KDM TEMUI KELUARGA KORBAN | SIAP MENJADI BAPAK ASUH BAGI ANAKNYA

Kang Dedi Ambil Alih Tanggung Jawab Tragedi Syukuran Nikah Anaknya, Akui Telah Melarang Acara Makan Gratis

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil alih tanggung jawab penuh atas insiden tragis yang terjadi saat acara syukuran pernikahan putranya, Maula Akbar, di Garut. Acara makan gratis untuk publik tersebut berujung duka setelah kerumunan massa yang tidak terkendali menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia dan luka-luka. Kang Dedi secara langsung mendatangi satu per satu rumah keluarga korban untuk menyampaikan permohonan maaf dan duka cita yang mendalam.

Dalam kunjungannya, Kang Dedi Mulyadi membuat pengakuan penting bahwa ia sama sekali tidak mengetahui dan bahkan telah secara tegas melarang penyelenggaraan acara makan gratis di siang hari tersebut. Ia menjelaskan bahwa izin yang ia berikan hanya untuk dua kegiatan, yakni pertemuan dengan para kepala desa pada sore hari dan pagelaran seni untuk warga di malam hari. “Kegiatan ini sudah saya wanti-wanti enggak boleh dilaksanakan. Tapi karena peristiwa ini sudah terjadi, sebagai orang tua, saya harus bertanggung jawab,” tegas Kang Dedi.

Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Kang Dedi memberikan santunan kepada setiap keluarga korban meninggal dunia. Santunan tersebut terdiri dari Rp 100 juta yang berasal dari putranya, Maula Akbar, dan tambahan Rp 150 juta dari kantong pribadinya. Lebih dari itu, saat mengunjungi keluarga seorang anggota polisi yang menjadi korban, Kang Dedi memutuskan untuk “mengadopsi” ketiga anak almarhum dan berjanji akan menanggung seluruh biaya hidup dan pendidikan mereka hingga dewasa. “Mulai hari ini, anak tiga-tiganya anak Pak Dedi ya,” ujarnya kepada anak-anak tersebut.

Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, insiden terjadi karena manajemen kerumunan yang buruk, di mana pintu gerbang tidak dibuka sepenuhnya melainkan dengan sistem “buka-tutup”, yang menyebabkan penumpukan massa. Selain itu, disebutkan pula tidak ada ambulans yang siaga di lokasi saat kejadian. Meskipun tragedi ini lahir dari niat baik sang anak untuk berbagi kebahagiaan, peristiwa ini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya persiapan dan kepatuhan terhadap nasihat orang tua.
————————-
• Tanggung Jawab Penuh: Kang Dedi Mulyadi mendatangi keluarga korban dan mengambil tanggung jawab penuh atas insiden di acara syukuran pernikahan putranya.
• Melarang Acara: Ia mengaku telah secara tegas melarang acara makan gratis di siang hari karena khawatir tidak dapat mengantisipasi kerumunan massa.
• Santunan untuk Korban: Setiap keluarga korban meninggal dunia menerima total santunan sebesar Rp 250 juta (Rp 100 juta dari mempelai dan Rp 150 juta dari Kang Dedi).
• Adopsi Anak Korban: Kang Dedi “mengadopsi” tiga anak dari seorang anggota polisi yang menjadi korban, dengan menanggung seluruh biaya hidup dan pendidikannya.
• Penyebab Insiden: Menurut saksi, tragedi dipicu oleh manajemen pintu gerbang yang menerapkan sistem “buka-tutup” dan tidak adanya ambulans yang siaga.