Samades, Bayar PKB di Kantor Desa

Badan Pendapatan Provinsi Jabar, Kantor Pelayanan Wilayah Pangandaran meluncurkan Samades (Samsat Desa), di Desa Ciganjeung, Kecamatan Padaherang, Senin (22/05/2017).

Peluncuran Samsat Masuk Desa (Samades) ini disambut hangat warga Ciganjeung yang melakukan pembayaran pajak kendaraan. Secara bergantian, warga melakukan transaksi pajak.

Kepala Cabang Pelayanan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Wilayah Kabupaten Pangandaran, Ade Irwan menjelaskan, adanya Samades ini merupakan permintaan warga karena mengaku kesulitan untuk membayar pajak kendaraan.

Meskipun ada Samsat Keliling, warga merasa ini tidaklah cukup karena tempat yang selalu berpindah-pindah membuat warga mengaku kebingungan.

“Setelah adanya Samades, diharapkan lebih mendekatkan lagi pelayanan publik terhadap pajak kendaraan. Warga bisa taat dan sadar pajak hingga proses pelaksanaan kegiatan pembangunan di Pangandaran tidak terkendala karena pajak kendaraan bermotor,” ucap Ade Senin.

Hal senada pun diungkapkan Baur Samsat Pangandran, AIPTU Anang Tri, menurutnya, kalau mendekatkan pelayanan publik pembayaran pajak ini sudah didambakan sejak lama oleh masyarakat.

Banyak alasan, kenapa masyarakat tidak membayar pajak kendaraan, karena akses pelayanan sangat jauh.

“Kini para wajib pajak tidak harus datang ke Pangandaran. Membayar pajak bisa dilakukan di Samsat Masuk Desa (Samades) atau di Samsat Keliling (Samling) yang buka setiap hari kecuali hari libur,” tambahnya.

Buka Bersama di Lingkungan Bapenda Jabar

Badan Pendapatan Provinsi Jawa Barat menggelar Acara Buka Bersama di Kantor Bapenda Jabar Jl. Soekarno Hatta no 258, Kota Bandung. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bapenda, Sekretaris, Pejabat Esselon dan seluruh staf ASN di lingkungan Bapenda Jabar, Selasa, (06/5/2017).

Dalam sambutannya, Kepala Bapenda Jabar, Dadang Suharto menjelaskan bahwa acara ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai nikmat dan karuniannya yang telah diberikan kepada seluruh pegawai Bapenda Jabar.

“Selain itu, Buka Bersama ini merupakan ajang mempererat silaturahim dan kebersamaan, serta persatuan dan kesatuan di Lingkungan Bapenda Jabar,” tutur Dadang.

Usai sambutan, Dadang mewakili keluarga besar Bapenda Jabar memberikan bantuan kepada anak dan juga hadiah bagi para pemenang Bapenda Challenge.

Sebelum berbuka puasa bersama, para tamu disuguhkan tausyiah dari Ust. Unang Hidayat yang mengambil tema sama dengan acara buka bersama “Ramadhan Terbaikku: Tidak Ada Alasan Untuk Memulai Sebuah Kebaikan.

Bapenda Jabar Bagi-Bagi Tajil Gratis

 

Pegawai Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat membagikan 500 takjil gratis di perempatan lampu merah Jl. Soekarno Hatta, Selasa, (6/5/2017). Selain membagikan tajil gratis, Bapenda jabar juga mensosialisasikan program inovatif kepada masyarakat guna mempermudah pelayanan kewajiban pajak, khususnya pajak kendaraan bemotor.

Seperti Saepul warga Buah Batu, Kota Bandung ini mengaku tertarik dengan program yang diberikan oleh Bapenda Jabar.

“Salah satu program yang menarik adalah T-Samsat, seperti tagline-nya ‘melawan lupa” jadi kita seperti menabung untuk membayar pajak. Jadi bayar pajak terasa tidak berat. selain itu juga ada eSamsat, sehingga kita bisa bayar pajak dimana saja kapan saja di ATM,” ungkap Saepul. 

