Bank BJB

Melesatkan yang Biasa

Kita bisa melihat, terutama di Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, primadona pendapatan dalam beberapa tahun terakhir ini adalah pajak kendaraan bermotor (PKB) terutama dari roda dua.
Kenaikan signifikan terus terjadi setiap tahunnya. Misalnya pada tahun 2014 lalu, PKB mampu melebihi target dari prognosa awal Rp 4,571 Triliun namun yang tercapai adalah sebesar Rp 4,938 Triliun.
Senada PKB, kenaikan serupa juga terjadi pada Biaya Balik Nama (BBN). Untuk BBN I (roda dua) dari target Rp 5,087 Triliun, hingga 31 Desember 2014 terealisasi sebesar Rp 5,182 Triliun. Sedangkan untuk BBN II (Roda Empat) realisasinya sebesar Rp 11 Miliar dari target sebesar Rp 134 Miliar.
Pada tahun ini, menjadi wajar jika target PKB adalah sebesar Rp 5,376 Triliun dan hingga tanggal 25 Januari 2015 baru terealisasi sebesar Rp 358 Miliar.
Untuk BBN I ditargetkan sebesar Rp 5,203 Triliun dan baru teralissi sebesar Rp 349 Miliar. Sementara untuk BBN II sudah terealisasi sebesar Rp 8 M dari target sebesar Rp 117 Miliar.
Padahal ini semua diperoleh dari pelayanan konvensional, pelayanan yang biasa diberikan semisal pembayaran melalui loket reguler, drive thru, hingga Samsat Keliling. Dengan layanan biasa, hasilnya luar biasa.
Akan tetapi, hal ini tentu jangan mudah memuaskan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat. Sebab dimanapun dan dalam bidang apa saja, mereka yang mudah puas adalah yang pertama terjatuh.
Hal ini bukan berlebihan, karena faktanya yang pertama masuk zona nyaman adalah yang paling awal terjatuh. Maka itulah, dibutuhkan terus penguatan motivasi agar yang biasa ini makin melesat.
Terlebih, sejak November 2014 lalu, Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat sudah menginisasi terobosan layanan berupa E-Samsat yang harusnya memudahkan dan menguntungkan semua pihak.
Hanya dengan berbekal kartu ATM Bank Jabar, tanpa perlu lama antre, atau masuk pelayanan konvensional yang relatif butuh banyak usaha, kini masyarakat bisa membayar PKB mudah dan efektif.
Faktnya, utilisasi E-Samsat ini memang belum kuat benar. Penggunaannya di berbagai daerah masih minim, sehingga kemudahan ini harus mampu melesatkan yang biasa terutama pada tahun ini.
Kita tentu tak ingin masuk zona nyaman, merasa sudah besar tanpa perlu berbenah. Sebab, pemenang adalah mereka yang terus berusaha memacu dirinya meski sudah tahu kejayaan ada di tangannya! (**)