PENGUMUMAN

pengumuman1

Pengumuman Tender Ulang

pengumuman

Lindungi Lingkungan, Dispenda Diskusi PBBKB dengan Pertamina dan ESDM

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat gelar pertemuan dengan PT Pertamina dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendiskusikan terkait Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Rabu (17/12) lalu.

Pada kesempatan itu Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Jerry Yanuar menilai, PBBKB diharapkan tidak hanya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat, tapi akan ada keuntungan lain, yakni lingkungan dapat lebih terjaga.

“Karena dampak penggunaan BBM ini berpengaruh kepada lingkungan juga,” kata Yanuar.

Selain dirinya, perwakilan dari PT Pertamina Pusat, Lia mengatakan, secara hitungan besaran pajak yang dilakukan adalah sudah diatur sesuai perundang-undangan yang berlaku, termasuk Jawa Barat yang diperkuat oleh adanya Peraturan Daerah.

“Setiap pembelian BBM dengan harga yang berlaku saat ini, masyarakat sudah membayar pajaknya juga. Jadi harga tersebut termasuk PPN dan PBBKB,” ucapnya. ***

Singkirkan dan Jauhkan dari Parasit

Dalam komunitas apapun, lingkungan dimanapun, sekalipun yang berbasis agama, rasanya selalu ada golongan oportunis. Maunya enak sendiri, tapi tidaklah mau berkorban untuk sesamanya.

Dalam istilah ilmiah, golongan manusia/kelompok semacam ini kerap disebut free rider. Terjemah bebasnya adalah penumpang gelap. Atau, dalam bahasa pasarannya, biasa kita sebut parasit.

Meskipun bukan hewan atau mikroba, namun sifat parasitnya membuat analoginya hampir sama. Meski manusia secara fisik, namun sifatnya tak jauh beda dengan hama yang menyusahkan yang ditumpanginya.

Dalam konteks perpajakan, free rider adalah mereka pihak yang tidak turut serta berkontribusi dalam membangun negara tetapi ikut menikmati hasilnya. Spesifiknya adalah mereka yang enggan/tidak mau membayar pajak.

Mereka malas menunaikan kewajiban, tapi dalam waktu bersamaan mereka juga menikmati hasil dari penghimpunan pajak. Mereka bahkan berkomentar keras, juga nyinyir soal negara, tapi enggan berkontribusi.

Padahal, jalan yang kita lewati setiap hari di Jawa Barat (termasuk 27 kota/kabupaten di dalamnya) adalah seluruhnya hasil penghimpunan pajak yang salahsatunya dilakukan Dispenda Provinsi/Kabupaten.

Mereka yang pernah duduk di bangku sekolah, terutama negeri, adalah mereka yang peroleh manfaat langsung dari sebaran pajak yang kita bayarkan untuk dinikmati oleh sesama kita juga.

Bensin atau solar, yang kita beli masih relatif terjangkau hari ini (rata-rata dinaikkan Rp2.000 per liter), sesungguhnya hasil subsidi yang antara lain bersumber dari pajak yang kita bayarkan.

Pelayanan pemerintah yang terus berbenah, misalnya Dispenda Jabar menawarkan e-Samsat yang meringankan masyarakat, juga mungkin terjadi karena pajak yang dikumpulkan melahirkan inovasi-inovasi.

Bagaimana dengan puskesmas? Saudara kita yang kurang beruntung masih bisa peroleh layanan gratis –kalaupun bayar tidak terlalu mahal, semuanya juga terjadi karena ada subsidi silang bersumber dari pajak dari kita semua.

Hingga adanya rasanya nyaman karena jaminan keamanan dari polisi dan tentara yang setia bertugas, hanyalah mungkin karena aparat ini juga bekerja nyaman dengan dana operasional yang antara lain berasal dari pajak.

Oleh karenanya, apakah kita rela jika setiap bulannya ada penghasilan kita dipotong pajak (bagi yang jadi karyawan) atau tiap transaksi dipotong pajak (bagi usahawan), tapi masih ada sekitar kita yang berlaku parasit?

