Sesuai Arahan Gubernur Ridwan Kamil Bapenda Jabar Tahun Ini Siap Jaga Tren Positif Pendapatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengintruksikan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melanjutkan tren positif yang sudah dicapai pada tahun lalu. Dia pun mengapresiasi inovasi layanan yang sudah berjalan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Realisasi pendapatan Jabar pada 2022 melebihi target hingga 104 persen, yakni Rp 32,7 triliun. Kontribusi terbesar masih dari pajak kendaraan bermotor, BBNKB, PBBKB, ditambah pajak air dan pajak rokok yang mengalami kenaikan.

Wajib pajak yang memanfaatkan layanan digital pun meningkat. Salah satu indikatornya, transaksi SAMBARA atau samsat on line mencapai 741 ribu transaksi dengan volume penerimaan sebesar Rp 685 Miliar.

Menurut Ridwan Kamil, penggunaan pajak terus dimaksimalkan untuk membangun fasilitas publik hingga pemanfaatan untuk kegiatan sosial atau kesehatan. Hal tersebut, beririsan dengan banyak perbaikan di berbagai sektor. Seperti pertumbuhan ekonomi membaik, desa tertinggal sudah nol dan lain sebagainya.

“Hingga bulan ini, sudah ada 500 penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Jabar, 5,45 persen. Tahun lalu, kata dia, kemiskinan turun,” Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil di Forum Bapenda ‘Smart Tax for Smart People’, Selasa (28/2).

Dari uang pajak, kata dia, hanya Jabar yang bisa memberikan dana desa Rp 700 miliar ke desa tiap tahun. “Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 3,5 triliun (lima tahun) yang dimanfaatkan membuat desa digital, melatih orang memanfaatkan smart device,” katanya.

Emil berharap, Bapenda Jabar bisa bekerja keras untuk mencapai target. Apalagi, sekarang pandemi Covid 19 sudah terlewati.

“Tolong kerja keras. Sampaikan bahwa hasil pajak menjadikan provinsi Jawa Barat menjadi terbaik. Semua saya spending (hasil pajak) dengan smart. Kita sudah lewati pandemi, disrupsi, sekarang kita kerja. Saya kira itu semangat dari saya. Selamat memaksimalkan kinerja,” katanya.

Emil meminta, layanan digital terus digalakkan untuk memudahkan wajib pajak. Di sisi lain, dia meminta, tren positif pendapatan bisa terus dipertahankan hingga bisa melebihi target.

Di tempat yang sama, Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik mengatakan, siap menjalankan intruksi Ridwan Kamil mengenai kenaikan pendapatan hingga mempermudah pelayanan bagi wajib pajak. Dalam forum Bapenda Jabar pun akan dibahas mengenai strategi mengenai hal tersebut.

“Smart tax for smart people ini upaya memberikan sebuah layanan ya customer statisfaction (kepuasan konsumen) ini paling utama,” katanya.

Dedi mengatakan, program relaksasi pajak dan kebijakan yang meringankan tetap akan dihadirkan pada tahun ini. Namun, kemungkinan besar ada pula sisi punishment, seperti penghapusan nomor kendaraan. Yakni, undang-undang nomer 22 tahun 2009 pasal 74 tentang penghapusan data registrasi kendaraan bermotor bagi penunggak pajak dua tahun setelah masa berlaku STNK

Hal lainnya adalah mencari solusi agar pendapatan melebihi target yakni memperkuat sisi intensifikasi dan ekstensifikasi. Semua digali dalam forum Bapenda tersebut.

“Mobil listrik ini di Jabar baru ada kurang lebih sekitar 3.000-an lah ya. Nah memang targetnya di tahun 2030 itu 30 persen pengguna di jalan raya itu sudah menggunakan mobil listrik berarti kan terkena dampak kita. Nah makanya kita mencoba ekstensifikasi ya ini momentum juga di forum OPD ini ya masukan-masukannya,” katanya.

sumber https://rejabar.republika.co.id/berita/rqtg3u396/ridwan-kamil-intruksikan-bapenda-jabar-tahun-ini-jaga-tren-positif-pendapatan

Smart Tax For Smart People Digitalisasi Pengelolaan Pendapatan

Mengusung Tema Smart Tax For Smart People, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membuka Forum Perangkat Daerah Bapenda Provinsi Jawa Barat di Trans Hotel Bandung, Selasa (28 Februari 2023).

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menyampaikan jika saat ini upaya digitalisasi perlu ditingkatkan di berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan Pendapatan Daerah.

“Saat ini, jangan masyarakat yang datang ke pemerintah untuk membayar kewajibannya, yang akhirnya menyulitkan. Kita harus bisa masuk ke mereka (masyarakat) masuk lewat handphonenya, lebih mudah,” ujar Ridwan Kamil.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Prof Rhenald Kasali, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Perwakilan Kabupaten Kota, Perwakilan OJK dan Perbankan, dan beberapa pejabat terkait.

Samsat Kawin, Pelayanan Samsat Di Kawasan Industri Siap Layani Karyawan Pabrik

Samsat Kawin (Samsat Kawasan Industri) merupakan salah satu inovasi layanan dari Tim Pembina Samsat Kabupaten Majalengka untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada para karyawan pabrik dalam mengurus pajak kendaraan bermotornya.

