DIKEPUNG PULUHAN RIBU WARGA TASIK – KDM UCAPKAN SELAMAT HARI JADI DI ATAS MOBIL

Di Hari Jadi Tasikmalaya, Kang Dedi Mulyadi Sindir Keras Praktik Jual Beli Seragam dan LKS di Sekolah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan pidato yang tajam dan disambut riuh tepuk tangan warga saat menghadiri perayaan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya. Di hadapan Bupati Tasikmalaya dan ribuan masyarakat, Kang Dedi tidak hanya memberikan ucapan selamat, tetapi juga menyuarakan aspirasi rakyat dengan menyindir keras berbagai persoalan yang masih terjadi, terutama di dunia pendidikan.

Dengan gaya khasnya, Kang Dedi menegaskan bahwa di hari jadi yang menandakan “daun yang muda”, seharusnya tidak ada lagi jalan yang rusak, sekolah yang reyot, atau pasien yang ditolak rumah sakit karena tidak memiliki BPJS. Namun, sorotan utamanya tertuju pada praktik komersialisasi di sekolah. “Teu menang aya budak anu teu sakolah, di sakolahna tong ngajual baju seragam, tong ngajual LKS, tong aya outing class, tong aya piknik tapi ngakuna studi tur. Setuju?” serunya yang langsung dijawab “setuju” oleh seluruh warga yang hadir.

Lebih lanjut, Kang Dedi juga mengkritik para kepala daerah yang menjadikan siswa sebagai objek untuk meningkatkan kunjungan pariwisata melalui program study tour. Menurutnya, hal tersebut adalah perbuatan eksploitatif yang tidak memiliki landasan moral dan akademis. Ia menyarankan, jika ingin pariwisata maju, maka yang harus dibenahi adalah kebersihan kota, penataan estetika, pemberantasan pungli, dan perbaikan infrastruktur, bukan dengan “memaksa” anak-anak sekolah untuk berwisata.

Dalam pidatonya, Kang Dedi juga berjanji akan terus memperhatikan kesejahteraan masyarakat kecil, mulai dari hansip hingga para janda. Ia menutup pidatonya dengan doa dan harapan agar Kabupaten Tasikmalaya semakin maju, produk-produk lokalnya laku di pasaran, dan seluruh warganya hidup sejahtera.

—————————
• Kritik Dunia Pendidikan: Kang Dedi secara terbuka mengkritik dan meminta agar praktik jual beli seragam, LKS, dan study tour berkedok piknik dihentikan di sekolah-sekolah.
• Tolak Eksploitasi Siswa: Ia menentang keras kebijakan kepala daerah yang menjadikan siswa sebagai objek untuk mendongkrak angka pariwisata melalui study tour.
• Solusi Pariwisata: Menurutnya, cara memajukan pariwisata adalah dengan memperbaiki kebersihan, estetika kota, memberantas pungli, dan membangun infrastruktur yang memadai.
• Janji Kesejahteraan: Kang Dedi berjanji akan terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat kecil, termasuk hansip dan para janda.
• Aspirasi Rakyat: Pidato Kang Dedi disambut meriah oleh warga karena dianggap menyuarakan langsung keluhan dan harapan masyarakat Tasikmalaya.