Apakah mau kita jungkir balik banting tulang bekerja, namun di saat bersamaan, banyak pihak-pihak sekeliling menjadi free rider yang tanpa rasa bersalah hidup di Indonesia tanpa mau membantu sesamanya melalui pajak?

Bahkan, si parasit yang penumpang gelap ini tanpa malu dan sungkan kerap menjelek-jelekkan negeri tercinta, sekaligus memprovokasi sekelilingnya berlaku serupa untuk tidak taat pajak namun tetap menikmati negeri.

Mereka minum dari air tanah Indonesia, makan dari hasil kekayaan alam negeri, menghirup udara Khatulistiwa, hingga memanfaatkan fasilitas publik di tanah air tanpa mau ikut berkontribusi memeliharanya!

Karena itulah, mari kita persuasi lingkungan sekitar. Mari pengaruhi kolega dan tetangga, agar malu menjadi orang Indonesia yang tinggal di negeri ini tetapi menolak membayar pajak untuk kepentingan bersama.

Kita gugah lingkungan kita, betapa para pejuang kemerdekaan pun berkorban banyak untuk bisa tinggal dan mempertahankan kebebasan bangsa ini. Seluruhnya hasil darah dan airmata!

Mereka rela mengorbankan nyawanya demi kehidupan anak cucu mereka yang lebih baik di masa yang akan datang. Lalu setelah republik ini berdiri akankah kita menelantarkannya?

Mari kita bangun negara ini bersama-sama, sekecil apapun kontribusi kita menunaikan pajak, pastilah sangat berarti bagi Sang Saka Merah Putih. Ayo, kita jauhkan sifat parasit, hindari prilaku free rider! ***

Dispenda Siap Melayani Masyarakat dengan Hati dan Kejujuran

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM bertekad meningkatkan kopentensi dan integritas sumber daya aparaturnya yang dapat melayani masyarakat dengan hati dan kejujuran.

“Kita pun akan berusaha meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk menjawab tantangan. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan untuk membangun kepercayaan publik kepada institusi pemerintah,” kata Dadang dalam sebuah video unggahan Dispenda, belum lama ini.

Tidak hanya itu, Dadang pun berharap dengan langkah tersebut dapat membangun partisipasi aktif dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Tahun ini pun pihaknya akan menata kembali struktur organisasi Dispenda, selain terus memperbaiki mutu pelayanan secara berkesinambungan yang dilakukan di kantor-kantor cabang pelayanan, serta mengoptimalkan program unggulan Dispenda.

“Insyaallah pajak yang berasal dari masyarakat akan dikelola secara amanah dan akuntabel oleh pemerintah, akan dikembalikan kepada masyarakat melalui program-program pembangunan untuk kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” ucapnya. ***

Ini Target Pertama Dadang Sebagai Kadispenda Jabar

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto, SH., MM mengatakan tahun ini pihaknya akan terus berbenah melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat.

Dadang mengaku, salah satu fokus pekerjaannya adalah melakukan penataan kembali struktur organisasi dan terus memperbaiki mutu pelayanan secara berkesinambungan di kantor cabang.

“Selain itu, kita pun akan mengoptimalkan program-program unggulan, yang bertujuan mendekatkan pelayanan pajak kepada masyarakat,” kata Dadang di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, program-program unggulan yang terus dioptimalkan antara lain samsat keliling, drive thru, samsat outlet, samsat night, samsat online serta program unggulan lainnya. Bahkan, kedepan dijanjikannya akan ada inovasi-inovasi lain, yang semua tentu untuk peningkatan pelayanan masyarakat.

“Inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi, yaitu melalui aplikasi pembayaran pajak berbasis internet, telepon seluler dan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kita berharap, ini semua dapat mendorong kesadaran wajib pajak menunaikan kewajiban pajaknya,” ungkapnya. ***

mekanisme pembayaran e-samsat jabar

Dispenda Genjot Sosialisasi di Lima Wilayah

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat genjot sosialisasi e-samsat kepada masyarakat di lima wilayah di Jawa Barat.
Lima wilayah itu adalah Purwakarta, Bogor, Priangan, Cirebon dan Bandung Raya. Sosialisasi serempak dilakukan pada Selasa (9/12) lalu.

