PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 Sebagai Investasi Olahraga dan Ekonomi

Hiruk pikuk olimpiade musim panas ke-31 yang diadakan di Rio de Janeiro Brasil telah usai. Olimpiade musim panas kali ini diikuti lebih dari 11 ribu atlet yang bertanding di 28 cabang olahraga olimpiade. Terpilihnya Rio de Janeiro merupakan hasil sidang umum Komite Olimpiade Internasional (KOI) ke 121 yang diadakan di Denmark pada tahun 2009. Rio de Janeiro mengalahkan kota-kota besar lainnya yang menjadi nominasi seperti Madrid, Chicago, dan Tokyo sebagai kandidat tuan rumah olimpiade musim panas tahun 2016 ini. Olimpiade musim panas ke-31 ini merupakan olimpiade kedua yang diselenggarakan di Amerika Selatan, setelah sebelumnya pada tahun 1968 diadakan di Mexico City. Persiapan olimpiade di Rio de Janeiro ini ditandai oleh banyak kontroversi diantaranya adalah ketidakstabilan pemerintah negara, masalah keamanan, dan juga mengenai masalah kesehatan. Karena seperti kita ketahui bahwa beberapa bulan sebelum olimpiade dibuka, Brasil sedang dilanda oleh wabah virus Zika.

Namun terlepas dari itu semua, olimpiade musim panas 2016 meninggalkan warisan bagi warga Brasil yang tentunya akan dapat memanfaatkan warisan tersebut. Bahkan Presiden KOI Thomas Bach mengungkapkan bahwa sejarah akan berbicara tentang Rio de Janeiro yang akan menjadi lebih baik setelah olimpiade. Selanjutnya Presiden KOI ini menambahkan bahwa warisan dari olimpiade musim panas ke-31 ini akan menyentuh beragam aspek yang melibatkan keseharian masyarakat Brasil khususnya masyarakat di kota Rio de Janeiro. Warisan olimpiade yang paling menonjol bagi masyarakat di Brasil adalah adanya fasilitas olahraga baru yang dapat digunakan untuk pengembangan dan pembinaan atlet. Berikut adalah daftar warisan fasilitas olahraga selepas olimpiade :

1. Enam tempat di Olympic Park akan menjadi pusat Olympic Training Centre pertama di Brasil.
2. Venue golf akan menjadi lapangan golf publik pertama di Rio de Janeiro.
3. Venue Kano slalom yang sudah menjadi area renang umum bagi penduduk setempat.

Selain warisan fasilitas olahraga, warisan lain yang ditinggalkan oleh olimpiade musim panas di Brasil adalah perbaikan jalan dan penambahan sarana transportasi masal yang digunakan untuk memindahkan massa dari satu wilayah ke wilayah lain selama berlangsungnya olimpiade.

Jawa Barat yang pada bulan September sampai dengan Oktober 2016 ini juga akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar nasional, yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 dan Pekan Olahraga Paralimpik Nasional (PEPARNAS) ke-15. Jawa Barat terpilih secara aklamasi menjadi tuan rumah PON ke-19 dan PEPARNAS ke-15 pada tanggal 27 April 2010 setelah mengalahkan Banten dengan dukungan 246 suara dari 49 pengurus besar dan 33 pengurus provinsi. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON kali ini adalah sebanyak 44 cabang olahraga dan 12 cabang olahraga eksibisi. Sedangkan jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Perparnas kali ini adalah sebanyak 13 cabang olahraga dan akan digelar di venue yang terletak di 15 Kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Barat.

Sebagai tuan rumah, tentunya Jawa Barat ingin agar even olahraga empat tahunan ini berjalan lancar dan sukses. Oleh karena itu, Jawa Barat terus mempersiapkan venue dan sarana pendukung agar siap digunakan bertanding oleh para atlet. Meskipun dana yang harus dipersiapkan oleh pemerintah Jawa Barat untuk mempersiapkan venue dan sarana pendukung besar namun dana tersebut dapat dianggap sebagai dana investasi dimana hasil dari investasi tersebut akan dapat dinikmati ketika acara PON dan PEPARNAS ini berjalan dengan sukses.

