Bapenda Jabar Raih detikJabar Awards Kategori Integrasi Layanan Publik Berbasis IoT

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat mendapat anugerah detikJabar Awards 2024 kategori Integrasi Layanan Publik Berbasis IoT. Inovasi digital dalam meningkatkan layanan pembayaran pajak dari Bapenda jadi acuan penghargaan ini diberikan.

detikJabar Awards 2024 digelar di Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (17/7/2024). Pemberian piala diserahkan oleh Direktur Utama Transmedia Latif Harnoko kepada Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik.

“Pertama saya apresiasi terkait pemberian awards dari detikJabar, Bapenda masuk katagori Integrasi Layanan Publik Berbasis IoT,” ucap Dedi Taufik usai menerima penghargaan.

Dedi menerangkan, langkah Bapenda dalam menghadirkan integrasi layanan publik penting dilakukan dengan tujuan meningkatkan pendapatan daerah yang akhirnya digunakan juga untuk kesejahteraan masyarakat.

“Ini penting dam rangka meningkatkan pendapatan di daerah,” ujarnya.

Bapenda Jabar sebelumnya telah menghadirkan outlet Samsat Digital Mandiri di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung. Samsat ini hadir untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor 1 dan 5 tahunan.

Pembayaran di Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang juga dilakukan tanpa keberadaan petugas. Masyarakat hanya perlu melakukan tapping E-KTP dan pemindaian sidik jari, kemudian dapat langsung mengetahui status pajak kendaraan yang bersangkutan.

Adanya layanan digital ini juga memberikan fasilitas yaitu para wajib pajak tidak perlu mencetak bukti pembayaran pajak kendaraan tahunan karena akan dikirimkan melalui aplikasi email dan WhatsApp. Sementara seluruh pembayarannya menggunakan pembayaran non tunai atau cashless.

Sejak diluncurkan pada 2023 lalu, Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang berhasil menggeber pendapatan pajak daerah. Dia mengatakan, sejak awal Januari 2024 ini, pendapatan pajak dari Samsat Digital Mandiri mencapai Rp 2,3 miliar dengan jumlah kendaraan mencapai 962 unit.

detikJabar Awards 2024 adalah sebuah ajang penghargaan untuk figur, komunitas dan program di Jawa Barat yang inspiratif, inovatif, kreatif serta berprestasi dan memberikan dampak pada masyarakat di Jawa Barat.

Total ada 23 penerima penghargaan yang terbagi ke dalam 5 kategori anugerah di detikJabar Awards 2024, yakni Anugerah Figur Akselerator Kemajuan, Anugerah Inovasi Pembangunan Terpuji, Anugerah Program Ekonomi Terpuji, Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan, dan penghargaan pengabdian seumur hidup yakni Anugerah Adiluhung.

Pemberian anugerah ini akan dihadiri sejumlah tamu undangan. Seperti Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin yang diwakili Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, para tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha di Jawa Barat.

Sumber: https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-7444149/bapenda-jabar-raih-detikjabar-awards-kategori-integrasi-layanan-publik-berbasis-iot

Pendapatan Pajak Melesat Berkat Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang

Bandung – Sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat menghadirkan outlet Samsat Digital Mandiri di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung.

Samsat ini hadir dengan peningkatan kecepatan layanan, kenyamanan dan fleksibilitas kerja. Hal itu memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan menyediakan layanan pembayaran pajak 1 dan 5 tahunan.

Di Samsat Digital Mandiri ini, masyarakat tidak perlu lagi mengantri, memfotokopi, mengisi berkas maupun formulir serta melakukan pembayaran secara tunai. Semua proses pembayaran pajak di Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang dilakukan dengan digital.

Pembayaran di Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang juga dilakukan tanpa keberadaan petugas. Masyarakat hanya perlu melakukan tapping E-KTP dan pemindaian sidik jari, kemudian dapat langsung mengetahui status pajak kendaraan yang bersangkutan.

“Konvensional kan harus ada berkas, ini cukup membawa KTP yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Kemudian dengan sidik jari dan bisa dibayar pajak kendaraan. Lebih memangkas waktu, lima menit selesai yang satu tahunan,” kata Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik, Senin (15/7/2024).

“Yang lima tahunan cukup dengan 20 menit sudah selesai dan ini layanan yang perlu ditanamkan di seluruh Samsat di Jabar,” sambungnya.

