BIKIN HEBOH | KDM DAPAT CIUMAN DARI WANITA JOGJA DI AKHIR PERJUMPAAN
Yogyakarta – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menunjukkan gaya kepemimpinan yang merakyat saat berkunjung ke Malioboro, Yogyakarta. Di tengah keramaian ikonik kota tersebut, Dedi Mulyadi tak hanya berjalan-jalan, tetapi juga berinteraksi langsung dan mendengarkan curahan hati para pedagang dan warga. Momen paling mengharukan terjadi saat ia berdialog dengan Mbah Warjila, seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai “kuli gendong” dengan penuh perjuangan.
Mbah Warjila, yang telah 30 tahun mengabdikan hidupnya sebagai kuli gendong, menceritakan kisah pilu kehidupannya yang harus berjuang dengan penghasilan minim dan tidur di emperan pasar. Tergerak oleh ketabahan Mbah Warjila, Dedi Mulyadi memberikan santunan sebesar Rp 1,5 juta sebagai bentuk perhatian agar Mbah Warjila dapat beristirahat selama dua minggu dan memulihkan tenaganya. Selain itu, Dedi Mulyadi juga tak luput memberikan bantuan modal kepada pedagang kecil lain yang ia temui di sepanjang kunjungannya, menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat kecil.
Kunjungan Dedi Mulyadi diakhiri dengan gestur yang meninggalkan kesan mendalam. Saat makan siang di sebuah warung bernama Warung Makan Mbah Sum, Dedi Mulyadi membayar seluruh makanan yang dikonsumsi oleh pengunjung warung. Tindakan spontan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang selalu hadir di tengah-tengah rakyat, mendengarkan keluhan, dan memberikan solusi yang konkret.
- Kunjungan di Malioboro: Gubernur Dedi Mulyadi berinteraksi langsung dengan pedagang dan warga di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
- Santunan untuk Mbah Warjila: Dedi Mulyadi memberikan santunan sebesar Rp 1,5 juta kepada Mbah Warjila, seorang kuli gendong, agar bisa beristirahat selama dua minggu.
- Aksi Sosial di Warung Makan: Ia menggratiskan seluruh makanan bagi pengunjung di Warung Makan Mbah Sum tempatnya makan.
- Bantuan untuk UMKM: Dedi Mulyadi juga memberikan bantuan modal kepada pedagang kecil lainnya untuk mendukung usaha mereka.



