Kinerja Dispenda Terus Meningkat

Kinerja Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Ini dibuktikan dengan perkembangan raihan pendapatan daerah selama lima tahun terakhir yang meningkat hingga tiga kali lipat.

Plt. Dispenda Jabar, Iwa Karniwa mengatakan, dalam struktur anggaran pendapatan daerah maupun target RPJMD, selama lima tahun terakhir realisasi pendapatan daerah memperlihatkan kenaikan signifikan, yakni dari Rp 7,78 triliun pada 2009 menjadi Rp 19,32 triliyun pada akhir 2013.

Iwa mengatakan, penerimaan pendapatan daerah tersebut berhasil melampaui target APBD maupun RPJMD 2008-2013 yang ditetapkan sebesar Rp 6,9 triliun pada 2009 serta Rp 9,99 triliun, Rp 7,09 triliun, dan Rp 17,38 triliun pada APBD 2013.

Rata-rata kontribusi terbesar pada pendapatan daerah masih didominasi pajak daerah pada PAD yang mencapai realisasi 62,39 persen. Sementara kontribusi terbesar kedua diperoleh dari dana perimbangan yang rata-rata per tahunnya 24,8 persen.

“Adapun lain-lain pendapatan asli daerah yang sah memberikan kontribusi sebesar 3,68 persen dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari deviden BUMD mencapai 2,03 persen. Sedangkan kontribusi dari retribusi daerah pada PAD baru 0,46 persen,” kata Iwa.

Menurut Iwa, fakta-fakta penerimaan pendapatan daerah tersebut tidak lepas dari tekad kuat agar seluruh potensi pendapatan daerah diusahakan efektif, baik yang bersumber dari perpajakan maupun nonperpajakan.

Sejalan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi regional serta perkembangan daya beli masyarakat daerah, kapasitas pendapatan daerah yang berhasil dikumpulkan ini sejalan dengan persetujuan APBD Perubahan. Target pendapatan daerah sendiri Rp 21,293 triliun, Rp 14,299 triliun atau 67,15% di antaranya bersumber dari potensi pendapatan asli daerah.

“Sisanya Rp 6,994 triliun merupakan penerimaan dari dana perimbangan Rp 2,950 triliun dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 4,042 triliun,” ucapnya. ***