Arahan Kapuslia dan Kabid Pendapatan I

Sebelum memulai Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Samsat hari pertama, Senin (22/2/2016), Kepala Pusat Pengeloaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan (Puslia), R. Mukti Subagja menceritakan sedikit mengenai sejarah terbentuknya Puslia.

Sebelum adanya Puslia, dari tahun 1994 sampai 2005 sistem Samsat terdistribusi di Jabar terdapat tiga sistem yang berbeda diberlakukan di 34 cabang menggunakan. Perubahan standarisasi satu sistem terdistribusi baru diberlakukan pada tahun 2005. Barulah dilakukan migrasi pada tahun 2012 dari sistem terdistribusi menjadi satu sistem centralize, sehingga semua sistem (hardware, software, brainware, dan database) berada dibawah kewenangan Puslia.

“Kewenangan untuk sistem di cabang Dispenda kini berada dibawah Puslia, sehingga tugas bapak-bapak dan ibu-ibu menjadi lebih mudah. Semua kinerja di cabang sudah tercatat secara otomatis,” tuturnya. Seluruh cabang Dispenda akan mendapatkan hak akses, namun hanya dapat melakukan input data saja. Database yang didapatkan dari seluruh cabang ini akan menjadi acuan bagi perumusan kebijakan yang akan diambil di Pusat.

“Dengan adanya kemudahan ini, Kami berharap kepada rekan-rekan semua untuk lebih menjaga akses ke sistem melalui username dan password, dengan menjaga kerahasiaan, tidak melakukan sharing kepada orang lain, dan merubah password secara berkala demi menjaga kerahasiaan database,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendapatan I Dispenda Prov Jabar, Agus Rahmat. Menurutnya kemudahan ini juga memberikan tanggungjawab yang besar, sehingga harus benar-benar dijaga. Selain itu, Agus juga menambahkan bahwa sistem yang ada di Jabar ini, khususnya terobosan yang dilakukan Dispenda Prov Jabar menjadi yang terbaik se-Indonesia.

Kepala Bidang Pendapatan I, Agus Rahmat (tengah)

Kepala Bidang Pendapatan I, Agus Rahmat (tengah)

 

“BPK saja merekomendasikan kaji banding ke Jabar. Hal ini juga tidak terlepas dari peran serta dari seluruh cabang. Kini IT kita sudah cukup luar biasa, jadi bapak-bapak dan ibu-ibu tinggal menikmati kemudahan ini semaksimal mungkin. Dan jangan lupakan tanggung jawab untuk menjaga rumah kita ini, yaitu Dispenda,” ucapnya.

Menurutnya, sebaik apapun sistem yang ada tidak akan maksimal jika Sumber Daya Manusianya tidak profesional.