YAYASAN IBEKA – BENIH BAIK & GRAB – BANTU MIKROHIDRO KAMPUNG ADAT CIPTARASA | KDM : SAYA MERASA MALU
SUKABUMI – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mendampingi perwakilan Yayasan IBEKA, Benih Baik, dan Grab dalam peresmian kembali Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di sekitar Kampung Adat Ciptarasa (Sirnarasa), Sukabumi. Proyek ini merupakan inisiatif kolaborasi swasta dan filantropi untuk memulihkan sumber energi vital yang hancur akibat bencana.
Melihat kondisi infrastruktur dan pendidikan di kawasan terpencil tersebut, KDM secara emosional menyampaikan kritik dan rasa tanggung jawab yang mendalam, bahkan mengimplikasikan rasa malu atas lambatnya respons pemerintah daerah. Dalam kesempatan itu, KDM langsung menjanjikan bantuan dana perbaikan total untuk sekolah dasar (SD) setempat yang kondisinya sangat memprihatinkan.
PLTMH Ciptarasa: Dibangun Sejak 1998, Hancur Diterjang Banjir Bandang
Keberadaan PLTMH di kawasan Kampung Adat Ciptarasa telah menjadi tulang punggung penerangan bagi masyarakat setempat selama bertahun-tahun. KDM menjelaskan, pembangkit listrik ini pertama kali dibangun pada tahun 1998 oleh Yayasan IBEKA (Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) dan dirancang oleh Iskandar. PLTMH dibangun karena jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) sulit menjangkau wilayah tersebut akibat lokasinya yang sangat terpencil.
Namun, dua tahun lalu, musibah terjadi.
“Dua tahun yang lalu banjir bandang… sampai curatannya hancur, akhirnya kita kan cari cara,” tutur KDM.
Menanggapi kerusakan tersebut, Yayasan IBEKA berkolaborasi dengan platform crowdfunding Benih Baik dan perusahaan teknologi Grab untuk memobilisasi dana dan tenaga. Proses rehabilitasi PLTMH yang hancur tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu enam bulan.
KDM Merasa Malu: Sekolah Kumuh dan Janji Rp 80 Juta
Di tengah kunjungan, KDM mendapati kondisi Sekolah Dasar (SD) yang berada di lingkungan Kampung Adat Sirnarasa dalam keadaan “kumuh banget,” dengan atap yang bocor dan dinding yang bolong.
Kepala Sekolah menyampaikan bahwa permohonan rehabilitasi sudah diajukan ke Pemerintah Kabupaten, namun terhambat karena alasan skala prioritas.
Merespons kondisi tersebut, KDM melontarkan kritikan yang menyentil fungsi pemerintah daerah dan mengimplikasikan rasa tanggung jawabnya sebagai Gubernur. Ia segera menanyakan rencana kebutuhan total. Kepala Sekolah mengajukan kebutuhan sebesar Rp 80 juta untuk perbaikan menyeluruh, termasuk paving block dan pengecatan.
Tanpa menunggu birokrasi, KDM langsung mengambil keputusan cepat.
“Sudahlah daripada terlalu lama nanti mulai besok SD-nya saya rehat [rehab],” ujar KDM. Ia langsung menjanjikan bantuan dana sebesar Rp 80 juta dan meminta nomor rekening sekolah agar bantuan bisa segera disalurkan. KDM juga menyoroti kondisi umum wilayah Sukabumi yang terlalu luas dan memiliki infrastruktur jalan yang relatif masih buruk.
Kemandirian Pangan: Tradisi Leuit dan 10 Tahun Stok Beras
Di balik kesulitan akses dan infrastruktur, KDM menemukan fakta kemandirian pangan yang luar biasa di masyarakat adat tersebut.
Masyarakat Ciptarasa/Sirna Rasa masih menjunjung tinggi tradisi pertanian yang ramah lingkungan dan sepenuhnya mengandalkan sistem penyimpanan pangan tradisional leuit (lumbung padi).
- Penyimpanan: Beberapa keluarga dilaporkan memiliki hingga lima leuit. Masyarakat meyakini stok padi mereka dapat mencukupi kebutuhan makan selama 10 tahun.
- Varietas Unggul: Mereka menanam padi jenis Sri Kuning dengan siklus tanam lima bulan.
- Etos Lokal: Masyarakat hanya akan menjual padi bila kondisinya sudah terlalu lama (hideung-hideung teuing). Padi yang dijual pun dihargai sangat murah (Rp 2.000 per kilo untuk padi lama), jauh di bawah harga pasar (Rp 7.000 per kilo). Ini menunjukkan kuatnya nilai tradisional untuk memprioritaskan konsumsi dan kemandirian pangan di atas orientasi pasar.
Ironi antara masyarakat yang mandiri secara pangan dan energi (melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) tetapi terabaikan secara infrastruktur formal menjadi catatan utama kunjungan KDM kali ini. KDM menyatakan, jalan di wilayah tersebut akan dicor pada tahun depan untuk meringankan beban masyarakat.
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=5Rnc7qM-kuQ



