Kunjungan Tim Pembina Samsat Jawa Tengah ke Dispenda Jabar

Tim Pembina Samsat Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat sebagai rangkaian workshop Implementasi Aplikasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-Samsat) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rombongan Tim Pembina Samsat Jawa Tengah yang dipimpin Kepala Dinas  Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Jawa Tengah Hendri Santosa diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah  Jawa Barat Dadang Suharto di ruang Aula VIP, Gedung Dispenda Jabar, Bandung,  Kamis (1/12).

Pertemuan dibuka dengan paparan mengenai produk dan layanan Samsat Jabar oleh Kadispenda Dadang Suharto. Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan hangat, kedua belak pihak saling berbagi pengalaman. Terutama tim pembina Samsat Jateng yang tertarik dengan aplikasi mengenai pengelolaan pendapatan daerah (e-Samsat).  Diskusi meliputi aspek legalitas dan teknis, hadir sebagai nara sumber mewakili Dispenda Jabar Kabid Pendapatan I Agus Rahkmat dan Kapuslia R. Mukti Subagja.

Workshop Implementasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-SAMSAT) Tahap II

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Workshop Implementasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-SAMSAT) di aula Hotel La Grande, Kota Bandung, Selasa (29/11/16). Peserta Workshop Tahap Kedua ini dihadiri oleh peserta Tim Pembina Samsat dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Lampung. Selain Kepala Dispenda Prov Jabar, Dadang Suharto dan Perwakilan Ditlantas Polda Jabar, acara yang diselenggarakan mulai tanggal 29 sampai 30 November 2016 ini juga menghadirkan narasumber lain, seperti Kabid Pendapatan I Agus Rakhmat, Kepala PUSLIA Mukti Subagja, Kasi Pengelolaan Data dan Aplikasi PUSLIA Fajar Librianto, dan Pengelola Aplikasi Pendapatan Ahmad Nurhidayat. Dalam paparannya, Agus Rakhmat menerangkan adanya langkah-langkah krusial dalam membangun e-SAMSAT. “Berbicara mengenai e-SAMSAT, maka harus memperkuat IT dalam tiga aspek, yaitu hardware, software, dan brainware. Ketiga aspek tersebut harus sudah solid dan benar-benar online. Ketika melakukan pembayaran, database kita harus ikut berubah melalui program komputer, bukan manual oleh pegawai lagi,” ungkapnya. Hingga saat ini e-SAMSAT telah bekerjasama dengan 6 bank dengan total pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui ATM mencapai kurang lebih 64 ribu mesin di seluruh Indonesia. Bank yang telah bekerjasama dalam program eSAMSAT adalah Bank bjb, BCA, BNI, BRI, CIMB Niaga, dan Permata Bank. Terpilihnya Pemprov Jabar sebagai daerah percontohan karena pertimbangan kesiapan untuk memberikan bantuan teknis dalam hal transfer knowledge serta kesediaan memberikan source code aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), e-SAMSAT, dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Kegiatan ini bertujuan unuk mendorong terimplementasinya sisem pengelolaan pemerintah berbasis aplikasi elektronik pada tata kelola pemerintah daerah, membangun komitmen pemerintah daerah, serta menyediakan forum untuk saling berbagi informasi dan pengalaman terkait implementasi sistem elektronik tersebut.

Gubernur Ahmad Heryawan Apresiasi KPK Atas Terpilihnya Tiga Layanan Publik Jabar Sebagai Pilot Project Pencegahan Korupsi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan beserta jajaran KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang telah memilih tiga inovasi layanan publik di Jawa Barat sebagai pilot project (proyek percontohan) pencegahan korupsi untuk 17 provinsi di Indonesia, demikian disampaikan Gubernur Ahmad Heryawan dalam helaran Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan 17 Pemerintah Daerah Provinsi di Indonesia yang berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jumat (25/11).

Tiga inovasi layanan publik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dijadikan pilot project di antaranya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), pengelolaan pajak kendaraan bermotor (PKB), dan Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Online.

” Selain menjadi kebanggaan dan sebuah kehormatan, terpilihnya tiga inovasi layanan publik Jabar sebagai pilot project menjadi motivasi untuk terus menumbuh kembangkan inovasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang lebih baik lagi,” ucap Gubernur Ahmad Hermawan.

Gubernur Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher menjelaskan tiga inovasi yang menjadi substansi MoU kali ini merupakan inovasi peningkatan pelayanan perizinan melalui program Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Untuk Publik (SIMPATIK).

Pertama Keunggulan Aplikasi SIMPATIK ini adalah pendaftaran permohonan perizinan secara online, e-tracking terhadap status perizinan, fasilitas pengaduan online, integrasi portal dan backoffice serta open source program (aplikasi ini tidak berbayar dapat dibagi keseluruh instansi PTSP yang dikembangkan sesuai kebutuhan).

