ANAK 8 – SUAMI BURUH BANGUNAN | 2 ANAKNYA TERANCAM PUTUS SEKOLAH | INI SOLUSI KDM

Kondisi ekonomi sulit yang menimpa sebuah keluarga di Cijeungjing, Ciamis, menjadi sorotan setelah dua dari delapan anak mereka terancam putus sekolah. Keluarga ini menggantungkan hidup pada sang ayah yang berprofesi sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak menentu.

Permasalahan utama bukan lagi terletak pada biaya sekolah, melainkan pada biaya operasional harian, seperti ongkos transportasi dan uang saku. Salah satu anak, yang duduk di bangku SMA, mengaku berniat berhenti sekolah karena tidak sanggup membiayai kebutuhan harian, sementara adik perempuannya yang berada di tingkat SMP telah lebih dulu putus sekolah.

Kritik Keras Terhadap Etos dan Semangat Juang

Kang Dedi Mulyadi (KDM), menilai keluarga tersebut memiliki etos kerja yang lemah dan cenderung mudah menyerah pada keadaan. KDM menyoroti bahwa anak-anak tersebut tidak memiliki semangat juang untuk mencari solusi mandiri, bahkan setelah difasilitasi program makan siang gratis di sekolah.

“Bantuan akan diberikan, tetapi etos harus dibangun sendiri. Hidup tanpa kerja keras tidak akan maju,” tegas KDM, menegaskan bahwa permasalahan utama keluarga tersebut adalah mentalitas.

Bantuan Finansial Bersyarat untuk Kembali Bersekolah

Untuk mengatasi masalah ini, KDM akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan finansial rutin dengan syarat yang ketat, bertujuan untuk mendidik sekaligus membantu.

1. Dukungan Pendidikan: KDM menjamin biaya pendidikan kedua anak, termasuk ongkos harian dan uang saku, serta untuk kebutuhan sekolah lainnya.

2. Syarat Wajib Kebersihan: Bantuan tersebut diikat pada syarat agar kedua anak mau menjadi petugas kebersihan di sekolah. Mereka diwajibkan datang lebih awal sebelum jam sekolah dan pulang belakangan, guna membersihkan ruang kelas dan lingkungan sekolah. Syarat ini ditegakkan untuk menanamkan etos kerja, tanggung jawab, dan kedisiplinan.

3. Wajib Keluarga Berencana (KB): KDM juga mewajibkan pasangan suami istri tersebut untuk segera mengikuti program KB, sebagai langkah serius menghentikan siklus penambahan jumlah anak di tengah kesulitan ekonomi.

Kedua anak tersebut diinstruksikan untuk segera kembali bersekolah. KDM berharap intervensi ini tidak hanya menjadi solusi finansial sesaat, tetapi juga sebagai stimulus untuk mengubah mentalitas keluarga agar menjadi lebih mandiri dan pekerja keras.

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=n4kDdNtVOic