KDM : Kita Kehilangan Pemahaman Ideologi Bangsa Dan Perilaku Kultural
* Kang Dedi Mulyadi mengungkapkan keprihatinan mendalamnya atas memudarnya rasa kebangsaan di kalangan generasi muda, terutama mereka yang lahir setelah tahun 1990. Ia merasa bahwa generasi ini kurang terpapar pada kisah-kisah perjuangan para pahlawan.
* Ia menyoroti ironi di mana banyak orang yang secara lisan mengagungkan nilai-nilai kebangsaan, tetapi tindakannya justru tidak mencerminkan hal tersebut. Menurutnya, ini menyebabkan generasi muda merasa kecewa dan sulit menemukan teladan sejati.
* KDM menggunakan media sosial sebagai alat untuk mendidik dan menyebarkan semangat kepahlawanan, bukan sekadar mengikuti tren.
* Baginya, mencintai Indonesia berarti mencintai Ibu Pertiwi. Ia menunjukkan hal ini dengan melindungi lingkungan, seperti sungai, hutan, dan tanah dari eksploitasi, bahkan jika harus berhadapan dengan pihak-pihak yang kuat.
* KDM percaya bahwa tindakan kecil seperti memungut sampah atau membantu sesama dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat.
* Ia juga menerapkan kebijakan, seperti jam masuk sekolah pagi, untuk menanamkan disiplin pada generasi muda. Ia berbagi kisah pribadinya tentang menyekolahkan anaknya di sekolah sederhana sebagai pelajaran tentang kesetaraan sosial.
* KDM menghubungkan masalah ini dengan isu sosial yang lebih besar, seperti hilangnya kearifan lokal, dominasi pihak asing dalam menguasai sumber daya alam, dan masuknya produk impor yang tidak sehat
* Ia berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukannya, ia dapat membantu “menyelamatkan generasi Jawa Barat” dari gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya ketahanan menghadapi tantangan masa depan.
* Sebagai penutup, ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan demi bangsa, terinspirasi oleh ayahnya yang merupakan seorang veteran.