Adanya layanan digital ini juga memberikan fasilitas yaitu para wajib pajak tidak perlu mencetak bukti pembayaran pajak kendaraan tahunan karena akan dikirimkan melalui aplikasi email dan WhatsApp.

Sementara seluruh pembayarannya menggunakan pembayaran non tunai atau cashless, baik via QRIS, virtual account, mesin EDC atau kartu debit.

Dedi mengungkapkan, sejak diluncurkan pada 2023 lalu, Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang berhasil menggeber pendapatan pajak daerah. Dia mengatakan, sejak awal Januari 2024 ini, pendapatan pajak dari Samsat Digital Mandiri mencapai Rp 2,3 miliar dengan jumlah kendaraan mencapai 962 unit.

“Terkait layanan samsat Digital mandiri Leuwipanjang sejak soft di-launching pada 2023 dan launching 2024, tren pembayaran pajak meningkat. Ini terlihat dari Januari dari Rp 174 juta hingga Juni menjadi Rp 2,3 miliar. Dan KBM (kendaraan bermotor) meningkat dari 148 menjadi 962, berarti naik terus,” jelasnya.

Menurutnya, Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang hadir berkat kolaborasi antara Bapenda Jabar, Polda Jabar dan Jasa Raharja dengan tujuan mendekatkan pelayanan yang lebih mudah kepada masyarakat. Dia juga menyebut, samsat itu jadi yang pertama di Indonesia.

“Ini diharapkan akan diadopsi oleh beberapa provinsi karena ini pertama di Indonesia. Ini kolaborasi antara Bapenda Jabar, Polda Jabar dan Jasa Raharja. Layanan cukup 5 menit yang satu tahunan dan yang lima tahunan yang biasa sekian jam, kita bisa tempuh dengan 20 menit sudah selesai layanan,” paparnya.

Dengan keberhasilan inovasi itu, menurutnya Samsat Digital Mandiri akan diadopsi oleh beberapa pemerintah daerah seperti Banten, Bali, Papua, Sumatera Selatan hingga Bangka Belitung.

“Ini sudah di branding jadi inovasi nasional yang akan di adopsi oleh beberapa provinsi. Yang sudah mendatangi kami Bali, Sumatera Selatan, Babel, Papua, Banten. Ini menurut saya inovasi yang kita buat dalam rangka memberikan kemudahan layanan,” ujar Dedi.

Diapresiasi Jokowi

Layanan Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang juga diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo. Pada awal Februari 2024 lalu, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau langsung Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang.

Menurut Dedi Taufik, Jokowi mendukung penuh keberadaan Samsat Digital Mandiri Leuwipanjang yang hadir untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.

“Iya sempat dikunjungi Pak Jokowi dan beliau men-support, kalau bisa disebar di seluruh Indonesia. Orang membayar pajak kan harus mudah, tidak dipersulit,” jelasnya.

Ditempatkan di Pusat Keramaian

Lebih lanjut, Dedi Taufik mengungkapkan, layanan Samsat Digital Mandiri akan disebar di seluruh wilayah di Jabar, termasuk di pusat keramaian. Menurutnya, secara bertahap, mesin Kios Samsat Digital Mandiri yang kini baru ada di Terminal Leuwipanjang, akan diperbanyak.

“Kita akan pasang di 34 samsat, di kabupaten/kota dan 2025 melakukan pengadaan Samsat Digital Mandiri bisa diintegrasikan dengan PBB dan sebagainya, bisa di mall, di pasar, di terminal. Kita harus mendekati wajib pajak dan kita mengutamakan kepuasan pelanggan,” tutup Dedi Taufik.

Sumber : https://www.detik.com/jabar/berita/d-7439681/pendapatan-pajak-melesat-berkat-samsat-digital-mandiri-leuwipanjang

Kemudahan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan Di Samsat Digital Leuwipanjang

Komitmen Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi wajib pajak benar-benar dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan digitalisasi pembayaran pajak, lewat Samsat Digital di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung.

Melalui Samsat Digital ini, pembayaran pajak kendaraan bermotor menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Masyarakat juga tidak lagi perlu mengantre lama-lama karena hanya hitungan menit, proses pembayaran pajak bisa terlaksana.

