KDM CERITAKAN RUMAH PERTAMA YANG DIMILIKI HASIL KREDIT
Dalam pidatonya, KDM menggarisbawahi pentingnya memiliki rumah. Dalam falsafah Sunda, saat prosesi pernikahan (seserahan), doa utama yang dipanjatkan adalah agar anak mereka memiliki rumah yang kokoh (imah nasi pageuh), sebelum mendoakan pakaian dan perut. Hal ini menyiratkan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan berumah tangga dimulai dengan memiliki rumah.
KDM juga menekankan bahwa seorang laki-laki yang memiliki harga diri akan berjuang membangun rumah untuk istrinya, bahkan jika rumah itu didapatkan melalui kredit atau kontrak. Ia menyatakan lebih terhormat tinggal di rumah kontrakan/kredit daripada menumpang di rumah mertua, karena harga diri adalah nilai tertinggi bagi seorang laki-laki.
Ia berbagi pengalaman pribadinya memiliki rumah pertama. Setelah menikah dengan seorang gadis Karawang, ia segera pindah dari rumah mertua ke Purwakarta. Setelah istrinya meninggal dunia, ia mengambil kredit untuk rumah pertamanya di Perumahan Dian Anyar, tipe 36, dengan uang muka (DP) 1,5 juta dan tenor 5 tahun, saat ia menjadi anggota DPRD kabupaten. Rumah ini disebut membawa keberuntungan, yang kemudian membantunya membangun peternakan domba dan mengkonsolidasikan politik hingga terpilih sebagai Wakil Bupati. Ia menegaskan bahwa sebagian besar orang membangun rumah melalui kredit, bukan dengan uang tunai, dan kuncinya adalah fokus membayar cicilan.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan perumahan sangat bergantung pada tata ruang yang benar. Pembangunan di tengah sawah atau di daerah yang tidak memiliki sistem irigasi dan gravitasi yang baik dapat menyebabkan banjir, yang pada akhirnya dapat menjatuhkan masyarakat yang baru memiliki rumah dan perabotan dengan kredit ke dalam kemiskinan.
KDM berharap program kredit perumahan (KUR) dari pemerintah dapat menumbuhkan ekonomi, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan membangun ketahanan pendidikan bagi anak-anak. Keberhasilan pembangunan diukur dari pertumbuhan ekonomi riil yang dirasakan masyarakat, yaitu dengan banyaknya kegiatan pembangunan seperti jalan, jembatan, irigasi, dan jaringan telekomunikasi yang terkoneksi, menjadikan kawasan tersebut kawasan industri dan perumahan yang kuat. Ia juga menyinggung rencana pembangunan jaringan kereta listrik hingga Cikampek.



