Gubernur Jawa Barat Ingatkan Kualitas Pembangunan Jalan dan Dorong Efisiensi Birokrasi Digital

BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya terhadap kualitas pembangunan infrastruktur di tengah musim hujan yang melanda sejumlah wilayah di Jabar. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui video resmi, ia juga menanggapi surat terbuka dari seorang mahasiswa asal Cirebon yang tengah menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) di IAIN Lhokseumawe, Aceh.

Surat terbuka tersebut disampaikan oleh Ella Hayati, mahasiswa PPG IAIN Lhokseumawe asal Cirebon, yang juga mewakili komunitas alumni PPG IAIN Lhokseumawe asal Jawa Barat. Dalam pesannya, Ella menyampaikan bahwa para alumni akan melaksanakan pengukuhan dan yudisium pada 6 November 2025 di Aceh.

“Alhamdulillah semuanya sudah dilewati, dan pada tanggal 6 November 2025 kami akan mengadakan pengukuhan dan yudisium yang tempatnya tentu saja di Aceh,” ujar Ella dalam surat terbukanya kepada Gubernur Dedi Mulyadi.

Kang Dedi menanggapi rencana wisuda para mahasiswa PPG di Aceh. Ia mendorong agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara daring (online) melalui platform digital seperti Zoom, guna menekan biaya dan memudahkan peserta.

“Kalau bisa dilakukan dengan Zoom dan menggunakan media digital, saya pikir tidak usah pergi ke lokasi tempat wisuda. Kalau ada kemudahan, ngapain kita mencari kesusahan,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa prinsip efisiensi harus menjadi dasar dalam setiap kegiatan birokrasi maupun akademik agar hasilnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Mari kita bersama-sama mencari kemudahan dalam hidup ini agar birokrasi bisa bekerja secara efektif, efisien, memiliki output, outcome, dan benefit bagi kesejahteraan publik,” pungkas Dedi.

Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menjaga kualitas pembangunan dan mendorong transformasi digital di berbagai bidang. Langkah-langkah tersebut sejalan dengan visi Gubernur untuk menghadirkan birokrasi yang efektif, efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Selain itu, Kang Dedi menyoroti pentingnya menjaga kualitas pekerjaan infrastruktur, khususnya pengaspalan (penghotmixan) jalan di tengah musim hujan.

“Penghotmix-an jalan dilakukan di malam hari saya larang, karena sekarang musim hujan,” tegas Dedi.

Ia menjelaskan, pengerjaan jalan pada malam hari saat hujan dapat menurunkan kualitas aspal sehingga merugikan negara. Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan agar pekerjaan dilakukan pada pagi hingga siang hari, yakni mulai pukul 09.00 hingga 14.00.

“Kalau meng-hotmix jalan dalam keadaan hujan, maka dipastikan kualitasnya akan buruk. Sehingga dilakukan penghotmix-annya dan pembetonannya pada pagi hari dari mulai jam 9 sampai jam 2 siang,” ujar Dedi.

Dengan pendekatan tersebut, diharapkan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat tetap berkualitas meski di tengah tantangan cuaca, sekaligus memperkuat efisiensi administrasi dan pendidikan di era digital.

 

@dedimulyadiofficialKalau ada yang mudah kenapa nyari yang susah♬ suara asli – KANG DEDI MULYADI