Kemudahan itulah yang dirasakan oleh Muhamad Fuazan Putra (28). Pria asal Kopo ini mengaku sudah dua kali melakukan pembayaran pajak kendaraan di Samsat Digital Leuwipanjang.

“Pelayanan di Samsat Digital Leuwipanjang ini cepat ya. Ini saya kali kedua bayar d isini,” ucap Fauzan di Samsat Digital Leuwipanjang.

Fauzan menjelaskan, proses pembayaran pajak di Samsat Digital Leuwipanjang juga sangat mudah. Dirinya hanya perlu melakukan scan KTP dan sidik jari, mengisi data dan membayar secara cashless.

“Tahapannya itu datang, langsung scan KTP, finger print langsung bayar. Nanti bukti pembayaran pajak dikirim ke WhatsApp sama email,” ujarnya.

Senada dengan Fauzan, Hendra warga Antapani, Kota Bandung menuturkan, pembayaran pajak kendaraan di Samsat Digital Leuwipanjang lebih cepat dari Samsat di tempat lain. Menurutnya, kehadiran Samsat Digital ini sangat membantu masyarakat.

“Pelayanan bagus, cepat prosesnya. Poinnya dua itu lebih cepat dari pembayaran di tempat lain. Prosesnya scan KTP, sidik jari, isi data email dan nomor WhatsApp, langsung keluar besaran pajak yang harus dibayar, pembayaran bisa pakai debit atau QRIS,” ungkapnya.

Namun Hendra berharap, keberadaan Samsat Digital bisa lebih diperbanyak tidak hanya di Terminal Leuwipanjang. Sebab dirinya harus menempuh jarak yang lumayan jauh dari Antapani ke Leuwipanjang.

“Tanggapannya ya sangat membantu terus kalau bisa diperbanyak gak cuma disini. Soalnya orang yang agak jauh rumahnya bisa lebih dekat,” tuturnya.

Samsat Digital Leuwipanjang sendiri merupakan Samsat pertama di Indonesia yang menyediakan layanan pembayaran pajak 1 dan 5 tahunan yang jauh lebih cepat daripada layanan sebelumnya.

Petugas Pelayanan Samsat Digital Rifki Aufar Riyadhi mengungkapkan, diperlukan waktu maksimal 20 menit bagi wajib pajak untuk menyelesaikan proses pembayaran pajak kendaraan. Waktu itu kata dia lebih cepat dibanding pembayaran di Samsat konvensional.

“Untuk layanan satu tahunan prosesnya 5-10 menit. Untuk lima tahunan kurang lebih 20 menit sampai STNK dan TNKB diterima oleh wajib pajak. Sistem pelayanan di Samsat Digital Leuwipanjang lebih cepat dibanding Samsat konvensional lain,” jelasnya.

Adapun persyaratan yang dibutuhkan untuk membayar pajak di Samsat Digital Leuwipanjang adalah STNK, KTP dan BPKB asli serta wajib pajak harus datang langsung karena diperlukan scan sidik jari.

“Untuk di satu tahunan itu bisa dilakukan dimana wajib pajak datang langsung dan menyiapkan STNK dan KTP asli. Harus orang yang bersangkutan karena disini diperlukan finger print dan untuk pembayaran cashless,” tuturnya.

“Untuk layanan lima tahunan hampir sama, diwajibkan atas nama sendiri karena perlu sidik jari dan disiapkan KTP BPKB STNK asli. Pembayaran juga cashless,” tutup Rifki.

Sumber : https://www.detik.com/jabar/berita/d-7437007/kemudahan-pembayaran-pajak-kendaraan-di-samsat-digital-leuwipanjang

Pemerintah Pusat Dorong Pemerintah Daerah Lakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber Pendapatan Asli Daerah

Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri mendorong pemerintah daerah mengoptimalkan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) melalui intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah.

Diskusi terkait permasalahan pemungutan PDRD serta pembahasan insentif pemungutan PDRD setelah pemberlakuan UU 1/2022 dilakukan untuk menguatkan komitmen, menyamakan pemahaman, dan mewujudkan kesamaan persepsi bagi seluruh Pemda dalam mengoptimalkan PDRD.

