BERJALAN KAKI DARI PRABUMULIH | DUDA PENJUAL KERUPUK AKHIRNYA BERTEMU KDM
Perkembangan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat, khususnya saluran air di Jalan Majalengka–Talaga sepanjang 200 meter dan pembangunan tiga titik tembok penahan tanah (TPT) guna mengantisipasi bencana longsor. Gubernur Jawa Barat KDM menekankan pentingnya transparansi anggaran serta fokus pada pemanfaatan dana publik untuk kesejahteraan rakyat, termasuk program beasiswa bagi anak dari keluarga miskin dan santri, perbaikan ruang kelas, pembangunan jembatan gantung, serta pelunasan tunggakan BPJS senilai Rp334 miliar.
Dalam bagian yang lebih personal, Gubernur Kang Dedi Mulyadi menjelaskan kondisi kesehatannya akibat tangan yang bengkak karena antusiasme warga. Ia juga menanggapi dengan santai berbagai kritik terhadap dirinya, bahkan gelar-gelar nyeleneh yang disematkan publik. Ia memilih fokus kepada kerja nyata, membangun untuk kepentingan orang banyak.
Gubernur Kang Dedi Mulyadi juga menemui seorang pria bernama Randi dari Prabumulih, Sumatera Selatan. Ia berjalan kaki selama 26 hari hanya untuk bertemu dengan Gubernur KDM dan berfoto. Randi, seorang penjual kerupuk, rela meninggalkan anaknya yang masih kecil demi memenuhi keinginannya. Kang Dedi Mulyadi menanggapi dengan kehangatan, membekalinya dan memfasilitasi kepulangan Randi dengan bus serta tiket kereta api.
—
Infrastruktur & Proyek Jalan
- – Pembuatan saluran air di ruas Jalan Majalengka–Talaga sepanjang 200 meter dengan nilai kontrak Rp431.998.920,48 (120 hari kerja, 10 pekerja).
- – Pembangunan TPT (tembok penahan tanah) di tiga titik:
- – KM 71+000: panjang 35 m, nilai kontrak Rp29.400.463.876,38, 120 hari, 20 pekerja.
- – KM 69+800: panjang 21 m, nilai kontrak Rp727.325.465,87, 150 hari, 20 pekerja.
- – KM 64+450: panjang 45 m, nilai kontrak Rp397.186.387,19, 150 hari, 20 pekerja.
- Tujuan: mencegah banjir dan longsor, serta memberi kenyamanan pengguna jalan.
Komitmen Sosial & Transparansi Pemerintahan
- – Kritik terhadap gelar-gelar julukan negatif seperti “Gubernur Tolol”, “Gubernur Konten” dsb ditanggapi santai.
- – KDM menegaskan pentingnya menjadi pemimpin yang mengelola uang negara dengan baik untuk kepentingan rakyat banyak.
- – Menyulap dana hibah bermasalah menjadi beasiswa dan infrastruktur.
- – Telah memberikan 12.600 beasiswa (target 20.000) untuk siswa miskin agar bisa sekolah dengan bantuan senilai Rp3,6 juta (untuk seragam, sepatu).
- – Beasiswa juga tersedia bagi santri tidak mampu di seluruh Jabar.
- – Fokus pembangunan pada jalan provinsi sebagai kewajiban utama.
- – Rencana pelunasan tunggakan BPJS sebesar Rp334 miliar.
Penanganan Sosial dan Lingkungan
- – Pemberian uang kontrakan dan modal usaha bagi warga terdampak gusuran (penghuni ilegal bantaran sungai/tanah negara).
- – Pembangunan jembatan gantung dan penggantian rumah korban longsor secara bertahap.
Interaksi Kemanusiaan
- – Cerita inspiratif Randi, penjual kerupuk dari Prabumulih, Sumatera Selatan, yang:
- – Jalan kaki selama 26 hari ke Lembur Pakuan untuk bertemu dan berfoto dengan KDM.
- – Menghabiskan 4 pasang sandal, tidur di masjid, musala, ruko.
- – Menolak pulang dengan pesawat karena takut mati dan jasadnya tidak ditemukan.
- – Pulang dengan bus ke Lampung, lanjut kereta ke Prabumulih (tiket Rp29.000).
- – KDM menyiapkan bekal untuk anak Randi dan memfasilitasi perjalanan pulangnya.
Nilai & Refleksi
Pemimpin ideal menurut Gubernur Kang Dedi Mulyadi:
- – Bukan untuk menyenangkan semua orang, tapi untuk kepentingan umum.
- – Transparan, tangguh menghadapi kritik, dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
- – Tetap rendah hati, bahkan saat dicaci atau diberi gelar negatif.