Inovasi Atau Tergilas Zaman

Kita seringkali melihat film fiksi soal robot. Bahwa mereka diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, bukan menggantikannya total. Namun pastinya selalu ada kebijakan di balik sebuah mesin yang tercipta.
Masa kini selalu terasa belum semenarik impian yang kita angankan. Meski masa depan selau menjadi spirit kita dalam berkarya. Untuk itulah, sudah seharusnya kita meningkatkan kepatuhan di bidang perpajakan.
Maka wajar jika kita sudah seharusnya bisa membuat sesuatu yang benar-benar membekas di hati wajib pajak. Itupula alasan yang membuat hadirnya berbagai inovasi di Dispenda Jabar seperti E-Samsat.
Meski masih dalam tahap sosialisasi, kita mengetahui bahwa robot yang ada (baca: peranti lunak) adalah salah sayu bagian dari impian masa depan dalam meningkatkan kepuasan para wajib pajak.
Bagaimana mereka ke depan makin mudah, makin gampang saat menunaikan kewajibannya. Jangan sampai malah makin susah dan ribet ketika akan berkontribusi kepada pembangunan negeri ini.
Situasi ini pula yang menjadi landasan inovasi terus dilakukan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.  Dimulai dari awal, DJP akan membuat aplikasi pengingat yang kita gunakan untuk mengingatkan wajib pajak terhadap hak dan kewajiban perpajakannya secara otomatis.
Nantinya aplikasi ini akan disebut sebagai “si jamper”. Aplikasi si jamper ini berarti “Sistem Jam Perpajakan”. Nah proyek inilah yang nantinya akan mempermudah sebagian besar tugas DJP dalam hal meningkatkan kepatuhan wajib pajak berbasis digital.
Dalam pelaksanaannya, wajib pajak bisa mengunduh aplikasi berbasis android ini pada gadget mereka. Kemudian setelah terpasang, maka segala hal yang berkaitan dengam sarana administrasi perpajakan bisa mereka ketahui.
Mulai dari kewajiban mereka setiap bulan, setiap tahun hingga tak ketinggalan pula hak-hak mereka di bidang perpajakan dengan sinkronisasi database yang sudah berjalan.
Maka dalam hal ini, wajib pajak dapat memasukan NPWP mereka sebagai username, dan nomor e-FIN mereka sebagai kata sandinya. Identifikasi inilah yang nantinya akan membedakan setiap menu yang wajib pajak dapat setelah mereka berhasil login.
Sebagai contoh, nantinya menu wajib pajak orang pribadi akan berbeda dengan menu wajib pajak badan. Dan menu wajib pajak badanpun tentunya akan berbeda dengan menu wajib pajak bendahara.
Menu-menu yang akan ditampilkan tentunya sesuai dengan bidang yang mereka geluti. Tak akan tercampur aduk dengan menu-menu yang lainnya. Sebagai fungsi pengingat akan ada notifikasi yang nantinya akan muncul sebagai pengingat dihadirkan 2-3 hari sebelum batas akhir kewajiban penyampaian laporan SPT wajib pajak tersebut.
Aplikasi ini tentunya akan sangat berguna bagi wajib pajak orang pribadi pengusaha, karena mereka diharuskan banyak melaporkan SPT pajaknya. Dalam hal lain, kita juga dapat menyampaikan informasi lain-lain kepada wajib pajak.
Baik itu berupa iklan perpajakan maupun informasi mengenai peraturan perpajakan terbaru. Secara modern, kita tak harus lagi menempelkan baliho yang berukuran besar di pojok-pojok kota yang strategis.
Hal tersebut selain bisa memangkas biaya sosialisasi, tentunya bisa juga menyasar tepat langsung kepada genggaman wajib pajak. Sekarang tak perlu harus menengok ke tengah kota untuk sekedar melihat informasi tentang perpajakan.
Memang harus diakui, seperti halnya E-Samsat, untuk memulai perubahan akan terasa sulit. Namun itulah pengorbanan yang harus kita tempuh agar terus berkembang dari masa ke masa. Sebagaimana ditekankan pendiri Apple, Steve Jobs, apakah kita akan berinovasi…atau mati digilas zaman. Innovate or die! **