Sebagai informasi, undang-undang nomor 1 tahun 2022 ini mengatur mengenai lingkup hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang meliputi: 1) pemberian sumber penerimaan daerah berupa pajak dan retribusi; 2) pengelolaan Transfer ke Daerah/TKD; 3) pengelolaan belanja daerah; 4) pemberian kewenangan untuk melakukan pembiayaan daerah; dan 5) pelaksanaan sinergi kebijakan fiskal nasional.

Bulan Sadar Pajak, Ada Voucher Bensin dan Diskon Khusus bagi Pemilik Kendaraan Taat Pajak

Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat (Bapenda Jabar) menyiapkan layanan diskon pajak kendaraan bermotor sebesar 10 persen hingga voucher bensin 5-10 liter.

Layanan ekstra itu merupakan bagian dari upaya Bapenda Jabar dalam mendukung Juni sebagai Bulan Sadar Pajak. Sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, khususnya pajak kendaraan bermotor.

Adapun layanan diskon pajak sebesar 10 persen berlaku bagi wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak kendaraan di Samsat Digital Terminal Leuwipanjang.

Selain itu, layanan ekstra disiapkan melalui aplikasi Sambara, Signal, maupun Samsat Digital Mandiri. Para wajib pajak yang taat akan mendapatkan voucher bensin 5-10 liter melalui aplikasi MyPertamina.

Bapenda Jabar juga akan menyiapkan sarana sosialisasi, edukasi, dan konsultasi mengenai pentingnya pajak dalam pembangunan Jabar melalui media massa maupun media sosial.

“Pembayaran melalui aplikasi Sambara terus dimaksimalkan. Lalu ada diskon sampai 10 persen,” kata Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik dalam keterangannya, dikutip pada Rabu, 5 Juni 2024.

Bagi wajib pajak yang belum melakukan pendaftaran ulang maupun belum membayar pajak kendaraannya, akan menerima pesan WhatsApp blast.

Pesan akan disampaikan langsung oleh akun resmi Samsat Bapenda Jabar, meliputi nama pemilik kendaraan, nomor polisi, dan link untuk melihat besaran tunggakan.

Selain itu, informasi layanan melalui call center 150310 atau WhatsApp chatbooth 081122301818.

“Di Bulan Sadar Pajak tentu layanan lebih ditingkatkan. Samsat buka dari Senin sampai Sabtu. Di kantor pusat buka sampai hari Minggu, ada juga Samsat keliling,” ujar Dedi.

Selain itu, pihaknya juga membuka layanan di mal maupun tempat umum guna mempermudah dan memberi banyak opsi bagi wajib pajak.

Bapenda Jabar melakukan operasi gabungan yang menyasar wajib pajak yang tidak taat dalam membayar pajak kendaraan. Dedi mengatakan, pemberian apresiasi dan teguran harus seimbang.

“Jadi konsep memberikan penghargaan dan teguran bisa berjalan beriringan,” katanya.

Terakhir pada Mei 2024, setidaknya 41.727 kendaraan terjaring razia pajak.

“Rinciannya 29.401 kendaraan roda dua dan 12.326 kendaraan roda empat. Masyarakat yang melakukan pembayaran langsung di tempat layanan yang disediakan di lokasi sebanyak 3.447 kendaraan dengan realisasi penerimaan sebesar Rp3,1 miliar,” ucapnya.

Sumber : https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/amp/pr-018174099/bulan-sadar-pajak-ada-voucher-bensin-dan-diskon-khusus-bagi-pemilik-kendaraan-taat-pajak?page=all

Presiden Jokowi Tinjau Layanan Samsat Digital Leuwi Panjang

Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, meresmikan Terminal Tipe A Leuwi Panjang di Kota Bandung, dan Terminal Tipe A Banjar di Kota Banjar, Jawa Barat pada Sabtu (03/02).

“Semoga Terminal Leuwi Panjang dan Terminal Banjar di Provinsi Jawa Barat bisa mempercepat mobilitas orang dari satu kota ke kota yang lain atau di dalam kota. Juga bisa menjadi pendorong dan penggerak perekonomian serta sebagai wadah kegiatan sosial dan seni budaya.” ujar Jokowi.

Budi Karya memamerkan beberapa fasilitas yang ada di Terminal Leuwi Panjang. Salah satunya, kantor pelayanan Samsat Digital pertama di Indonesia yang akan menjadi contoh bagi terminal di seluruh Indonesia.

Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik menunjukan secara langsung inovasi layanan Samsat Digital Leuwi Panjang yang dijadikan percontohan atau rujukan nasional dalam layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Samsat Digital Leuwi Panjang Siap Diadopsi di Provinsi Kepulauan Riau

Kepala Bapenda Prov. Jawa Barat Bapak Dr. H. Dedi Taufik, M.Si. sekaligus Ketua Asosiasi Pengelola Pendapatan Daerah Seluruh Indonesia (APPDI) bersama Tim Pembina Samsat Nasional yang dipimpin oleh Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus yang didampingi oleh Kasubdit STNK Korlantas Polri Kombes Pol Prianto dan Kepala Divisi Asuransi PT Jasa Raharja Kantor Pusat Bapak Jahja Joel Lami berkunjung ke Tim Pembina Samsat Prov. Kepulauan Riau.

Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menyampaikan bahwa terdapat 3 (tiga) Provinsi yang menjadi prototype pengembangan Samsat Digital di Indonesia dimana salah satunya adalah Prov. Kepulauan Riau.

Samsat Digital ini mengadopsi Samsat Digital yang telah terealisasi di Terminal Leuwipanjang Propinsi Jawa Barat.

Pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh Tim Pembina Samsat Propinsi Kep Riau yang terdiri dari Dirlantas Polda Kepri Kombes Pol Tri Yulianto, Kabapenda Prov. Kepri Diky Wijaya dan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Prov. Kepri Wanda P. Asmoro, dilakukan pembahasan strategis untuk percepatan pengaplikasian Samsat Digital di Prov. Kepulauan Riau.

Wanda P. Asmoro menyampaikan “bahwa Samsat Digital merupakan inovasi yang akan membuat masyarakat semakin mudah untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), terciptanya Single Data Kendaraan Bermotor serta adanya kepastian jaminan kepada masyarakat apabila terjadi kecelakaan lalu lintas jalan”.

Samsat Digital memungkinkan masyarakat dapat membayar pajak kendaraan bermotor dimana saja dan kapan saja, hal ini dimungkinkan karena Samsat Digital telah terintegrasi dengan stakeholder terkait dan masyarakat juga tidak perlu lagi ke Samsat untuk mendapatkan Tanda Bukti Pelunasan Kewajiban Pembayaran (TBPKP) karena sudah bisa diperoleh secara digital sebagai tanda bukti sah pembayaran pajak kendaraan bermotor dan SWDKLLJ.

Dengan adanya Samsat Digital ini diharapkan masyarakat dapat lebih taat untuk memenuhi kewajibannya, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor Pajak dan kepastian jamian kepada masyarakat apabila terjadi kecelakaan lalu lintas jalan, tutup Wanda P. Asmoro.

 

sumber : https://bumnreview.com/jasa-raharja-kepri-dukung-penuh-samsat-digital-provinsi-kepulauan-riau/

Banyak Target Terpenuhi, Kinerja Bapenda Jabar Diapresiasi PJ Gubenur Jabar

Capaian manis didapat Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat sepanjang tahun 2023. Itu setelah mayoritas target pendapatan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat mampu terealisasi dengan baik. Kini Bapenda Jabar menatap tahun 2024 dengan mengejar berbagai inovasi baru.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, pada tahun 2022 berhasil merealisasikan pendapatan daerah sebesar Rp33,23 triliun. Di Tahun 2023, realisasinya mengalami peningkatan kurang lebih 4,63 persen atau setara Rp34,77 triliun.

Angka itu didapatkan dari berbagai sektor, yakni Pendapatan Asli Daerah realisasinya sebesar Rp24,37 triliun. Jumlah itu berasal dari Pajak Daerah Rp22,52 triliun, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp541,13 miliar, Retribusi Daerah Rp60,7 miliar dan lain-lain PAD yang sah Rp1,25 triliun.

Sementara realisasi dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai Rp9,20 triliun atau melebihi target hingga 102,17 persen, kemudian pajak atas penggunaan bahan bakar Kendaraan bermotor dan alat berat (PBBKB) Rp3,54 triliun atau 104 persen dan pengambilan pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan (PAP) Rp 70,68 miliar atau realisasinya 100 persen.

