INI PESAN KDM PADA A ULA – MENJELANG PERNIKAHAN DENGAN TEH PUTRI KARLINA DI GARUT

“Jangan Curhat Tentang Istri pada Ayah,” Pesan Tegas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Saat Lepas Maula Akbar Menikah
Di tengah kebahagiaan rencana pernikahan putranya, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Teh Putri.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan serangkaian nasihat yang mendalam dan tegas. Momen ini menjadi sorotan utama, di mana Gubernur Dedi Mulyadi, sebagai seorang ayah, menitipkan harapan besar dan batasan yang jelas bagi kehidupan rumah tangga anaknya kelak. Ia menekankan bahwa Maula harus belajar dari pengalaman orang tuanya, dengan komitmen bahwa pernikahan ini harus menjadi yang pertama dan terakhir.

Gubernur Dedi Mulyadi berpesan agar Maula dapat mempertahankan rumah tangganya dalam kondisi sesulit apa pun. Nasihat utamanya adalah keharusan untuk menerima pasangan secara utuh. “Harus menerima Teh Putri bukan hanya dari sisi cantiknya, bukan hanya dari wakil bupatinya. Harus menerima sisi yang paling jelek dalam diri Teh Putri, harus mau menerimanya,” ujar Kang Dedi Mulyadi. Ia juga mengingatkan Maula untuk siap menerima sifat-sifat pasangan seperti kecemburuan atau sifat bawel sebagai bagian dari paket pernikahan.

Tanggung jawab sebagai kepala keluarga juga menjadi poin krusial. Kang Dedi Mulyadi meminta Maula untuk sepenuhnya menyayangi ketiga anak Teh Putri layaknya anak kandung sendiri, tanpa ada istilah “anak sambung”. Seiring dengan itu, Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan dirinya kini telah resmi menjadi seorang kakek. Ia berharap Maula menjadi pribadi yang mandiri dalam menyelesaikan segala persoalan rumah tangganya setelah dilepas olehnya.

Pesan yang paling menggarisbawahi momen tersebut adalah larangan keras bagi Maula untuk berkeluh kesah tentang istrinya kepada sang ayah. “Ingat loh, ayah tidak mau suatu saat ke ayah curhat tentang istri. Tidak boleh. Mau suka mau duka, silakan Aa yang menjalaninya. Kalau Aa bahagia, ceritakan pada ayah. Kalau Aa tidak bahagia, tidak boleh diceritakan pada ayah,” tegas Gubernur Dedi Mulyadi.

Nasihat ini menjadi simbol pelepasan penuh seorang ayah yang menginginkan anaknya tumbuh dewasa dan bertanggung jawab penuh atas bahtera rumah tangganya.

—–

* Pernikahan Pertama dan Terakhir: Gubernur Dedi Mulyadi berharap Maula menjadikan pernikahan ini satu-satunya dalam hidupnya dan belajar dari pengalaman orang tuanya.
* Menerima Kekurangan Pasangan: Maula dinasihati untuk menerima semua sisi dari pasangannya, termasuk sifat-sifat yang dianggap kurang baik, bukan hanya kelebihannya.
* Larangan Curhat Masalah Istri: Dedi Mulyadi melarang keras Maula untuk mengeluhkan masalah rumah tangganya, terutama tentang istrinya, kepada dirinya.
* Tanggung Jawab Penuh: Maula harus menjadi kepala keluarga yang mandiri dan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan serta tantangan dalam pernikahannya.
* Menyayangi Anak Sambung: Maula diwajibkan untuk mencintai dan menyayangi ketiga anak dari Teh Putri seperti anak kandungnya sendiri, tanpa ada perbedaan.