 

Kunjungan Wakil Gubernur Banten ke Bapenda Jabar

Wakil Gubernur Provinsi Banten, Andika Hazrumy beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kantor Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, Selasa (06/06/2017). Dalam rombongan tersebut hadir Kepala Dinas Kominfo Persandian, Kepala Dinas Perijinan Terpadu, Kepala Bapenda, perwakilan Bank Banten, serta jajaran Pemprov Banten.

Assisten I Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Barat, Koesmayadie Tatang Padmadinata beserta jajaran perangkat daerah terkait menyambut kunjungan kerja Pemrov Banten. Dalam suasana yang hangat, Andika mengatakan bahwa kunjungan ini seperti kunjungan “adik kandung ke kakak kandung” mengingat provinsi Banten lahir dari rahim Provinsi Jawa Barat.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini kami pemerintah Provinsi Banten, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tertinggi kepada Pemprov Jawa Barat yang telah menyambut kami dengan baik. Tujuan utama kehadiran kami disini adalah keterkaitan dalam kunjungan kerja untuk saling berbagi dalam hal aplikasi teknologi informasi yang sudah diterapkan di Jawa Barat”, tutur Andika.

Menurut Andika, Provinsi Jawa Barat sudah melakukan langkah-langkah kongkrit dalam penerapan sistem teknologi informasi, Khususnya dalam perizinan online, eSamsat, dan aplikasi online laiinya.

“Saya harap ilmu-ilmu yang didapat dalam kaitan pelayanan publik dan teknologi informasi ini bisa segera kami aplikasikan di Banten, melihat kebutuhan masyarakat yang mendesak dalam kontek informasi, keterbukaan dan akuntabilitas pemerintahan,” harap Andika

Sementara itu, Koesmayadie mendukung langkah-langkah Pemprov Banten dalam rangka membangun wilayahnya.

“Seperti kultur di sunda, Lenceuk nyaah ka adi, adi nyaah ka lanceuk. Karena diskusi ini juga untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Banten dan Jawa Barat,” ucap Koesmayadie.

Dalam kunjungan kerja ini pokok utama pembahasan yaitu ketiga inovasi unggulan Jawa Barat yang telah direplikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke 17 provinsi di Indonesia. Inovasi tersebut adalah eSamsat, aplikasi perijinan terpadu “SIMPATI”, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Optimalkan Penerimaan PKB, Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah Kunjungi Bapenda Jabar

Guna mengoptimalkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan persiapan pelaksanaan Samsat Online, Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah melakukan Kunjungan Kerja (studi banding) ke Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat (Bapenda Jabar), Selasa (23/05).  Tim Pembina Samsat Jawa Tengah diterima dan disambut oleh Kabid Pendapatan II Dra. Hj. Cucun Sumiarsih M.Si  dan Kapuslia R. Mukti Subagja, SE. Msi, berserta jajarannya.

Kedatangan Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah adalah untuk melakukan studi banding dalam rangka persiapan pelaksanaan Samsat Online dan optimalisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor angkutan umum. Setidak ada 15 orang anggota Tim Pembina Samsat Jateng yang terdiri dari  unsur BPPD Provinsi Jawa Tengah, Ditlantas Kepolisan Jawa Tengah, PT Jasaraharja (Persero) Cabang Jawa Tengah, dan PT Bank Jateng.

Sipolin Dapat Mendongkrak PAD Jawa Barat

Dengan diluncurkannya aplikasi Sipolin, Kepala Badan Pendapatan Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto merasa optimis bahwa program tersebut dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi  Jawa Barat.

Menurut data yang diperoleh dari Bapenda Jabar, terdapat 14 juta wajib pajak (WP) di wilayah Jawa barat, diantarannya ada 4 Juta WP yang menunggak.

“Ada 4 juta WP yang menunggak. Mudah-mudahan dengan kemudahan yang diberikan Sipolin ini, bisa mendongkrak PAD jabar,” ungkapnya saat menghadiri peresmian Sipolin di Car Free Day, Minggu (21/5/2017).

Melalui aplikasi Sipolin, WP yang ingin membayar pajak kendaraan cukup memasukan nomor kendaraan bermotor agar dapat mengetahui besaran jumlah pajak yang harus dibayarkan. Setelah itu WP bisa membayar pajak setelah mendapatkan kode bayar melalui SMS banking Bank bjb.

