TAK HANYA DARI JABAR – PULUHAN WARGA TIAP HARI MENGADU BERAGAM MASALAH KE LEMBUR PAKUAN


Berikut beberapa pengaduan dari masyarakat :
Permasalahan Pekerja Migran:
* Seorang pria dari Bekasi mengeluhkan kondisi pekerjaan ilegal di Kamboja dengan aturan yang dianggap sadis. Dia juga menyinggung tentang janji gaji tinggi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
* Seorang warga Garut yang bekerja di Batam menceritakan pengalaman buruk dan tidak aman di tempat kerjanya. Dia datang untuk meminta saran dan perlindungan agar bisa menyelamatkan teman-temannya yang juga bekerja di sana.
Masalah Hukum dan Bantuan:
* Seorang wanita meminta bantuan untuk suaminya, Pak Goofur, yang telah ditahan dan tidak bisa pulang karena surat D2-nya ditahan oleh Kejaksaan. Dia juga menyatakan bahwa bukti yang memberatkan suaminya tidak benar.
* Ali Sucipto, datang bersama istrinya untuk meminta bantuan karena istrinya sedang hamil tua dan mereka butuh bantuan untuk meringankan beban biaya persalinan.
Usulan Proyek dan Inovasi:
* Paguyuban KB Pria Kota Bekasi mengajukan program “kartu sehat ibu dan anak” sebagai proyek percontohan di Jawa Barat untuk mengatasi stunting. Mereka juga mengusulkan model rumah dari bambu yang cocok untuk daerah rawan longsor.
* Seorang pria dari Tangerang datang untuk menyerahkan master plan bandara kepada KDM sebagai referensi untuk pembangunan bandara di Pangandaran.
Masalah Anak dan Sekolah:
* Seorang ibu dari Indramayu mengeluhkan anaknya yang kecanduan game online, jarang pulang, dan sering melawan.
* Seorang ibu dari Karawang datang untuk meminta bantuan karena ijazah dan surat kelulusan anaknya ditahan pihak sekolah karena belum melunasi biaya administrasi.
* Seorang ibu meminta bantuan untuk anaknya, Faisal, yang berhenti sekolah karena sering di-bully oleh teman-temannya.
* Seorang warga Karawang mengeluhkan kesulitan biaya sekolah untuk anaknya.
Lain-Lain:
* Seorang warga bernama Joko Susanto dari Semarang, yang mengaku bangkrut, datang untuk meminta bantuan dicarikan pekerjaan di Jawa Barat.
* Seorang warga dari Bengkulu datang ke sana setelah menabung hanya untuk bertemu dengan KDM