VIRAL – 2 PENYANDANG DISABILITAS DIUSIR DARI ASRAMA | INI KEJADIAN YANG SEBENARNYA

Kang Dedi Turun Tangan Selesaikan Kisruh Pengosongan Asrama SLB di Cimahi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan langsung untuk menyelesaikan kesalahpahaman terkait rencana pengosongan asrama siswi penyandang disabilitas di Cimahi yang sempat viral di media sosial. Kang Dedi menemui Wilda, siswi kelas 11 SLB Pajajaran Bandung, beserta orang tua dan pembimbing asramanya, untuk mendengarkan langsung duduk perkara dan memberikan solusi konkret.

Permasalahan bermula ketika Wilda dan temannya, Kiki, yang selama ini tinggal di asrama Pusat Pelayanan Sosial Harapan Sejati (PPSHS), diminta untuk pindah secara mendadak. Pembimbing asrama menyayangkan cara pengosongan yang terkesan terburu-buru, bahkan hingga membongkar gembok kamar, tanpa ada komunikasi yang baik sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan, terutama bagi para siswi dan orang tua mereka.

Kepala UPTD Dinas Sosial menjelaskan bahwa tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena kebutuhan mendesak untuk menampung 96 anak penyandang disabilitas laki-laki dari seluruh Jawa Barat yang akan masuk asrama rehabilitasi sosial. Kang Dedi menyimpulkan bahwa insiden ini murni merupakan miskomunikasi internal antara Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Ia pun meminta agar masalah ini diselesaikan secara internal dan tidak dibesar-besarkan.

Sebagai solusi, Kang Dedi memastikan bahwa Wilda dan Kiki akan dipindahkan ke kamar baru yang aman dan hanya akan ditempati oleh mereka berdua di bawah pengawasan petugas. Ia juga memberikan bantuan pribadi sebesar Rp 5 juta untuk merapikan dan melengkapi kamar baru mereka. “Ini hanya miskomunikasi, pemerintah provinsi sudah menyiapkan fasilitasnya,” tegas Kang Dedi, seraya berjanji akan menambah anggaran untuk program-program sosial ke depannya.

———————————

• Kisruh Pengosongan Asrama: Terjadi kesalahpahaman terkait rencana pemindahan dua siswi SLB, Wilda dan Kiki, dari asrama PPSHS di Cimahi.
• Intervensi Gubernur: Kang Dedi Mulyadi menemui langsung siswi, orang tua, dan pihak terkait untuk memediasi permasalahan.
• Penyebab Miskomunikasi: Pengosongan mendadak dilakukan karena kebutuhan mendesak untuk menampung 96 penyandang disabilitas laki-laki lainnya. Kang Dedi menyebut ini adalah miskomunikasi internal antar dinas.
• Solusi Langsung: Kang Dedi memastikan kedua siswi mendapatkan kamar baru yang aman dan memberikan bantuan pribadi Rp 5 juta untuk perlengkapan kamar.
• Komitmen Anggaran Sosial: Kang Dedi berjanji akan membersihkan Jabar dari penyandang disabilitas di jalanan dan akan menambah anggaran untuk program sosial.