Gubernur Dorong Penguatan Solidaritas Sosial Lewat Gerakan “Sapoe Sarebu”

Masalah Sosial Didorong Selesai di Tingkat Desa dan Kecamatan

INDRAMAYU – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendorong masyarakat untuk memperkuat solidaritas sosial melalui gerakan “Sapoe Sarebu”, yakni inisiatif iuran sukarela Rp1.000 per hari yang dikumpulkan di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten.

Tujuannya, agar permasalahan sosial di masyarakat dapat diselesaikan lebih cepat tanpa harus menunggu penanganan dari pemerintah provinsi.

Hal tersebut disampaikan Kang Dedi saat bertemu langsung dengan seorang Ibu asal Desa Kroya, Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, yang mengidap penyakit jantung. Ibu tersebut menceritakan bahwa dirinya rutin menjalani kontrol ke rumah sakit setiap bulan, namun kali ini tidak dapat melanjutkan pengobatan karena tidak memiliki biaya transportasi ke Jakarta.

“Sudah lapor ke desa dan kecamatan, tapi tidak diurus,” ungkap sang Ibu.

Dedi Mulyadi Tekankan Pentingnya Gerakan Sosial di Lingkungan Masyarakat

Menanggapi hal itu, Gubernur Dedi menegaskan bahwa persoalan seperti ini seharusnya bisa diselesaikan di tingkat desa melalui gerakan sosial warga.

“Kalau di desa, kecamatan, dan kabupaten dibuat layanan pengaduan serta ada iuran rereongan seribu rupiah per hari, maka warga yang kesulitan seperti ibu ini bisa langsung dibantu di lingkungannya. Tidak mesti semuanya datang ke gubernur,” ujar Kang Dedi.

Ia menambahkan bahwa gerakan “Sapoe Sarebu” bukanlah bentuk pungutan atau pengumpulan dana untuk pemerintah, melainkan inisiatif gotong royong warga membantu warga.

“Di desanya bikin kotak untuk bantu warga yang susah, di kecamatan juga begitu. Jadi semua bisa diselesaikan di daerahnya masing-masing,” jelasnya.

Diharapkan Menjadi Budaya Sosial Baru di Jawa Barat

Kang Dedi berharap gerakan “Sapoe Sarebu” dapat menjadi budaya sosial baru di Jawa Barat, di mana semangat tolong-menolong tumbuh dari kesadaran masyarakat tanpa harus menunggu instruksi dari pemerintah.

“Kalau semua bergerak, tidak akan ada lagi warga yang kesulitan berobat hanya karena masalah ongkos atau perhatian yang kurang,” tutur Gubernur.

Sebagai bentuk tanggapan langsung, Gubernur memastikan bahwa nenek tersebut akan segera didaftarkan dalam layanan bantuan sosial agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Nanti ditangani ya, Bu. Tapi sabar, karena petugas sedang banyak yang mengantri,” pungkasnya.

 

@dedimulyadiofficialIninyanh dimaksud Rereongan Sapoe Sarebu, Bukan Ngumpulin uang untuk Gubernur ya…

♬ suara asli – KANG DEDI MULYADI