SAAT RIDWAN KAMIL TEMUI KDM | ISTRI LAHIRAN NGGAK BISA PULANG

Bayi Tertahan di Bidan, Kang Dedi Tegur Keras RSUD Al-Ihsan dan Lunasi Seluruh Biaya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan teguran keras kepada jajaran direksi RSUD Al-Ihsan Bandung setelah menerima laporan adanya pasien ibu melahirkan yang “dipulangkan” karena kendala biaya. Pasien bernama Rianti tersebut akhirnya melahirkan di bidan, namun bayinya tertahan karena sang suami, Ridwan Kamil, tidak mampu melunasi biaya persalinan sebesar Rp 2,75 juta.

Dalam sambungan telepon langsung dengan direktur rumah sakit, Kang Dedi mengingatkan kembali tentang Surat Edaran Gubernur yang melarang rumah sakit menolak atau tidak melayani pasien, terutama dalam kondisi darurat seperti melahirkan, hanya karena masalah biaya. “Rumah sakitnya lambangnya rahim, cinta kasih. Sudah dirawat saja, nanti kalau kurang duit kan bisa dibantu oleh Pemprov Jabar sebagai pemilik,” tegas Kang Dedi. Ia menyayangkan sikap pihak rumah sakit yang menyarankan pasien pindah ke bidan dengan alasan biaya umum yang mahal.

Menurut pengakuan Ridwan, ia membawa istrinya ke RSUD Al-Ihsan pada hari Sabtu saat pembukaan sudah dua. Namun, karena tidak memiliki BPJS dan tidak bisa mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena hari libur, ia diarahkan ke jalur umum. Merasa biaya akan sangat mahal, pihak rumah sakit menyarankannya untuk pindah ke bidan. Setelah melahirkan di bidan, Ridwan hanya mampu membayar Rp 500 ribu sehingga bayinya belum diizinkan pulang.

Setelah menegur pihak rumah sakit, Gubernur Dedi Mulyadi langsung memberikan bantuan untuk melunasi seluruh biaya persalinan di bidan dan memberikan sisa uangnya sebagai bekal untuk membeli perlengkapan bayi. Ia juga menasihati Ridwan, yang saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap, untuk lebih giat bekerja demi menafkahi keluarganya. “Ketika kita nikah, kita bertanggung jawab terhadap kehamilan, kelahiran, dan pendidikan. Itu tanggung jawab laki-laki,” pungkasnya.