Dinas Paling Berjasa untuk Pembangunan Infrastruktur Jawa Barat

Dinas Pendapatan Daerah merupakan dinas yang paling berjasa dalam pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat. Pernyataan tersebut diucapkan Gubernur Ahmad Heryawan  dalam acara peresmian empat Kantor Cabang Pelayanan (KCP) Dispenda  Provinsi Jawa Barat yakni,  wilayah Kabupaten Kuningan, wilayah Kabupaten Indramayu I, wilayah Kabupaten Purwakarta, dan wilayah Kota Bandung I Pajajaran,  Selasa (24/05).

Pembangunan infrastruktur jalan merupakan yang paling banyak diminta oleh masyarakat. Dibumbui senda gurau, Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan jika seorang walikota ataupun bupati sukses membuat jalan,  maka di masyarakat akan muncul istilah ‘Bupati Hotmix’ ataupun ‘Walikota Beton’.

Namun untuk jalan provinsi Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan, sudah jelas berkat pendapatan dari Dinas Pendapatan  dan keberpihakan untuk mengalokasikan anggaran, kondisi jalan-jalan provinsi di Jawa Barat sudah lebih baik dari sebelumnya.

Gubernur Ahmad Heryawan menjelaskan sejak dirinya menjadi gubernur jalan-jalan provinsi angka kemantapan jalannya  masih di angka kurang lebih 80 persen, jadi ada sekitar 20 persen jalan yang masih teramat rusak. Namun pada tahun 2015 angka kemantapan jalan-jalan provinsi tersebut sudah berada di angka 98,5 persen.  Dengan jalan dan jembatan yang baik maka pergerakan orang dan barang pun semakin baik dan lancar, artinya peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat dapat meningkat. Oleh karena itu pendapatan daerah harus terus ditingkatkan karena jika dibandingkan dengan kebutuhan dana pembangunan dirasakan belum mencukupi. Semakin besar pendapatan maka semakin bagus pula pembangunan infrastruktur di Jawa Barat.

Gubernur Ahmad Heryawan pun mengucapkan apresiasinya kepada Dispenda yang setiap tahunnya rata-rata menyumbangkan kenaikan Rp1 triliun ke PAD Provinsi Jawa Barat. Bahkan di tahun 2015 ketika terjadi perlambatan ekonomi nasional, termasuk pembelian kendaraan bermotor.  Dispenda yang selalu berinovasi dalam pelayanan publik terutama pajak kendaraan bermotor, masih dapat menyumbangkan pendapatan.

 “Jadi meski  di mana-mana ekonomi ada penurunan, tidak tajam tapi ada penurunan. Di Jawa Barat juga ada penurunan tapi masih cukup tinggi 5,08 persen di atas nasional. Alhamdulillah,” ucap Gubernur Ahmad Heryawan.

Melalui layanan Samsat Keliling, Samsat Gendong, outlet Samsat dan layanan e-Samsat yang berkerjasama dengan Bank BJB, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia, mampu mengatasi kekurangan meski pendapatan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) menurun.

Bahkan melalui inovasi layanan e-Samsat yang bekerja sama dengan empat bank besar, masyarakat akan semakin mudah untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

“Dengan mempelopori pembayaran pajak kendaraan melalui e-Samsat, menjadikan Jawa Barat lebih baik dari 34 provinsi lain di Indonesia,” ucap Gubernur Ahmad Heryawan.