“Jadi WP bisa membayar pajaknya dimana saja, tidak perlu ke kantor Samsat,” tuturnya.

Dadang pun menegaskan bahwa saat ini Sipolin hanya bisa melayani pembayaran melalui Bank bjb, sedangkan bank lainnya akan segera menyusul.

Aplikasi Sipolin dapat diunduh disini.

Sipolin, Program Pembayaran Pajak Kendaraan Lewat Smartphone Pertama di Indonesia

Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali membuat gebrakan dalam upaya meningkatkan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar dan Jasa Raharja meluncurkan program Sistem Informasi Pelayanan Pajak Online (Sipolin).

Sipolin adalah program pembayaran pajak kendaraan yang dapat dilakukan melalui smartphone pertama di Indonesia. Aplikasi Sipolin sendiri kini sudah bisa diunduh di Google Playstore.

Dalam acara peresmian Sipolin di Car Free Day Dago, (21/5/2017), Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan berharap dengan adanya kemudahan yang diberikan oleh pemerintah, tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak memenuhi kewajibannya.

“Harapannya tentu masyarakat tidak ada alasan lagi untuk tidak bayar pajak. Saya yakin masyarakat yang sadar akan pembangunan dan NKRI pasti akan bayar pajak. Yang jelas, ini membuat masyarakat menjadi sangat praktis dan perlu dicatat ini adalah baru pertama kalinya di Indonesia yaitu di Jabar,” ujar Aher, sapaan Gubernur Jawa Barat.

Dirlantas Polda Jabar Tomex Kurniawan, Kepala Bapenda Prov Jabar Dadang Suharto, Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat Eri Martajaya.

Aher pun mengungkapkan saat ini Sipolin hanya dapat melayani nasabah Bank bjb, namun dirinya meyakini bahwa kedepan bank – bank lain juga akan bergabung.

“Saat ini Sipolin baru bisa dibayar melalui Bank bjb, namun kedepannya bank-bank lain juga akan bergabung, hanya tinggal menunggu waktunya saja,” ungkapnya.

 

Unduh aplikasi Sipolin Jabar disini

Aplikasi Sipolin Resmi Diluncurkan

“Kita bersama-sama menghadiri peresmian Sipolin. Untuk pertama kalinya dan paling lengkap diantara provinsi yang lain di Indonesia. Kita melaunching e-Samsat dan sekarang inovasi yang paling baru dengan menggunakan mobile phone dan internet,” demikian disampaikan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam sambutan peresmian Sipolin yang berlangsung di kawasan Car Free Day Jl Dago Bandung, Minggu (21/5/2017).

Aher, sapaan Gubernur Jawa Barat, menambahkan hadirnya aplikasi Sipolin membuktikan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang tiada henti menghadirkan inovasi-inovasi terbaru.Untuk itu Ia pun memberikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan aplikasi Sipolin.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami mengapresiasi atas munculnya aplikasi baru yang mempermudah masyarakat, kepada seluruh jajaran Tim Pembina Samsat Jawa Barat dan pihak yang terlibat dalam peluncuran Sipolin ini,” ungkapnya.

Selain itu, ia menuturkan bahwa seperti dalam peluncuran e-Samsat, Bank Jabar Banten (BJB) juga ikut mempelopori pembayaran pajak dengan sistem online tersebut.

“Sebagaimana Bank Jabar Banten (BJB) yang mempelopori kemudian disusul bank BCA, BRI, BNI, CIMB Niaga, dan Bank Permata dalam peluncuran e-Samsat. Maka pada hari ini pun tentu saja sebagai tuan rumah kembali Bank BJB kembali mempelopori peluncuran SIPOLIN sebelum perbankan yang lainnya. Insya Allah perbankan yang lain di Jabar pasti menyusul karena ini adalah program nasional. Tentu saja kita berbangga semuanya,”ujarnya.

