BERTEMU MENTERI P2MI | KDM INGIN PULANGKAN TKI ASAL JABAR YANG BERMASALAH DI LUAR NEGERI

Pertemuan antara Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dengan KDM, membahas upaya kolaborasi dalam perlindungan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat.

Pemaparan Menteri P2MI:
* Potret Ketenagakerjaan Jawa Barat: Provinsi ini memiliki angka angkatan kerja yang sangat tinggi, namun juga dihadapkan pada tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,74%, yang mayoritas adalah lulusan SMA dan SMK.
* Masalah dan Tantangan:
* Jumlah penempatan PMI dari Jawa Barat ke luar negeri tinggi, namun sebagian besar masih berada di sektor domestik (seperti pekerja rumah tangga).
* Jawa Barat menjadi daerah dengan pengaduan kasus tertinggi secara nasional, dengan isu dominan berupa gaji tidak dibayar, sakit, hingga perdagangan orang.
* Telah berhasil digagalkan keberangkatan calon PMI ilegal di Bandara Kertajati Majalengka.
* Arah Kebijakan Baru:
* Pemerintah fokus untuk meningkatkan kualitas penempatan, bukan hanya kuantitas, dengan mendorong pergeseran PMI dari sektor domestik menuju sektor medium high skill melalui program vokasi (keterampilan dan bahasa).
* Memastikan setiap penempatan bermartabat dengan melakukan penyaringan (profiling) terhadap regulasi, perlindungan, dan jaminan sosial negara tujuan.
* Menguatkan migrasi aman melalui edukasi dan sosialisasi di kantong-kantong pekerja migran.

* Sedang diproses revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 untuk mempermudah gerakan perlindungan dan pemberdayaan PMI.
* Kolaborasi: Pemerintah Pusat dan Provinsi telah memiliki nota kesepahaman (MoU) terkait perlindungan PMI dan sedang dalam proses pembaruan. Program seperti “Desa Migran Emas” dan pengembangan migrant center di perguruan tinggi (seperti UPI) akan terus disempurnakan.
Tanggapan dan Usulan Gubernur Jawa Barat (KDM):
* KDM menyambut baik, namun menyoroti tingginya kasus musibah PMI, termasuk kasus kematian dan perdagangan orang (seperti budak seks) yang dialami warganya.
* Beliau menekankan perlunya penghentian total proses pemberangkatan tenaga kerja ilegal dan meminta data rinci tentang warganya yang berangkat secara legal maupun ilegal yang belum kembali.
* Usulan Program Revolusioner: Untuk mengatasi pengangguran lulusan SMA/SMK, KDM berencana menyiapkan mereka untuk menjadi tenaga kerja terampil dengan spesifikasi keahlian (perawat, ahli otomotif, ahli elektro).
* Persiapan ini akan mencakup pelatihan bahasa dan pembinaan mental di barak militer (bukan untuk menjadi tentara) guna membentuk kedisiplinan dan ketahanan jiwa, khususnya untuk penempatan di negara yang menuntut karakter tersebut seperti Jepang.
* Tujuan akhir dari program ini adalah mengubah citra PMI Indonesia dari sekadar Pekerja Rumah Tangga (ART) menjadi tenaga kerja terampil, sekaligus membiayai pelatihan agar tidak membebani keluarga .

Tujuan bersama dari pertemuan ini adalah untuk menjaga harkat dan martabat rakyat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.