SETELAH 2 ANAKNYA MENINGGAL – KINI ANAK SANTRI TERBAWA ARUS | PELUKIS PUN MENANGISI KDM
Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menemui seorang ibu yang kehilangan anak ketiganya yang merupakan seorang santri di Megamendung. Dalam momen penuh haru itu, gubernur menyampaikan duka mendalam dan memberikan santunan sebesar Rp20 juta dari program Bank Jabar Peduli. Ia memuji keteguhan sang ibu yang meski hanya berpenghasilan Rp1 juta sebagai ART, tetap mampu menyekolahkan anak dan cucu yatim.
Di sisi lain, empat rumah warga yang rawan longsor di Megamendung akan segera direlokasi. Pemerintah Provinsi Jabar, Pemkab Cianjur, dan aparat desa akan bekerja sama, termasuk dengan alokasi awal Rp200 juta – Rp 300 juta untuk perbaikan drainase. Dalam momen ini juga Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi memberikan santunan awal melalui Bank Jabar Peduli sebesar Rp40 juta untuk membantu pembangunan rumah terdampak longsor dan menegaskan keselamatan warga lebih penting daripada mempertahankan rumah di zona rawan bencana.
Dalam kunjungan itu pula, seorang seniman dari Depok menghadiahi gubernur dua lukisan. Karena kehilangan HP akibat kecopetan saat perjalanan, sang seniman langsung dibelikan HP baru oleh gubernur sebagai bentuk apresiasi. “Orang baik yang tidak meminta, harus dibalas lebih banyak,” ujar gubernur sambil menyemangati seniman tersebut untuk terus berkarya.
—
Kisah Keluarga Santri:
- Seorang ibu di Cianjur kehilangan anak ketiganya, seorang santri yang meninggal saat mondok di Megamendung.
- Meski hanya bekerja sebagai ART dengan gaji Rp1 juta, ibu tersebut tetap menyekolahkan anak dan cucunya.
- Mendapat bantuan dari program Bank Jabar Peduli serta santunan tahlil.
- Gubernur menyampaikan duka cita dan pujian atas ketegaran sang ibu.
Relokasi dan Penataan Drainase:
- Empat rumah warga di Megamendung berada di zona rawan longsor.
- Akan direlokasi dengan bantuan dari Pemprov Jabar, Pemkab, dan pihak desa.
- Dana awal Rp200 juta disiapkan untuk penataan drainase.
- Tanah relokasi akan diurus gubernur bila berupa tanah negara.
Seniman dan Apresiasi:
- Seorang seniman asal Beji, Depok, menghadiahi dua lukisan potret gubernur.
- Seniman tersebut kehilangan HP karena kecopetan, namun tetap menyerahkan lukisan.
- Gubernur Kang Dedi Mulyadi mengganti HP seniman sebagai bentuk apresiasi pada karya dan ketulusan.
- Pesan moral: orang baik yang tidak meminta imbalan harus dibalas dengan lebih banyak kebaikan.
Pesan Sosial dan Kepemimpinan:
- Gubernur Kang Dedi Mulyadi menyentil gaya hidup generasi muda: orang tua susah payah bekerja, anak malah gaya hidup konsumtif.
- Mengajak anak-anak untuk tetap semangat sekolah meskipun hidup sulit.
- Menekankan pentingnya daya juang dan gotong royong dalam membangun desa dan pendidikan.