AN4KNYA MENANGIS TAKUT DIBAWA KE BARAK | KDM BERI SOLUSI INI PADA JANDA PENGAMEN 3 PUTRI
Kegiatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat terus berlangsung, termasuk pembuatan saluran drainase sepanjang 200 meter di ruas jalan Majalengka-Talaga, dengan harapan mengatasi genangan air dan menjaga kelancaran jalan. Selain itu, dibangun juga tembok penahan tanah (TPT) di tiga titik rawan longsor dengan nilai kontrak miliaran rupiah dan penyerapan tenaga kerja lokal hingga 60 orang secara total.
Dalam perjalanan menuju Desa Ciawijapura, Kabupaten Cirebon, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi bertemu seorang ibu bernama Ibu Susi, seorang janda dengan tiga anak yang bertahan hidup dari mengamen. Mereka tinggal di rumah kontrakan dan hidup dalam keterbatasan, dengan penghasilan harian yang tidak menentu. Gubernur Kang Dedi Mulyadi menyentuh sisi kemanusiaan dengan menawarkan pekerjaan sebagai penyapu jalan di Cirebon, gaji awal Rp1,5 juta, seragam kerja, dan peralatan kebersihan. Ia juga memberikan uang bekal dan ongkos ojek sebagai pengganti penghasilan selama masa transisi.
Interaksi yang hangat, penuh empati dan solutif ini menunjukkan pendekatan humanis dari Gubernur Kang Dedi Mulyadi dalam menyelesaikan masalah kemiskinan, bukan hanya melalui bantuan sesaat, tetapi juga dengan memberdayakan masyarakat secara nyata.
—
Infrastruktur Jalan & Drainase
- – Pembangunan saluran air di ruas Jalan Majalengka-Talaga sepanjang 200 meter.
- – Tujuannya: mencegah genangan air di badan jalan.
- – Nilai kontrak: Rp31.998.924,48.
- – Tenaga kerja: 10 orang, durasi kerja: 120 hari.
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT)
– Tiga titik di ruas Jalan Majalengka-Talaga:
- – KMCN 71+00: panjang 35 m, nilai kontrak Rp729.463.876,38 (20 pekerja, 120 hari).
- – KMCN 69+800: panjang 21 m, nilai kontrak Rp727.325.465,87 (20 pekerja, 150 hari).
- – KMC 64+450: panjang 45 m, nilai kontrak Rp2.397.186.387,19 (20 pekerja, 150 hari).
Interaksi Sosial dengan Ibu Susi
- – Seorang janda, tinggal di Kesunean Selatan, Cirebon, memiliki 3 anak, penghasilan dari mengamen Rp50.000–Rp100.000/hari.
- – Anak pertama sekolah kelas 6 di Persatuan Umat Islam (PUI), anak kedua kelas 2 SD, anak ketiga usia 4 tahun.
- – Gubernur Kang Dedi Mulyadi menawari pekerjaan sebagai tukang sapu jalan di sekitar Balai Jayadewata (Kantor Gubernur Cirebon).
- – Gaji awal: Rp1,5 juta/bulan.
- – Fasilitas: seragam, sepatu, sapu lidi.
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi memberikan:
- – Uang bekal pengganti pendapatan sebulan.
- – Uang untuk membeli sapu lidi dan ongkos ojek.
- – Anak-anak diingatkan untuk tidak ikut mengamen, dan Gubernur KDM menggunakan pendekatan psikologis yang ramah untuk membangun kepercayaan anak.
Nilai dan Pesan Utama
- – Pembangunan fisik tidak melupakan aspek kemanusiaan.
- – Penanganan kemiskinan dilakukan melalui pemberdayaan, bukan sekadar bantuan instan.
- – Memberi pekerjaan nyata sebagai solusi jangka panjang.
- – Pendekatan penuh kasih sayang dan komunikasi yang menyentuh hati masyarakat.