Program baru pemerintah Jawa Barat yang berfungsi sebagai pembayaran pajak kendaraan bermotor via ATM BJB ini perlu disosialisasikan, sehingga akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan.

Lalu bagaimana cara melakukan pembayaran pajak melalui ATM bjb ini, caranya mudah saja ternyata. Berikut tahapannya:
1. Wajib pajak terlebih dahulu sms ke 08112119211 dengan format Ketik : esamsat [no.chasis] [no.ktp] [email]

2. Setelah itu akan dapat balasan nomor kode pembayaran untuk selanjutnya melakukan transaski di ATM BJB.

3. Setelah resi pembayaran keluar dari ATM BJB, dapat difotocopy (karena resi atm mudah pudar), atau langsung ke bjb terdekat untuk mencetak ulang. Atau bukti pembayaran yang masuk ke email bisa diprint oleh wajib pajak.

4. Resi pembayaran itu menjadi bukti pembayaran pajak kendaraan dan berlaku sah. ***

Kadispenda Ajak Kerja Cerdas, Keras dan Ikhlas

Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat, H. Dadang Suharto, SH, MM mengajak semua jajaran di institusinya dapat bekerja cerdas, keras dan ikhlas guna target menjadikan Dispenda pengelola pendapatan daerah yang amanah dan akuntabel.

Menurutnya, hal itu merupakan harapan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang menginginkan jajarann di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat menghadirkan kinerja yang lebih professional, transparan dan akuntabel.

“Untuk mencapai itu, tentunya dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan juga kerja ikhlas dari segenap jajaran Dispenda. Selain itu harus dapat menghadirkan kinerja yang lebih professional, transparan dan akuntabel, sebagaimana diharapkan oleh Bapak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan,” kata Dadang belum lama ini, dalam video yang dirilis Humas Dispenda di Youtube.

Tidak hanya itu, Dadang pun akan berusaha meningkatkan kopentensi dan integritas sumber daya aparatur yang dapat melayani masyarakat dengan hati dan kejujuran. Sekaligus meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk menjawab tantangan kedepan.

“Dispenda Provinsi Jawa Barat akan terus berupaya meningkatkan kompentensi dan integritas sumber daya aparatur. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan untuk membangun kepercayaan publik kepada intitusi pemerintah dan juga membangun partisipasi aktif masyarakat,” ucapnya. ***

Plt. Kadispenda Serah Terima Jabatan dengan Kadispenda Baru

Plt. Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menyerahkan jabatannya secara resmi kepada Dadang Suharto sebagai Kepala Dispenda yang baru. Serah terima ini dilakukan saat gelaran rapat evaluasi tahun 2014 di Cianjur, 27 November 2014. Selengkapnya

Dispenda Peringati HUT Korpri

Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Jawa Barat memperingati hari jadi Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-43 yang jatuh pada 29 November 2014 lalu, yang diperingati di Halaman Kantor Dispenda, Senin (1/12).

Pada kesempatan itu, Sekretaris Dispenda Nanin Hayani Adam bertugas sebagai Pembina upacara, mengajak untuk terus berusaha dan bekerja keras guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Tidak hanya di Dispenda, apel peringatan HUT Korpri tingkat provinsi berlangsung juga di Gedung Sate Bandung, pada hari yang sama. Perayaan HUT tersebut mengambil tema ‘Memperkokoh Jiwa Korps, Profesionalisme dan Integritas Aparatur Sipil Negara Sebagai Anggota Korpri, Guna Mendukung Kepemimpinan Nasional Menuju Bangsa Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat’.

Di Gedung Sate, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan peringatan hari jadi ini merupakan momentum untuk terus meningkatkan pelayanan masyarakat yang lebih prima, tanpa ada diskriminasi, manipulasi, korupsi, dan gratifikasi.

“Tentunya yang diinginkan itu adalah pelayanan yang terbaik,” kata Heryawan. ***