KEBAHAGIAAN NYI HYANG SAAT ANTAR PERNIKAHAN A ULA | SUNGKEM UWA PENGASUH SAAT BAYI

Penuh Haru, Kang Dedi Mulyadi Lepas Putra Sulungnya di Acara Siraman Adat Sunda

Suasana haru dan khidmat menyelimuti kediaman Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menggelar prosesi adat menjelang pernikahan putra sulungnya, Maula Akbar. Dalam rangkaian acara yang kental dengan tradisi Sunda, Kang Dedi secara resmi melepas masa lajang putranya, diiringi alunan musik dan syair tradisional yang sarat makna. Momen tersebut menjadi puncak kebahagiaan seorang ayah yang telah berhasil mendidik dan mengantarkan putranya hingga ke gerbang pernikahan.

Dalam sambutannya, Kang Dedi tak kuasa menahan rasa bangga dan kagumnya terhadap Maula Akbar. Ia menceritakan betapa besar cinta tulus putranya yang menikahi seorang wanita yang lebih tua enam tahun dan telah memiliki tiga anak. “Cinta tidak akan pernah memandang status. Cinta itu lahir dari hati,” ungkap Kang Dedi, mengutip kembali pernyataan putranya. Ia juga berbagi kisah masa lalu Maula yang penuh perjuangan, ditinggal sang ibu sejak usia dua bulan, hingga tumbuh dengan melihat langsung tantangan berat yang dihadapi ayahnya.

Prosesi berlangsung sakral, diwarnai dengan berbagai ritual adat Sunda, seperti prosesi sungkeman Maula kepada Kang Dedi dan para kerabat yang telah membesarkannya. Suasana menjadi lebih meriah saat prosesi saweran, di mana kedua mempelai dihujani dengan uang koin, beras, dan permen sebagai simbol harapan akan rezeki dan kebahagiaan. Putri bungsu Kang Dedi, Nyi Sukma Ayu (Nyi Hyang), juga turut mencuri perhatian dengan tingkah lucunya yang ikut menghitung uang sawer dan memberikan ucapan selamat kepada kakaknya.

Bagi Kang Dedi, momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pemenuhan tugasnya sebagai seorang ayah untuk menjaga amanah dari almarhumah istrinya. “Hari ini saya merasa bahagia karena saya sudah bisa mendidik dan mengantarkan titipan almarhumah ibunya. Sudah selesai tugas saya,” tutur Gubernur Dedi Mulyadi dengan suara bergetar. Ia pun memohon doa restu dari semua yang hadir agar pernikahan putranya kelak diberkahi dan dipenuhi kebahagiaan.

• Prosesi Adat: Gubernur Dedi Mulyadi menggelar acara siraman dan prosesi adat Sunda untuk melepas masa lajang putra sulungnya, Maula Akbar.

• Sambutan Haru: Kang Dedi menyampaikan sambutan yang emosional, mengungkapkan kekagumannya pada ketulusan cinta putranya dan menceritakan masa lalu Maula yang penuh perjuangan sebagai seorang yatim.

• Ritual Sunda: Acara diisi dengan berbagai ritual adat seperti sungkeman dan saweran yang sarat akan makna dan doa untuk kedua mempelai.

• Tugas Ayah Tuntas: Kang Dedi merasa tugasnya sebagai seorang ayah untuk mengantarkan amanah dari almarhumah istrinya telah selesai dengan menikahkan putranya.

• Peran Nyi Sukma Ayu: Putri bungsu Kang Dedi, Nyi Hyang, turut memeriahkan acara dengan kelucuan dan interaksinya selama prosesi berlangsung.