DISERBU EMAK2 DI INDRAMAYU | KDM SAMPAIKAN PESAN INI PADA KAUM MUDA

Indramayu – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dalam sebuah kesempatan di hadapan peserta sekolah politik di Indramayu, menyampaikan pandangan filosofis mengenai evolusi politik di Indonesia dan menekankan pentingnya gagasan serta etos dalam politik masa kini. Kunjungan KDM ke Indramayu disambut antusias oleh masyarakat setempat.

Politik Gagasan vs. Politik Pragmatis

KDM memulai paparannya dengan mendefinisikan politisi sejati sebagai seseorang yang memiliki ide dan gagasan filosofis untuk diperjuangkan, bukan sekadar “pedagang politik” yang hanya sibuk membagi sembako. Ia merunut sejarah politik Indonesia:

• Era Orde Lama (Bung Karno): Politik berbasis ideologis dan filosofis, di mana orator yang mampu menghipnotis massa menjadi tokoh utama.

• Era Orde Baru (Pak Harto): Politik pragmatis pembangunan dengan “asas tunggal” Pancasila, yang bertujuan mengakhiri perdebatan ideologi berkepanjangan yang dianggap menghambat realisasi kebutuhan publik.

• Era Reformasi dan Digital: Perdebatan ideologi mulai meredup karena partai menjadi terbuka. Sistem proporsional terbuka melahirkan politisi yang diukur dari akses terhadap rakyat, kekayaan, atau ketenaran, bukan lagi ideologi. Konflik politik bergeser dari antarpartai menjadi personal di internal partai.

Tantangan Era Politik Digital

KDM menyebut era saat ini sebagai era di mana politisi harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan responsif terhadap digitalisasi.

• Viralitas dan Esensi: Tokoh politik yang digandrungi adalah mereka yang “viral”, namun viralitas harus dibarengi dengan esensi yang dapat dirasakan masyarakat. Politik digital lima tahun lalu dikendalikan elit (buzzer/influencer), namun kini dikendalikan oleh rakyat melalui platform media sosial.

• Politik Hati dan Keaslian: KDM menegaskan bahwa ia menjalankan “politik hati,” yang original dan apa adanya, tidak dikamuflasekan atau berpura-pura. Ia mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal Sunda dan sikap tidak pelit sebagai syarat mutlak menjadi politisi yang dicintai rakyat sepanjang masa.

Kembali ke Tradisi dan Industri

Menutup paparannya, KDM menyoroti kondisi sosial di Indonesia dan Jawa Barat yang mengalami “kekacauan berpikir” dan “kehilangan identitas”, yang berakibat pada masyarakat yang konsumeris dan materialis.
Khusus untuk Indramayu, KDM mendorong kabupaten ini untuk bertransformasi:

• Fokus Industri: Indramayu harus bergeser dari citra Mangga, Padi, dan Ikan menjadi pusat industri besar seperti Bekasi, dengan fokus pada produk sepatu, baju, dan elektronik.

• Persiapan SDM: Ia mengusulkan program “sekolah manajer” bagi lulusan SMP dan SMA di Indramayu agar mereka siap mengisi posisi manajerial di pabrik, bukan hanya menjadi penonton.

• Pembangunan Fisik dan Nilai: KDM akan merapikan ruas jalan dan membersihkan sungai, serta memasang Penerangan Jalan Umum (PJU). Namun, di atas segalanya, ia menyerukan agar masyarakat kembali pada kejujuran dan nilai luhur untuk memenangkan peradaban.

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Te6EelQBXXc