“Jadi, tidak perlu lagi susah-susah ke kantor Samsat induk, cukup di area pabrik tersebut. Hal ini sebagai upaya kami dalam mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak,” ungkap Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Majalengka, Dwi Yudhi.

Samsat Kawin ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada wajib pajak yang ada di pabrik, sehingga tidak perlu ijin kepada pihak perusahaan untuk mengurus pajak kendaraan di kantor Samsat.

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan Samsat Majalengka melakukan jemput bola ke pabrik-pabrik dengan menempatkan petugas samsat yang bertugas di mobil samsat keliling di suatu titik yang masih berada di area pabrik tersebut .

Samsat Kawin ini hanya dapat melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan, sedangkan untuk pajak lima tahunan tetap dilakukan di Samsat induk Majalengka.

Dwi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk menghadirkan layanan Samsat Kawin di lingkungan perusahaan. Saat ini, pelayanan Samsat Kawin dilaksanakan dua kali dalam satu bulan, yaitu di hari Sabtu.

Rapat Koordinasi untuk melaksanakan Evaluasi dan Koordinasi Kinerja

Setiap hari Senin, para Pimpinan Bapenda Jabar melaksanakan Rapat Koordinasi untuk melaksanakan Evaluasi dan Koordinasi Kinerja.

Hal ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Kinerja Bapenda Jabar dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Pimpinan Bapenda Jabar melaksanakan Rapat setiap hari Senin

Digitalisasi Pembayaran Guna Mendongkrak Pendapatan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat (Bapenda Jabar) akan terus memaksimalkan sistem pelayanan secara digital. Hal ini karena sistem tersebut terbukti mendongkrak realisasi pendapatan di tahun 2022.

“Keberhasilan over target realisasi pendapatan 2022 sebesar 103,14 persen menjadi gambaran baiknya manajamen pendapatan daerah disamping tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak yang semakin meningkat di tahun 2022.” Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik di Rapat Koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Mason Pine, Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Dedi mengungkapkan peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan tercermin dalam penggunaan digitalisasi pembayaran pajak dalam SAMBARA atau Samsat online sebanyak 741.000 transaksi dengan penerimaan sebesar Rp685 miliar ditahun 2022.

Dedi optimistis provinsi Jawa Barat bisa meraih indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan ajang championship terbaik di tahun 2023 ini. Optimisme ini didasarkan pada tingginya komitmen Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan jajaran Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta didukung oleh pihak perbankan sehingga ETPD di Jabar bisa lebih baik di tahun 2023.

Rapat Koordinasi TP2DD dibuka oleh Sekretaris Daerah provinsi Jawa Barat, Ir. Setiawan Wangsaatmadja dan didampingi oleh Deputi Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat.

Salah satu poin yang dibahas adalah predikat ketiga terbaik yang diraih oleh provinsi Jawa Barat sebagai daerah dengan digitalisasi pemerintahan, setelah Provinsi Bali dan Yogyakarta. Predikat ini diberikan oleh Kemenko Perekonomian.

Kemenko Perekonomian menyatakan dari sisi outcome yang dihasilkan, provinsi Jawa Barat dinyatakan sebagai yang terbaik jika dibandingkan dengan provinsi Bali dan Yogyakarta. Artinya, input data dari sisi proses harus dibenahi karena realisasi atau outcome digitalisasi Jawa Barat terbaik diantara provinsi lain.

Tim TP2DD provinsi Jawa Barat dan Kepala Bapenda atau BPKAD se Jawa Barat hadir dalam rakor, lalu dihadiri undangan lain dari Polda Jabar, Polda Metro, PT Jasa Raharja, Perbankan dan beberapa akademisi.

Saat Rakor, 27 kabupaten dan kota serta Bapenda Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk mempercepat digitalisasi daerah di tahun 2023 pada semua sektor pembangunan untuk mewujudkan pemerintahan yang melayani dan akuntabel.

Wujudkan Tata Kelola Keuangan Lebih Baik Lewat Digitalisasi

“Digitalisasi harus dapat masuk ke berbagai sektor yang ada di Jawa Barat. Mulai dari pemerintahan, pariwisata, pasar/pusat perbelanjaan, pendidikan dan beberapa sektor lainnya”, ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (9/2/23).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Transaksi Pemerintah Daerah (TP2DD) yang diselenggarakan oleh Bapenda Provinsi Jawa Barat di Mason Pine Hotel, Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

Sebanyak 27 Kabupaten dan Kota bekomitmen untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah.
Dihadiri juga oleh Mitra Bapenda Jabar, Perwakilan Tim Pembina Samsat Jabar, Mitra Perbankan maupun Collection Agent.

Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah ini bertujuan untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik, meningkatnya optimalisasi Pendapatan Daerah, serta mewujudkan kualitas pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.

Pembukaan Rakor TP2DD tahun 2023

 

Kunjungan Kerja dari Agro Jabar ke Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat

Kunjungan Kerja dari Agro Jabar ke Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, Rabu (8/2).

Diterima oleh Kepala Bapenda Jabar, didampingi oleh para Kepala Bidang dan Perwakilan dari KKBD Bapenda Jabar.

PT Agro Jabar merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat. Didirikan pada tahun 2013 dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna aset daerah, mengembangkan investasi daerah, memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membantu menggerakkan perekonomian daerah.

Ruang lingkup usaha PT Agro Jabar adalah di bidang perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, cadangan pangan dan usaha lainnya di bidang agro.