Kepala Bapenda Jabar Instruksikan 34 P3D Salurkan Air Bersih Bagi Masyarakat Yang Membutuhkan

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik menginstruksikan agar semua jajarannya di 34 samsat se-Jabar berperan aktif dan berkolaborasi membantu warga meringankan dampak kekeringan, dengan menyediakan air bersih.

“Masalah kebutuhan air saat kemarau ini menjadi penting, karena ini salah satu kebutuhan primer. Kami dari Bapenda siap berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Dedi di Bandung, Selasa (10/10/2023).

“Maka, kami dari Bapenda sudah menginstruksikan kepada kepala Samsat untuk berkoordinasi dengan aparat pemerintah atau stakeholder setempat jika ada warga yang membutuhkan air,” jelasnya.

Contohnya tim pembina Samsat Ciamis dan tim pembina Samsat Majalengka dan bjb yang sudah mendatangi beberapa wilayah yang kekurangan air.

Salah satu daerah yang didatangi tim pembina Samsat Majalengka adalah Desa Cisambeng, Kecamatan palasah serta ke Desa Bongas Kulon dan Bongas Wetan.

Tim pembina Samsat Majalengka mengirimkan 17 mobil tangki air PDAM dengan kapasitas 6.000 liter. Semua itu terlaksana hasil Kerjasama dengan Satlantas Majalengka, Perwakilan Jasa Raharja Wil.Cirebon dan Bank BJB Cabang Majalengka.

Untuk tim pembina Samsat Ciamis, menyalurkan bantuan distribusi air bersih ke Desa Sukamantri, Kecamatan Panjalu. Semua ini akan berjalan di semua daerah. Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekeringan ini,” ungkap Dedi.

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pun menyoroti masalah kekeringan di beberapa daerah. Salah satunya di Bekasi. Untuk urusan ini, pihaknya sudah mendistribusikan 5 juta liter air bersih. Jumlah itu akan terus bertambah.

Di sisi lain, agar krisis air bersih ini tidak kembali terulang pada musim kemarau mendatang, ia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur penunjangnya sudah disiapkan. Mulai dari perencanaan pembangunan bendungan hingga embung-embung dan juga sumur resapan.

Namun ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan selama musim kemarau ini, utamanya kebersihan drainase, sehingga ketika musim penghujan datang, drainase tidak tersendat dan mengakibatkan banjir.

“Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. (Ada pula) Sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini,” kata Bey.

“Dan kita juga harus ingat, pada saat kekeringan seperti ini kita juga jangan terlena. Kita harus membersihkan lingkungan, jangan sampai nanti pada saat kekeringan, kering, pada saat hujan malah banjir,” lanjut Bey.