BUKA TURNAMEN LIGA 4 PSSI | KDM AKAN SEMPURNAKAN STADION DALEM BINTANG GARUT
BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur serta penguatan ekosistem olahraga daerah melalui pembukaan turnamen Liga 4 PSSI. Selain menjadi ajang pencarian bibit atlet, kegiatan ini juga menyoroti berbagai isu penting terkait pembangunan infrastruktur olahraga dan sipil di sejumlah wilayah.
Pemprov Jawa Barat juga berencana menyempurnakan Stadion Dalem Bintang Garut. Gubernur mendorong agar Bupati Garut segera menyelesaikan perbaikan kecil seperti atap stadion, sementara perbaikan besar — termasuk atap sisi lain dan water heater kolam renang — akan diusulkan dalam alokasi anggaran Pemerintah Provinsi.
Diharapkan, seluruh proses perbaikan dapat berjalan cepat demi meningkatkan kualitas fasilitas olahraga di Garut.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat diminta untuk terus mendorong agar lapangan-lapangan desa memenuhi standar nasional minimal. Langkah ini penting agar kegiatan olahraga di tingkat desa memiliki kualitas yang setara dan dapat menjadi wadah pembinaan atlet muda.
Selain itu, pelaksanaan pertandingan di desa juga diharapkan memberi dampak ekonomi positif (multiplier effect) bagi masyarakat. Kehadiran pemain, penonton, dan panitia akan menggerakkan ekonomi lokal melalui pedagang, penjual suvenir, serta sektor pariwisata berbasis desa.
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pertandingan di tingkat desa, pemerintah akan meluncurkan Program Homestay Desa. Rumah-rumah warga akan diidentifikasi dan dibersihkan agar layak dijadikan penginapan bagi tamu dan peserta pertandingan.
Melalui program Rumah Rakyat, warga akan mendapatkan bantuan biaya untuk pengecatan dan perbaikan fasilitas seperti toilet. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mempercantik lingkungan desa.
Liga 4 dan Piala Suratin akan diselenggarakan di berbagai desa dengan dukungan langsung dari Gubernur Jawa Barat. Selain itu, mulai tahun 2026, Dinas Pendidikan akan menyelenggarakan Piala Pelajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, serta Liga Mahasiswa untuk perguruan tinggi.
Program ini menjadi langkah strategis dalam menghidupkan semangat olahraga di kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari pembinaan berjenjang di Jawa Barat.
Menanggapi penundaan transfer Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dari pemerintah pusat — sebesar Rp 2,458 miliar untuk provinsi dan Rp 436 miliar untuk Kabupaten Garut — Pemprov Jawa Barat mengambil langkah efisiensi anggaran.
Pemotongan dilakukan pada dana rutin seperti perjalanan dinas, biaya listrik, air, dan alat tulis kantor, agar program pembangunan tetap berjalan sesuai target.
Selain itu, Pemprov mendorong transparansi keuangan daerah dengan mengusulkan agar sistem data Kementerian Keuangan terhubung langsung ke Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) milik Kementerian Dalam Negeri. Integrasi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan kas daerah secara harian dan mencegah salah tafsir dalam pengelolaan keuangan.
Pemerintah juga menyoroti isu penahanan ijazah oleh sekolah. Untuk sekolah negeri, permasalahan ini telah dituntaskan. Namun, untuk sekolah swasta, pemerintah akan meninjau apakah lembaga tersebut telah menerima Bantuan Pengelolaan Mutu Pendidikan (BPMU).
Sekolah swasta yang masih menahan ijazah meskipun telah menerima BPMU akan dikenakan sanksi tegas. Kebijakan ini bertujuan memastikan hak siswa untuk memperoleh ijazah tidak terhambat oleh alasan apa pun.
Pemprov Jawa Barat berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur yang merata dan penguatan sektor olahraga sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memperkuat ekonomi daerah.



