu contoh ide yang dipaparkan adalah kerjasama dengan pihak perbankan kemudahan membayar pajak melalui integrasi sistem pengelolaan pendapatan daerah dengan Banking System. Tampil sebagai peringkat terbaik inovasi adalah Kapuslia Dispenda Jabar.

“Saya menilai ini adalah kreasi segar, karena walaupun dulu sempat ada, kelebihan yang dipaparkan teman-teman adalah pada tataran implementasinya. Atau ide yang menyebutkan layanan samsat dilakukan ditempat-tempat rekreasi di waktu libur,” ungkapnya. ***

Berikan Pelayanan Prima, Kadispenda Intruksikan Jaga Kebersihan

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM mengingatkan aparatur negara yang ada di lingkungan kerjanya dapat menjaga kebersihan, dimana hal itu akan menjadi cermin pribadi seseorang.

Menurut Dadang, saat ini memang di lingkungannya sudah cukup baik dalam menjaga kebersihan, hanya saja masih perlu ditingkatkan sampai ke tempat pelayanan publik, salah satunya di Samsat.

“Kebersihan di tempat pelayanan dan ruang kerja harus terus ditingkatkan. Selain menjadi cerminan kepribadian, hal itu membuat kenayaman buat kita juga,” ucapnya.

Kebersihan dan keindahan pun diharapkan dapat membuat wajib pajak lebih nyaman dalam melaksanakan pembayaran, bahkan dirinya mengusulkan berbagai inovasi supaya wajib pajak dapat nyaman saat membayar pajak.

“Hal ini memang dipandang sepele, tapi saya berharap ini bisa menjadi langkah kita dalam memberikan pelayanan terbaik buat wajib pajak,” ungkapnya. ***

Dispenda Siap Melayani Masyarakat dengan Hati dan Kejujuran

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM bertekad meningkatkan kopentensi dan integritas sumber daya aparaturnya yang dapat melayani masyarakat dengan hati dan kejujuran.

“Kita pun akan berusaha meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk menjawab tantangan. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan untuk membangun kepercayaan publik kepada institusi pemerintah,” kata Dadang dalam sebuah video unggahan Dispenda, belum lama ini.

Tidak hanya itu, Dadang pun berharap dengan langkah tersebut dapat membangun partisipasi aktif dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Tahun ini pun pihaknya akan menata kembali struktur organisasi Dispenda, selain terus memperbaiki mutu pelayanan secara berkesinambungan yang dilakukan di kantor-kantor cabang pelayanan, serta mengoptimalkan program unggulan Dispenda.

“Insyaallah pajak yang berasal dari masyarakat akan dikelola secara amanah dan akuntabel oleh pemerintah, akan dikembalikan kepada masyarakat melalui program-program pembangunan untuk kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” ucapnya. ***

Ini Target Pertama Dadang Sebagai Kadispenda Jabar

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM mengatakan tahun ini pihaknya akan terus berbenah melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat.

Dadang mengaku, salah satu fokus pekerjaannya adalah melakukan penataan kembali struktur organisasi dan terus memperbaiki mutu pelayanan secara berkesinambungan di kantor cabang.

“Selain itu, kita pun akan mengoptimalkan program-program unggulan, yang bertujuan mendekatkan pelayanan pajak kepada masyarakat,” kata Dadang di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, program-program unggulan yang terus dioptimalkan antara lain samsat keliling, drive thru, samsat outlet, samsat night, samsat online serta program unggulan lainnya. Bahkan, kedepan dijanjikannya akan ada inovasi-inovasi lain, yang semua tentu untuk peningkatan pelayanan masyarakat.

“Inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi, yaitu melalui aplikasi pembayaran pajak berbasis internet, telepon seluler dan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kita berharap, ini semua dapat mendorong kesadaran wajib pajak menunaikan kewajiban pajaknya,” ungkapnya. ***