Kedua, Inovasi Manajemen Kepegawaian melalui Aplikasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Online. dan salah satu upaya pengelolaan kepegawaian yang BAIK (bermutu, akuntabel, inovatif dan kreatif). Sejak tahun 2009 kami telah mengembangkan transformasi honorarium kepada sistem tambahan penghasilan PNS (TPP) melalui sistem pengukuran kinerja online. Jumlah besaran TPP yang diterima oleh setiap aparatur mengacu pada besaran nilai capaian sasaran kerja, perilaku kerja, tugas tambahan dan kreatifitas aparatur setiap bulannya melalui situs skp.jabarprov.go.id,

Aher menegaskan evaluasi atas penerapan sistem TPP ini telah menunjukkan tren manajemen kepegawaian yang baik, diantaranya orientasi aparatur dalam bekerja adalah kinerja, sesuai dengan tugas jabatan, bekerja secara terencana, disiplin dan fokus pelayanan untuk kinerja, adanya motivasi bekerja lebih baik, atasan dapat menilai secara lebih objektif, aparatur lebih melek teknologi, efesien serta perselingkungan menurun.

“Tindak lanjut atas penilaian kinerja yang tersistem, tentunya menjadi landasan referensi bagi kami dalam pengelolaan aparatur secara menyeluruh, tidak hanya dalam hal jumlah besaran pemberian tambahan penghasilan, tetapi juga terhadap kebutuhan pengembangan diklat, kenaikan pangkat, promosi dan rotasi jabatan serta hukuman disiplin,” kata dia.

Dan ketiga, lanjut Aher, yakni inovasi pendapatan daerah melalui e-Samsat (Elektronik Samsat), Program e-samsat ini kami luncurkan sejak bulan November 2014, dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan terhadap masyarakat sebagai wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan.

KPK memilih tiga inovasi layanan publik Jabar dengan pertimbangan kesiapan untuk memberikan bantuan teknis dalam hal transfer knowledge serta kesediaan memberikan source code aplikasi PTSP,e-Samsat, dan TPP secara cuma-cuma kepada pemerintah daerah lain yang berkomitmen mengimplementasikan pengelolaan PTSP dan pendapatan atas PKB serta TPP berbasis sistem elektronik.

e-Samsat Mampu Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah Jawa Barat

Melalui kemudahan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor ini, e-Samsat telah menghasilkan capaian positif di antaranya tertib administrasi data wajib pajak (WP) kendaraan  bermotor, meminimalkan bahkan menghilangkan praktik percaloan, pemungutan liar (pungli) serta mengakselerasi capaian Peningkatan pendapatan daerah.

“Bahkan melalui e-Samsat Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkat tajam,” ucap Gubernur Ahmad Heryawan dalam sambutannya di dalam helaran Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan 17 Pemerintah Provinsi di Indonesia yang berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jumat (25/11).

Bahkan sedikit menggoda Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ahmad Heryawan mengatakan e-Samsat menjadi obat untuk menambah Dana Alokasi Umum (DAU) karena peningkatanya cukup signifikan. Bahkan pihaknya menjadi lebih semangat untuk menggelorakan e-Samsat di masyarakat Jabar terlebih ketika DAU dikurangi dari Kementerian Keuangan.

Tidak hanya e-Samsat, Ahmad Heryawan pun menyebutkan produk layanan Samsat lainnya seperti Samsat Gendong (Samdong). Jika e-Samsat digunakan oleh mereka yang melek Teknologi Informasi, Samsat Gendong sebaliknya yakni bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Perkampungan.

Samdong merupakan layanan jemput bola yang diinisiasi oleh Tim Pembina Samsat Jawa Barat. Samdong melayani pengesahan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) setiap tahun, pembayaran PKB dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

 Lebih jauh Ahmad Heryawan menjelaskan, ada empat orang petugas yang menggunakan sepeda motor. Keempat petugas tersebut berasal dari Dispenda, Polda Jabar, Bank BJB dan PT Jasaraharja. Keempat petugas tersebut kemudian mencari kerumunan massa di perkampungan,sekitaran pabrik, dan di depan mesjid khususnya di hari Jumat untuk menjemput wajib pajak setelah selesai melaksanakan shalat Jumat. Petugas Samdong tersebut kemudian membuka meja administrasi untuk melayani pembayaran PKB secara online.

Menutup sambutannya, Ahmad Heryawan mengatakan program Pembebasan Pokok dan Sanksi Administratif BBN II, Pembebasan Sanksi Administratif PKB yang dilaksanakan oleh Dispenda Jabar pun mendorong peningkatan pendapatan kurang lebih Rp 480 miliar tertambal oleh inovasi layanan Pajak Kendaran Bermotor.

