MAKAN HANYA GARAM – BERAS MUNGUT DI TPA | YANTI HAMIL 3 BULAN TANPA SURAT NIKAH
Kehidupan memilukan warga pemulung di TPA Sarimukti, Bandung Barat, terungkap dalam kunjungan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Salah satunya adalah Yanti, wanita hamil tiga bulan yang hidup bersama suami tanpa ikatan pernikahan resmi di gubuk kumuh tanpa air bersih dan sanitasi layak. Mereka bertahan hidup dengan makan nasi dari beras kutuan yang ditemukan di tempat sampah dan hanya dimakan dengan garam.
Pasangan tersebut, yang tidak memiliki surat nikah, juga belum tercatat dalam sistem kependudukan. Kang Dedi menegaskan pentingnya legalitas pernikahan demi masa depan anak dan akan memfasilitasi pembuatan dokumen resmi mereka. Selain memberikan bantuan uang tunai untuk makan bergizi dan memperbaiki motor, Kang Dedi juga berjanji akan merapikan lingkungan TPA dan membangun tempat istirahat yang layak bagi para pemulung.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyoroti minimnya pengawasan dari RT setempat dan menegaskan komitmen Pemprov Jabar untuk menjadikan TPA Sarimukti sebagai kawasan pengelolaan sampah modern yang bersih dan manusiawi.
—
Kisah Yanti – Hamil Tanpa Surat Nikah
- Yanti hamil 3 bulan, tinggal di gubuk di TPA Sarimukti.
- Hidup dengan pasangan yang juga mantan pemulung, tanpa surat nikah resmi.
- Menikah hanya secara adat, tanpa tercatat di KUA atau pengadilan.
- Tidak punya KTP, domisili tidak jelas, dan belum tercatat dalam sistem kependudukan.
Kemiskinan Ekstrem & Makanan dari Sampah
- Mereka makan nasi dari beras kutuan yang ditemukan di TPA, dimasak hanya dengan garam.
- Upah sebagai pemulung hanya Rp50.000 per hari, kadang tidak dibayar selama 4 hari.
- Tidak ada penghasilan tetap, makan tergantung hasil mungut dan belas kasih.
Kondisi Lingkungan TPA
- Tempat tinggal berupa gubuk kumuh dan tidak layak huni.
- Air limbah terbuka, sampah berserakan, tanpa sanitasi.
- Tidak pernah ada RT atau pejabat desa yang datang memantau.
Respons Gubernur Jawa Barat
- Kang Dedi akan merapikan lingkungan TPA Sarimukti.
- Menyediakan tempat istirahat layak berupa saung untuk para pemulung.
- Memberi santunan uang untuk beli makanan bergizi dan memperbaiki motor.
- Akan bantu urus surat nikah dan administrasi kependudukan pasangan ini.
- Menegaskan pentingnya legalitas pernikahan agar anak tidak terlantar secara hukum.
- Akan dorong pengelolaan sampah modern agar TPA tidak lagi terkesan kumuh.