CURHAT IBU YANG ANAKNYA MENINGGAL KARENA BUNDIR | MINTA DIMEDIASI DENGAN PIHAK SEKOLAH

Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Siap Mediasi Kasus Siswa SMAN 6 Garut yang Diduga Korban Bullying

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun tangan langsung untuk menemui keluarga Priya Nailuredha Thariq, seorang siswa SMAN 6 Garut yang meninggal dunia diduga akibat depresi berat karena perundungan (bullying) di sekolahnya. Dalam kunjungannya ke rumah duka, Kang Dedi mendengarkan secara langsung kesaksian dari ibu korban, Puji, yang menceritakan perubahan drastis pada anaknya hingga dugaan perlakuan tidak menyenangkan yang diterima dari teman-teman dan oknum guru.

Menurut penuturan sang ibu, putranya mulai menjadi pemurung sejak akhir semester satu setelah dituduh melaporkan teman-temannya yang merokok elektrik (vape) di kelas. Sejak saat itu, anaknya diduga dikucilkan, diintimidasi secara fisik, bahkan mendapat perlakuan tidak pantas dari oknum guru. Sang ibu menyebut anaknya pernah disebut “anak berkebutuhan khusus (ABK)” oleh seorang guru fisika dan dijadikan contoh buruk oleh wali kelasnya di depan siswa lain.

Pihak keluarga merasa pihak sekolah, khususnya wali kelas, abai terhadap kondisi anaknya. Keluhan mengenai perundungan yang disampaikan ibu korban disebut tidak mendapat respons yang semestinya. Puncaknya, keputusasaan sang anak semakin menjadi setelah pihak sekolah menyatakan bahwa ia tidak naik kelas, yang menambah beban mental yang sudah berat ia pikul selama berbulan-bulan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan akan menangani kasus ini hingga tuntas, mengingat SMA berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi. Ia berjanji akan memfasilitasi dan memimpin langsung mediasi antara pihak keluarga dengan jajaran SMAN 6 Garut, termasuk kepala sekolah, wali kelas, dan guru fisika yang bersangkutan. “Saya ini orang yang tidak mau ada pembiaran di Jawa Barat. Kita akan segera pertemukan untuk mencari akar masalahnya agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” tegas Kang Dedi.
———————–
• Kunjungan Gubernur: Kang Dedi Mulyadi mengunjungi langsung keluarga siswa SMAN 6 Garut yang meninggal dunia diduga karena menjadi korban perundungan.
• Dugaan Perundungan: Korban diduga mengalami perundungan oleh teman-temannya setelah dituduh melaporkan kasus vape di kelas.
• Perlakuan Oknum Guru: Selain dari teman, korban juga diduga mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum guru, termasuk disebut “ABK” dan dijadikan contoh buruk.
• Abaian Pihak Sekolah: Keluarga merasa laporan mengenai perundungan tidak ditanggapi serius oleh pihak sekolah, khususnya wali kelas.
• Pemicu Akhir: Keputusan sekolah yang menyatakan korban tidak naik kelas diduga menjadi pemicu yang memperburuk kondisi depresinya.
• Langkah Mediasi: Kang Dedi akan memimpin langsung mediasi antara keluarga korban dan pihak sekolah untuk menginvestigasi kasus ini secara tuntas.