Kemudian, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Rokok realisasinya mencapai lebih dari 90 persen meski dihadapkan pada faktor eksternal, seperti kondisi daya beli dan kekuatan produksi industri. Masing-masing dibukukan di angka Rp6,01 triliun dan Rp3,68 triliun.

Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik mengapresiasi kinerja dari semua pegawai sepanjang tahun 2022. Semua hal yang positif ia sebut akan ditingkatkan. Sebaliknya, catatan minor menjadi bahan evaluasi. “Tentu capaian ini perlu disyukuri dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Saya tentu harus mengapresiasi kerja keras semua teman-teman yang terlibat, juga tim Pembina Samsat. Agenda, strategi untuk tahun ini sudah kami susun dan diharapkan semua bisa fokus kembali dan jangan cepat puas,” kata Dedi Taufik.

Di tahun 2024 ini, Dedi mengungkapkan Bapenda Jabar akan mengejar keberlanjutan atau penyempurnaan invoasi teknologi digital. Target ini akan memfokuskan untuk kemudahan pelayanan yang bermuara pada peningkatan kesadaran para wajib pajak.

“Inovasi layanan tetap menjadi salah satu prioritas. Transaksi wajib pajak yang menggunakan (aplikasi) Sambara tiap tahun trennya meningkat. Kemudian, kami ingin memperluas area yang menjadi percontohan dari sisi pelayanan,” ujarnya.

Kemudian, kami ingin memperluas area yang menjadi percontohan dari sisi pelayanan,” kata dia. Diakui Dedi, pencapaian Bapenda juga tidak terlepas dari implementasi pembangunan zona integritas di 34 Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW).

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengapresiasi kinerja yang sudah direalisasikan oleh Bapenda. Menurut dia, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Akan tetapi, melihat perkembangan ke depan, ia melihat ada tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya, visi nol emisi yang bisa mengubah arah pendapatan.

Visi dari pemerintah pusat ini harus didukung. Dengan kata lain, Bey meminta semua dinas turut berkontribusi secara maksimal mencari potensi untuk pendapatan daerah. “PKB itu mengandalkan kepada bahan bakar fosil. Sementara kita menuju zero emission. Makanya saya minta semua dinas jangan terlena. Penting mencari sumber pendapatan lain seperti pariwisata,” ucap dia.

Menurut dia, potensi pariwisata di Jawa Barat mulai dari pantai hingga gunung sudah tersedia. Ia mengajak semua pihak untuk mengembangkannya. Contohnya, kawasan Ciayumajakuning yang ia sebut potensinya masih bisa ditingkatkan, ditambah keberadaan BIJB Kertajati. “Saya apresiasi kinerja Bapenda. Tapi, dinas-dinas lain, infrastruktur maupun pariwisata harus mulai bergerak. Makanya saya minta sekarang itu ke seluruh Kepala Dinas OPD itu saya minta, satu kerja baik, tapi kerja baik itu bukan kerja baik datang ke kantor, pulang jam pulang kantor,” kata dia.

“Melakukan inovasi terus perhatikan potensi. Kerja sama dengan banyak pihak. Jadi kalau kita mau maju ya siapa lagi kalau bukan dimulai dari Gedung Sate kebijakan itu. Saya beri kebebasan kepada mereka untuk bekerja dengan baik, saya tidak pernah menekan untuk ini itu,” pungkasnya.

Sosialisasi Pajak Kendaraan Bermotor Bareng Komunitas di Ngaso

Ratusan pencinta otomotif berkumpul di halaman Kantor Bapenda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Minggu (24/12). Kegiatan yang dihadiri komunitas otomotif ini juga sebagai ajang sosialisasi pentingnya taat membayar pajak kepada para wajib pajak. Kendaraan-kendaraan keluaran lama itu dipajak layaknya sebuah pameran. Kategori kendaraan klasik bergabung tanpa sekat dengan unit keluaran baru.

Semua jenis mobil dari sedang, SUV, double cabin, wagon hingga sport hampir lengkap memanjakan para pecintanya. Beberapa mobil yang masuk kategori langka pun bisa ditemui dalam acara bertajuk Ngaso (Ngariung Sobat Otomotif) itu.