Dispenda Jabar Menjadi Nara Sumber Workshop Implementasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-SAMSAT)

Dinas Pendapatan Jawa Barat sebagai pelopor pelayanan publik di Indonesia khususnya di bidang kesamsatan dipilih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi narasumber pada Workshop Implementasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-SAMSAT) yang dilaksanakan di aula Hotel La Grande, Bandung,Rabu (23/11).

Workshop Implementasi Pengelolaan Pendapatan Daerah (e-SAMSAT) yang diselenggarakan oleh KPK akan diikuti oleh 17 Provinsi beserta unsur Tim Pembina SAMSAT dan dibagi menjadi dalam dua tahap. Tahap pertama digelar pada tanggal 23 sampai 25 November 2016 dihadiri peserta dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Banten, Papua, dan Papua Barat. Sedangkan tahap kedua workshop akan digelar pada 29,30 November dan 1 Desember 2016, pada tahap ini peserta yang akan hadir adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Lampung.

Sementara, narasumber  Tim Pembina SAMSAT Jawa Barat, diwakili oleh Kadispenda Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto dan Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Sugihardi sebagai.

Electronic Samsat atau biasa disingkat e-Samsat merupakan sebuah terobosan yang dikembangkan oleh Tim Pembina SAMSAT Jawa Barat (Dispenda Jabar, Polda Jabar, dan PT. Jasa Raharja) guna mempermudah Wajib Pajak (WP) untuk melaksanakan kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor di wilayah hukum Jawa Barat. Selain itu, layanan e-SAMSAT Jabar juga diharapkan dapat mengurangi kontak langsung antara WP dengan petugas samsat sehingga praktik percaloan dan pungli dapat dihindari.

“Melalui produk e-Samsat Jabar ini, proses pembayaran yang lebih cepat, mudah, murah dan aman,” ucap Kadispenda Dadang Suharto.

Dadang menambahkan, dengan kurang lebih 64 ribu mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di seluruh wilayah Indonesia, maka masyarakat (wajib pajak) semakin mudah untuk membayar pajak kendaraan bermotor.

Untuk menjelaskan lebih rinci mengenai e-Samsat, Dispenda Jabar menghadirkan nara sumber lainnya seperti Kabid Pendapatan I Agus Rakhmat  yang menjelaskan legalitas e-Samsat,  dan Kapuslia Mukti Subagja untuk  menjelaskan sisi teknologi informasi .

e-SAMSAT Jabar merupakan bukti solidnya Tim Pembina SAMSAT di Jawa Barat yang bersinergi dengan perbankan. Hingga saat ini Tim Pembina SAMSAT Jabar telah berkerja sama dengan Bank BJB, BCA, BNI, BRI, CIMB Niaga, dan Permata Bank. Diharapkan juga akan terjalin kerja sama dengan bank lainnya, mengingat potensi kendaraan bermotor sangat banyak di Jawa Barat ini.

Penandatanganan Kerjasama e-SAMSAT dengan Permata Bank

Permata Bank resmi bergabung dalam program e-SAMSAT Jabar setelah mendandatangani Surat Kerjasama dengan Tim Pembina SAMSAT di Ballroom Hotel Arya Duta Jl Sumatera No 15, Kota Bandung, Selasa, (22/11/2016)

Dalam sambutannya, Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata, Ahmad Kusna Permana mengatakan bahwa penandatanganan surat kerjasama ini adalah cikal bakal kerjasama yang lebih baik antara Permata Bank dengan Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Barat.

Selain ingin memberikan pelayanan prima terhadap nasabahnya, Permata Bank juga ingin membantu Tim Pembina SAMSAT untuk menertibkan, mendsiplinkan dan merapikan pemilik kendaraan bermotor dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan.

“Sehingga para pemilik kendaraan dapat melakukan pembarayan pajak dengan nyaman, aman, dan dapat dilakukan dimana serta kapan saja diseluruh ATM yang disediakan Permata Bank,” ucapnya.

Kerjasama ini juga direspon positif oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, Dadang Suharto. Menurutnya terobosan yang telah ada sejak tahun 2015 ini sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan kewajibannya dalam membayar pajak.

Dadang pun berharap setelah penandatanganan kerjasama ini, pihak Permata Bank terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Selain kami, Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Barat, saya harap pihak Permata Bank juga melakukan sosialisasi program ini dengan gencar, agar ini bisa suskes,” ungkapnya.

Dengan bergabungnya Permata Bank, maka program e-Samsat ini telah didukung oleh enam bank di Indonesia yang sebelumnya diawali Bank bjb, BRI, BCA, BNI, dan CIMB Niaga. Saat ini telah ada 65000 mesin ATM di seluruh wilayah Indonesia untuk e-Samsat Jabar.