Acara peresmian Sipolin hadir pula Kapolda Jabar Anton Charliyan, Dirlantas Polda Jabar Tomex Kurniawan, Kepala Bapenda Prov Jabar Dadang Suharto, Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Barat Eri Martajaya, Ketuan DPRD Jabar Ineu Purwadewi, dan seluruh Kepala Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) se Jawa Barat.

Depok Gelar Razia Selama 3 Minggu

Hujan baru saja mengguyur area Mapolresta Depok, kemarin pagi, saat ratusan pasukan gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan bersiap menggelar apel.

Meski hujan masih turun rintik-rintik, prosesi apel tetap dilaksanakan. Apel difungsikan sebagai penanda dimulainya Operasi Simpatik Jaya 2016.

Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono mengatakan, operasi ini akan berlangsung selama tiga pekan mendatang alias 21 hari. Personel (gabungan) yang diturunkan mencapai 600 orang.

“Operasi Simpatik Jaya 2016 serentak dilaksanakan di sejumlah wilayah lain pula, seperti Jakarta, Bekasi, dan Tangerang,” ungkap Dwiyono kepada Radar Depok.

Dwiyono menjelaskan operasi simpatik ditujukan kepada para pengendara. Karenanya ia meminta, terlebih pengendara motor, untuk bisa melengkapi surat-surat kendaraan, termasuk taat asas saat berkendara.

“Kami menonjolkan upaya preventif, preemtif, dan represif. Tujuan lebih meningkatkan kesadaran pengguna kendaraan,” terang Dwiyono.

Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Sutomo menambahkan, selain sebagai langkah mengurangi kecelakaan. Dalam operasi, pihaknya juga akan menyosialisasikan tentang keamanan dn ketertiban berlalulintas.

“Sasaran target adalah pengendara motor yang melawan arus, angkot ngetem, pejalan kaki yang menyebrang jalan sembarangan, serta pedagang kaki lima (PKL), serta mengatasi kemacetan,“ tandas Sutomo.

Jawa Barat Menjadi Pilot Project Samsat Dua Loket di Polda Jawa

Melalui inovasi-inovasinya di bidang kesamsatan, Jawa Barat menjadi acuan provinsi lain mengenai layanan publik. Bahkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pun memerintahkansecara tertulis ke beberapa provinsi untuk mempelajari berbagai hal kesamsatan ke Jawa Barat. Mulai dari sisi pajaknya saja melankan dari sisi kepolisian dan Jasa Raharja.

“Masyarakat wajib pajak (WP) Jawa Barat memiliki banyak cara untuk membayar pajak,mulai dari Outlet samsat di mall, samsat drive thru
samsat gendong, samsat keliling dan e-Samsat,” ucap Kadispenda Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto.

Bukan saja KPK, Presiden RI pun telah menunjuk Jawa Barat sebagai pilot project untuk ‘Samsat Dua Loket’.

“Penunjukan tersebut berdasarkan terobosan layanan publik yang dilakukan oleh Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Barat,” seperti dikatakan Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Sugihardi.

Kombes Pol Sugihardi menambahkan, terpilihnya Jawa Barat sebagai pilot project Samsat Dua Loketmerupakan hasil kordinasi antara Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri dengan Samsat Pusat. Dan Samsat Dua Loket ini diharapkan dapat dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Fitri atau pelaksanaan Operasi Ramadan (dulu Operasi Ketupat).

“Waktu yang cukup singkat ini merupakan jawaban atas permintaan Presiden RI tentang penyelenggaraan peningkatanan pelayanan publik,” tegas Kombes Pol Sugihardi.

Dijelaskan bahwa untuk pelayanan pembayaran pajak kendaraan secara manual, akan memiliki dua loket saja. Yakni Loket 1 Pendaftaran dan Penetapan dan Loket 2 Pembayaran, Pengesahan, dan penyerahan. Meski sebenarnya sebelum ditunjuk sebagai pilot project sistem Samsat Dua Loket sudah dilaksanakan, namun demikian perlu dilakukan penataan ruang sehingga tidak terkesan adanya banyak loket. Kombes Pol Sugihardi mengatakan, rencananya untuk tahap awal yang akan menjadi percontohan Samsat Dua Pintu adalah Samsat Bandung Timur dan Samsat lainnya di wilayah Kota Bandung.