TEPATI JANJI | WARGA TERDAMPAK BANJIR DAYEUHKOLOT BANDUNG MENDAPAT UANG KONTRAKAN

Kang Dedi Mulyadi, bersama Bupati Bandung, secara langsung menyalurkan bantuan uang sewa rumah kontrakan kepada warga yang terdampak parah akibat bencana banjir di wilayah Dayeuhkolot. Inisiatif ini merupakan langkah konkret untuk menepati janji memberikan solusi jangka pendek berupa tempat tinggal sementara yang aman, sekaligus memuluskan rencana relokasi jangka panjang.

Fokus Utama: Tempat Tinggal Sementara dan Santunan

Program bantuan ini berfokus pada penyediaan dana bagi warga agar dapat segera pindah dan mengontrak di lokasi yang bebas banjir.
• Sejumlah keluarga yang tinggal di bantaran sungai dan kehilangan tempat tinggal mendapatkan santunan. Salah satu kasus yang disoroti adalah bantuan sebesar Rp 20 juta yang diberikan kepada seorang janda. Dana tersebut berfungsi sebagai kompensasi atas warung dan rumah yang harus dibongkar karena berdiri di area larangan sungai, serta modal untuk biaya sewa di tempat yang lebih layak.
• Warga penerima bantuan, termasuk seorang ibu yang berjualan di atas sungai, menyatakan terima kasih dan berkomitmen untuk mengikuti arahan relokasi ke depannya.
• Kang Dedi Mulyadi menegaskan bahwa bantuan ini adalah upaya meminimalkan penderitaan warga dan memastikan mereka tidak lagi hidup dalam ketidakpastian saat musim hujan tiba.

Rencana Jangka Panjang: Relokasi dan Tata Kelola Lingkungan

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bandung mengumumkan rencana penanganan banjir secara menyeluruh dan permanen:
• Relokasi Total: Pemerintah Kabupaten Bandung akan merelokasi seluruh warga yang bermukim di bantaran sungai. Saat ini, sedang disiapkan tempat relokasi baru bagi 29 keluarga, dengan target total ribuan warga yang akan dipindahkan.
• Perbaikan Infrastruktur: Solusi permanen yang akan dijalankan mencakup pelebaran sungai dan pembangunan embung-embung (kolam retensi) di wilayah Bandung untuk menampung dan mengendalikan debit air.
• Penyebab Banjir: Kang Dedi Mulyadi menyoroti bahwa banjir yang semakin parah bukan hanya disebabkan oleh warga yang tinggal di bantaran, tetapi juga akibat penggundulan hutan di hulu dan pembangunan perumahan mewah yang masif dan tidak teratur.

Bantuan ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberikan bantuan darurat, tetapi juga menjamin kepastian dan keamanan hidup bagi warga yang paling rentan.

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=du6cQSbE21o