Pembangunan Jalan Cikamurang–Bantarwaru Capai 92 Persen, Siap Dukung Mobilitas Warga Cirebon

CIREBON — Proyek rekonstruksi ruas Jalan Cikamurang hingga Bantarwaru di Kabupaten Cirebon menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Hingga tanggal 26 September 2025, progres pekerjaan telah mencapai 92 persen, menandakan proyek ini hampir rampung dan segera dapat dimanfaatkan masyarakat.

Rekonstruksi Jalan Sepanjang 10,1 Kilometer

Ruas jalan yang tengah diperbaiki ini memiliki panjang penanganan 10,1 kilometer, dengan nilai kontrak mencapai Rp34,250 miliar.

Proyek ini menjadi salah satu langkah nyata Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan infrastruktur konektivitas antarwilayah, khususnya di kawasan timur Jawa Barat.

Selain memperbaiki kondisi fisik jalan, rekonstruksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan jalan terhadap beban lalu lintas dan cuaca ekstrem, sehingga lebih awet dan aman bagi pengguna jalan.

Serap Tenaga Kerja dan Dorong Ekonomi Lokal

Pekerjaan rekonstruksi ini turut memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dengan menyerap hingga 258 tenaga kerja lokal.

Kehadiran proyek ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memberikan kesempatan kerja dan menumbuhkan aktivitas ekonomi di sekitar lokasi proyek.

“Hasil akhirnya, jalan yang lebih kuat, lebih aman, dan pastinya mendukung mobilitas masyarakat,” demikian disampaikan dalam laporan video yang diunggah di media sosial Gubernur Jabar @dedimulyadiofficial.

Imbauan untuk Pengguna Jalan

Meski pengerjaan hampir selesai, pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi ruas Jalan Cikamurang–Bantarwaru karena sebagian area masih dalam tahap akhir penyelesaian, termasuk pengaspalan dan perapihan bahu jalan.

Dengan rampungnya proyek ini, masyarakat Kabupaten Cirebon dan sekitarnya diharapkan segera menikmati akses jalan yang lebih baik, lancar, dan nyaman, yang akan menunjang kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pariwisata daerah.

 

@dedimulyadiofficialRekontruksi Jalan Cikamurang – Bantarwaru

♬ suara asli – KANG DEDI MULYADI