“Dengan adanya e-SAMSAT ini, masyarakat semakin mudah dalam membayar pajak, inilah era pelayanan prima kita” pungkasnya

 

 

Nasabah CIMB Niaga Kini Bisa Bayar Pajak Kendaraan Bermotor di ATM

CIMB Niaga resmi bergabung dalam program eSamsat Jawa Barat, Senin (14/11/2016). Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, Ditlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Sugihardi, Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Barat Delya Indra, dan Perwakilan CIMB Niaga Jawa Barat.

Acara yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung ini juga disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jawa Barat Bambang Waskito, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi.

Dalam pidato sambutan peluncuran eSamsat CIMB Niaga, Head of Digital Banking Branchless dan Partnership CIMB Niaga, Bambang Karsono Adi mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan kemudahan dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

“Mulai hari ini, melalui 3.700 ATM CIMB Niaga, masyarakat dapat dengan mudah melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor, sehingga tidak perlu mengantri di Kantor Samsat,” ucap Head of Digital Banking Branchless dan Partnership CIMB Niaga, Bambang Karsono Adi.

Selain itu, menurutnya kerjasama ini juga inisiatif CIMB Niaga sebagai wujud dukungan terhadap gerakan non-tunai yang dicanangkan Bank Indonesia. Bambang pun berharap kerjasama ini dapat memperluas jangkuan pengguna eSamsat Jabar guna meningkatkan pendapatan daerah.

Cara Membayar Pajak Kendaraan Melalui ATM CIMB Niaga

Resmi sudah CIMB Niaga bergabung dengan program eSAMSAT. Peluncuran layanan ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama oleh CIMB Niaga, Dispenda Jabar, Jasa Raharja Jabar dan Polda Jabar bertempat di Gedung Sate, Bandung, Senin (14/11).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Bambang Waskito.

Dalam sambutanya, Head of Digital Banking, Brancless adn Pertnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi menyampaikan bahwa layanan perbankan ini adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat khususnya para wajib pajak yang mengutamakan fleksibilitas, kecepatan, dan keamanan dalam bertransaksi.

Dijelaskan Bambang, bagi wajib pajak yang akan melakukan pembayaran PKB melalui ATM CIMB Niaga, dapat masuk ke menu Pembayaran dengan memilih fitur Bayar PKB. Selanjutnya, nasabah diminta untuk memasukkan 2 digit kode provinsi (32 untuk PKB Samsat Jabar) dan masa berlaku kendaraan.

Kemudian, pilih nomor rekening debit, lalu konfirmasi pembayaran PKB dan SWDKLLJ Samsat Jabar, dan transaksi dinyatakan berhasil. Bukti transaksi pembayaran di ATM tersebut dapat menjadi bukti yang sama dan sah dengan bukti yang dikeluarkan oleh Samsat.

Rapat Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat dalam rangka Penyempurnaan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Akrual, Jumat (4/10/2016).

Rapat kali ini dihadiri oleh Pejabat Struktural Dispenda Prov Jabar, dan sebagai narasumber hadir pula Tim Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) serta Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).

IMG_4037

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro Keungan Setda Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat.

Pembahasan rapat kali ini memproritaskan pada pembahasan penerapan kebijakan Akuntansi Basis Akrual untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) khususnya pada pengakuan dan penilaian Piutang PKB dan BBNKB.

 

 

 

Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2016 Secara Resmi Dibuka Men-PANRB

Sebanyak 42 instansi pemerintah daerah dan Polri turut serta dalam gelaran Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2016, yang dibuka secara resmi dibuka oleh Men-PANRB Asan Abnur di gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10).

Forum Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2016 ini tidak hanya diramaikan pameran saja, tetapi juga dengan seminar dan coaching klinik. Workshop yang terdiri dari workshop transfer pengetahuan dan pengalaman para inovator pelayanan publik kepada instansi pemerintah, coaching clinic inovasi pelayanan publik, Bimtek Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional, LAPOR! – SP4N, sosialisasi nasional Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017, dan Pameran Replikasi Inovasi Pelayanan Publik.

“Saya tidak menyangka aplikasi yang dipamerkan luar biasa. untuk itu kedepannya, tak ada lagi pungutan liar. dan Pelayanan Publik akan cepat dan mudah,” jelas Asman Abnur, di sela-sela kunjunganya di salah satu booth peserta

Forum replikasi yang berlangsung 26-27 Oktober 2016  merupakan ajang untuk merangsang percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Selain itu, forum ini menjadi ajang silahturami sekaligus sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan berserta inovasinya.  Bahkan melalui Forum replikasi ini sebanyak 59 daerah menyatakan siap untuk mereplikasi 42 inovasi dalam sektor pelayanan publik.