Ketua Panitia Acara Ngaso, Anton Mulyana mengatakan, acara ini merupakan inisiatif dari Wahana Otomotif Nasional (Wahon) dan sejumlah komunitas lain untuk bersilaturahmi. “Sekarang kan momen libur, setelah bekerja atau beraktivitas, kami para pencinta otomotif ingin silaturahim. Alhamdulillah Bapenda dan Disparbud Jabar berkenan untuk berkolaborasi,” kata Anton di lokasi.

Merupakan acara pertama kali, pihaknya berharap acara ini jadi agenda rutin dan merangkul lebih banyak lagi komunitas. “Kami juga siap mendukung program pemerintah, seperti Bapenda mengenai taat pajak. Makanya syarat yang bisa berpartisipasi itu surat kendaraan dan pajaknya aman,” ia melanjutkan. Di tempat yang sama, Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik mengatakan komunitas menjadi salah satu sasaran kolaborasi untuk menyosialisasikan program pemerintah, khusunya soal perpajakan.

“Kami tentu mengingatkan komunitas untuk menjadi bagian dari pembangunan Jabar. Ini juga salah satu bentuk pendekatan dengan wajib pajak,” ucap Dedi Taufik. “Inovasi digital terus kami lakukan, kemudahan pembayaran kami upayakan, relaksasi pajak juga selama tiga bulan kami berlakukan untuk masyarakat luas. Nah acara seperti ini kami fasilitasi sebagai salah satu upaya lain dari Bapenda untuk meningkatkan pendapatan dan kesadaran wajib pajak,” jelas dia.

Selain itu, Dedi yang juga Ketua Satgas Pengelolaan Sampah Terpadu Bandung Raya menjelaskan upaya pemerintah dalam menekan timbulan sampah. Ia berharap kolaborasi dengan masyarakat termasuk komunitas bisa berjalan dengan baik, khusunya dalam hal pengelolaan mulai dari sumber. “Kami dari satgas terus bekerja untuk menekan timbulan sampah. Kami sudah cek ke lapangan, kami rapat dan susun strategi,” tuturnya.

“Di acara ini pun kami sosialisasikan mengenai pengolahan sampah dari diri sendiri, sehingga mindsetnya tak lagi buang, kumpul, angkut. Tapi dari sumbernya harus dikelola dengan baik,” pungkasnya.

Keren, Samsat Digital Mandiri Jabar Jadi Percontohan Nasional

Inovasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor berupa Samsat Digital Mandiri di Jawa Barat menjadi percontohan nasional. Dengan memanfaatkan digitalisasi, layanan itu dianggap mampu menghilangkan potensi pungutan liar (pungli).

Samsat Digital Mandiri merupakan perangkat pembayaran pajak tahunan yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa keberadaan petugas dengan cara tapping KTP dan pemindaian sidik jari kemudian dapat langsung mengetahui status pajak kendaraan yang bersangkutan.

Metoda pembayaran dilakukan secara nontunai (cashless), bukti pembayaran pajak dan SWDKLLJ hingga pengesahan STNK-nya dikirim melalui Whatsapp dan email dalam bentuk file digital (paperless).

Hal itu pula yang membuat Pemprov Jabar bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menampilkan layanan publik dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) beberapa waktu lalu di Jakarta.

“Alhamdulillah kami dipercaya. Tentu banyak pihak yang terlibat dalam inovasi ini, di antaranya Tim Pembina Samsat Jawa Barat. Selain itu, kami mengapresiasi ini dijadikan percontohan atau rujukan nasional dalam layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor,” kata Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

“Ini jadi motivasi kami untuk terus melakukan inovasi lain yang muaranya tidak hanya pada peningkatan pendapatan daerah, tetapi kemudahan layanan bagi wajib pajak dan transparan,” imbuhnya.

Menurut dia, tahun 2024, Kios Samsat Digital Mandiri akan disebar secara bertahap di berbagai pusat keramaian seperti mal, terminal, stasiun, wilayah perkantoran hingga SPBU 24 jam.

Dengan inovasi itu, Pemprov Jabar menerima penghargaan Koordinasi dan Supervisi Pemberantasan Korupsi 2023 dengan Kategori Pemerintah Provinsi Terbaik dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Bidang Pencegahan dengan capaian Monitoring Centre for Prevention (MCP) 95,94 dan Sertifikat Barang Milik Daerah (BMD) sebanyak 48 bidang.