Mengutip jawaban dari Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga mengenai sumber dana untuk PON dan PEPARNAS kali ini, dikatakan bahwa sumber dana untuk pelaksanaan PON dan PEPARNAS berasal dari tiga sumber, yaitu: APBN, APBD, dan Swasta. Dimana penggunaan dana untuk pengadaan barang dan jasa untuk PON dan PEPARNAS ini harus mengikuti tujuh prinsip, yaitu :

1. Efisien, sehemat mungkin.
2. Efektif, tepat sasaran dan tepat manfaat
3. Terbuka, memberikan kesempatan bagi siapa saja yang berkapasitas
4. Transparan, aturan dijelaskan di depan sehingga dibelakang hari tidak ada perseteruan
5. Bersaing, memilih mana yang terbaik
6. Adil, non diskriminatif
7. Akuntabel, semuanya ada didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab

Besarnya dana yang dibutuhkan memang wajar mengingat even yang diadakan berskala nasional, dimana sarana dan prasarana untuk PON dan PEPARNAS harus dibangun dan direnovasi demi suksesnya acara. Beberapa sarana dan prasarana yang dipersiapkan antara lain sebagai berikut :

1. Pembangunan Venue futsal dan pencak silat di lingkungan kampus ITB Bandung.
2. Renovasi venue renang di lingkungan kampus UPI Bandung.
3. Pembangunan venue pacuan kuda bertaraf internasional di Pangandaran.
4. Pembangunan Arcamanik Sport Center.
5. Pembangunan Akses tol KM 149 Gedebage.
6. Renovasi stadion GBLA.
7. Pembuatan dan renovasi akses jalan menuju venue.

Meskipun dana yang perlu dikeluarkan untuk PON dan PEPARNAS tahun ini besar,  dana tersebut harus dianggap sebagai investasi bagi masyarakat Jawa Barat karena setelah even PON dan PEPARNAS selesai digelar maka venue yang telah digunakan untuk pertandingan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat di Kabupaten/Kota yang terdapat venue pertandingan cabang olahraga PON dan PEPARNAS. Contohnya adalah venue renang di lingkungan kampus UPI Bandung yang tentunya setelah even PON dan PEPARNAS selesai dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan masyarakat Jawa Barat untuk berlatih sehingga nantinya akan lahir atlet-atlet renang andalan Jawa Barat. Belum lagi infrastruktur jalan yang diperbaiki akan membuat ekonomi masyarakat di sekitar venue semakin lancar dan semakin baik. Contohnya pembangunan akses tol KM 149 Gedebage dimana masyarakat yang akan beraktivitas di sekitaran daerah Gedebage tidak perlu keluar dari pintu Tol Cileunyi dan menghadapi kemacetan di daerah Cibiru sehingga waktu tempuh akan menjadi lebih cepat dan pergerakan ekonomi akan semakin lancar.

Sebagai masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat di 15 Kabupaten/Kota dimana venue PON dan PEPARNAS berada, dapat menikmati “warisan” PON dan PEPARNAS namun ada tanggungjawab pula dibalik nikmat tersebut. Tanggungjawab itu adalah tanggungjawab untuk menjaga venue “warisan” PON dan PEPARNAS dengan tidak melakukan aksi vandalisme, membuang sampah pada tempat yang disediakan, dan mengikuti peraturan/tata terbib yang ada sehingga “warisan” tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama. Bagi pemerintah Kabupaten/Kota tanggungjawabnya berupa menjaga dan mengelola “warisan” PON dan PEPARNAS sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakatnya dan juga dapat mencetak atlet-atlet berprestasi sehingga dapat mengharumkan nama Kabupaten/Kota dan nama Provinsi Jawa Barat di even olahraga nasional.