Kang Dedi Mulyadi Uji Coba Bahan Bakar Jerami untuk Traktor Diesel di Lembur Pakuan
BANDUNG — Kang Dedi Mulyadi melakukan uji coba pemanfaatan jerami sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin traktor diesel di kawasan Lembur Pakuan. Inovasi ini menjadi langkah awal pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi baru terbarukan.
Dalam peninjauan langsung di lokasi, Kang Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa uji coba ini bertujuan memastikan jerami dapat diolah menjadi bahan bakar untuk mesin diesel, baik dua tak maupun empat tak.
“Ini kita lagi uji coba di Lembur Pakuan pakai mesin traktor, yaitu uji coba bahan bakar yang berasal dari jerami,” ujar Kang Dedi Mulyadi saat meninjau proses tersebut.
Pada uji coba awal, bahan bakar berbahan dasar jerami diproses dan kemudian diuji pada mesin traktor diesel. Kang Dedi Mulyadi menegaskan bahwa apabila hasil uji coba menunjukkan keberhasilan, jerami yang selama ini menjadi limbah pascapanen dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif.
“Kalau ini berhasil, jerami yang ada di sawah Lembur Pakuan bisa diproses menjadi bahan bakar diesel dua tak dan empat tak,” jelasnya.
Kang Dedi Mulyadi juga menyampaikan rencana untuk membentuk lembaga usaha pengolah bahan bakar berbasis jerami apabila hasil uji coba dinyatakan berhasil. Lembaga ini direncanakan menjadi mitra pertama dalam kerja sama pengelolaan produksi bahan bakar di Lembur Pakuan.
“Kalau ini berhasil, saya akan mempelopori lembaga usaha pertama di Lembur Pakuan. MOU-nya segera disiapkan,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Petani setempat menyampaikan bahwa masa panen padi diperkirakan berlangsung dalam dua minggu mendatang. Menanggapi hal ini, Kang Dedi Mulyadi menegaskan bahwa jerami hasil panen tersebut akan langsung dikelola sebagai bahan bakar.
“Dua minggu lagi panen, dan setelah itu kita langsung kerja sama untuk membuat bahan bakar. Dalam waktu yang sama, produksi massal akan dimulai,” ujarnya.
Untuk mempercepat proses kemitraan, Kang Dedi Mulyadi menyarankan agar kerja sama dilakukan melalui lembaga KDM, bukan lembaga pemerintah yang memiliki prosedur lebih panjang.
“MOU nanti tidak usah melalui lembaga pemerintah, karena prosesnya lama. Gunakan lembaga KDM saja,” tutupnya.
@dedimulyadiofficialKita lakukan uji coba produksi bahan bakar dari jerami. Ke depan semoga bisa diproduksi secara masal



