KEBAHAGIAAN NYI HYANG DAPAT SAWERAN | RIBUAN WARGA GARUT HISTERIS BURU KDM

Kental Nuansa Adat, Resepsi Pernikahan Putra Kang Dedi Mulyadi Dibalut Prosesi Sunda Penuh Makna

Setelah melangsungkan akad nikah yang khidmat, pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Luthfianisa Nisa Putri Karlina berlanjut dengan resepsi yang kental akan nuansa adat Sunda. Bertempat di Garut, seluruh rangkaian acara dirancang untuk tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan wejangan dan doa bagi kedua mempelai melalui simbol-simbol budaya yang kaya makna.

Salah satu momen yang paling menyentuh adalah prosesi sungkeman. Maula Akbar dan Teh Putri bersimpuh di hadapan orang tua mereka, Irjen Pol. Karyoto, Ibu Linna Iskandar, dan Kang Dedi Mulyadi untuk memohon doa restu. Suasana menjadi begitu haru saat Maula bersimpuh di pangkuan Kang Dedi, memohon maaf dan doa, seraya mendoakan almarhumah ibundanya, Sri Mulyawati, yang telah berpulang.

Setelah sungkeman, resepsi dilanjutkan dengan serangkaian upacara adat Sunda yang dipandu dengan meriah. Mulai dari huap lingkung (saling menyuapi), pabetot-betot bakakak hayam (saling menarik ayam bakar) yang menyimbolkan peran suami sebagai kepala keluarga, hingga prosesi saweran yang melambangkan harapan akan kemakmuran. Puncak dari prosesi adat ini adalah pelepasan sepasang burung merpati oleh kedua orang tua sebagai lambang kesetiaan dan dimulainya perjalanan hidup baru bagi kedua mempelai.

Acara resepsi ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan pendakwah Ustaz Adi Hidayat, yang memberikan doa restu. Keseluruhan acara menunjukkan komitmen Kang Dedi Mulyadi dalam melestarikan budaya, sekaligus memberikan bekal filosofis yang mendalam bagi putranya dalam mengarungi bahtera rumah tangga, menjadikannya sebuah perayaan yang sakral dan penuh kenangan.

———–
Resepsi Adat Sunda: Pesta pernikahan Maula Akbar dan Teh Putri diisi dengan rangkaian upacara adat Sunda yang kaya akan makna filosofi.

Momen Haru Sungkeman: Prosesi sungkeman menjadi momen yang sangat emosional, di mana kedua mempelai memohon restu dari orang tua. Maula juga secara khusus mendoakan almarhumah ibunya.

Rangkaian Ritual: Berbagai ritual adat seperti huap lingkung, pabetot-betot bakakak, saweran, dan pelepasan merpati digelar dengan penjelasan makna di setiap prosesinya.

Wejangan: Setiap ritual yang dijalankan mengandung nasihat dan harapan bagi pasangan pengantin untuk kehidupan rumah tangga mereka ke depan.