KUNJUNGI RUMAH SAKIT WELAS ASIH | INI LOGO DAN RENCANA PENGEMBANGAN

Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), melakukan kunjungan langsung ke Rumah Sakit Al-Ihsan (kini Rumah Sakit Welas Asih) untuk meninjau pelayanan, kondisi pasien, serta pengembangan fasilitas rumah sakit. Dalam dialognya dengan pasien dan keluarga, Dedi menyoroti pentingnya pola makan sehat, terutama untuk pasien stroke. Ia juga mengecek langsung keluhan, termasuk masalah parkir dan pelayanan BPJS, yang ternyata dinilai memuaskan oleh warga.

Dalam kesempatan itu, Kang Dedi Mulyadi meninjau rencana perluasan rumah sakit yang mencakup pembelian dua bidang tanah milik Yayasan Al-Ikhsan seluas 700 m² dan 300 m². Tanah ini akan dimanfaatkan untuk membangun layanan tambahan non-BPJS, seperti medical check-up dan layanan kelas menengah ke atas, termasuk pengembangan gedung stroke dan teknologi nuklir untuk pengobatan kanker. Total anggaran 2025 untuk proyek ini mencapai Rp44 miliar, dan Rp81 miliar dialokasikan pada 2026.

Dedi Mulyadi juga menemukan adanya aktivitas tambang batu di belakang rumah sakit yang diduga tidak berizin. Ia langsung memerintahkan tim untuk memverifikasi izin dan menghentikan kegiatan tersebut jika terbukti ilegal. Selain itu, Dedi Mulyadi mengapresiasi lambang baru rumah sakit yang menggabungkan nilai-nilai Islami dan filosofi Sunda, termasuk kaligrafi “Ar-Rahman Ar-Rahim” dan konsep “Green Cross”.

Kunjungan ini memperlihatkan perhatian Kang Dedi Mulyadi tidak hanya pada aspek medis, tapi juga tata kelola lahan, pelayanan publik, dan identitas budaya. Ia menegaskan rumah sakit pemerintah harus bisa melayani semua lapisan masyarakat, dari pasien BPJS hingga kelas menengah, sebagai strategi subsidi silang yang adil dan mandiri.

1. Pelayanan Rumah Sakit:

  • – Pasien BPJS merasa puas atas pelayanan di RS Al-Ihsan.
  • – Gubernur Kang Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya edukasi pola makan sehat bagi pasien stroke.
  • – RS dinilai unggul dalam penanganan jantung, kanker, stroke, dan ginjal.

2. Perluasan dan Pengembangan Rumah Sakit:

  • – Akan dibeli 2 bidang tanah milik Yayasan Al-Ikhsan: 700 m² dan 300 m².

Tanah akan digunakan untuk:

  • – Layanan non-BPJS (medical check-up, estetika, kelas menengah ke atas).
  • – Parkir bawah dan gedung layanan double decker.
  • – Tahun 2025: Rp44 miliar untuk gedung stroke dan gudang teknologi nuklir (pengobatan kanker).
  • – Tahun 2026: Rp81 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Stroke.

3. Isu Tambang Ilegal:

  • – Ditemukan aktivitas tambang batu di belakang rumah sakit.
  • – Diduga tidak berizin dan mengganggu lingkungan.
  • – Kang Dedi memerintahkan untuk menghentikan tambang jika ilegal.

4. Identitas & Filosofi Rumah Sakit:

  • – RS mengadopsi lambang baru: “Green Cross” dengan kaligrafi Ar-Rahman Ar-Rahim.
  • – Filosofi Sunda ikut dituangkan: siklus kehidupan, nilai cageur-bageur-bener-pinter-singer
  • – Rencana pemasangan prasasti pendiri RS sebagai bentuk penghargaan sejarah.

5. Strategi Subsidi Silang:

  • – Layanan berbayar disiapkan untuk pasien non-BPJS kelas menengah.
  • – Tujuannya agar pendapatan dari layanan komersial bisa menyubsidi pasien miskin.
  • – RS pemerintah harus menjadi alternatif setara agar warga tak perlu berobat ke luar negeri.