NGAMBEK KARENA ISTRI MINGGAT | AYAH ANIAYA ANAK KANDUNGNYA
Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menekankan pentingnya konsistensi dan kesinambungan dalam pembangunan infrastruktur jalan. Dalam kunjungan kerjanya, ia menyatakan bahwa model pembangunan jalan tidak boleh lagi dilakukan secara tambal sulam atau terputus-putus. “Kalau membangun jalan sepanjang lima kilometer, selesaikan lima kilometer itu secara utuh, jangan diclok-enclok,” tegasnya. Pendekatan ini diyakini akan lebih efisien dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan rusak.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Dedi Mulyadi juga melakukan pembagian bantuan sosial berupa ratusan bungkus makanan kepada warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Ia berinteraksi langsung dengan warga dan mendengar berbagai keluhan, mulai dari persoalan ekonomi hingga kesulitan akses pendidikan. Salah satu yang disoroti adalah keluhan orang tua terkait keterbatasan kuota masuk SMA. Gubernur Dedi Mulyadi merespons langsung dengan menambah kuota penerimaan untuk siswa berprestasi yang sebelumnya tidak tertampung.
Kunjungan Gubernur Dedi Mulyadi kemudian berlanjut ke rumah sakit untuk menjenguk balita korban kekerasan yang dilakukan oleh ayah kandungnya. Anak berusia 20 bulan itu sebelumnya dibawa dari Bogor ke Purwakarta oleh ayahnya, yang berniat membuat istrinya kembali setelah kabur akibat kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka ringan dan gejala trauma psikologis. Selain itu, ia juga tengah dirawat karena menderita TBC, dan kini mendapat pendampingan dari psikolog anak.
Kasus ini mendapat perhatian serius dari Gubernur Dedi Mulyadi yang mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap anak. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jawa Barat akan memastikan penegakan hukum berjalan dan anak-anak korban kekerasan mendapat perlindungan serta perawatan yang layak. “Negara tidak boleh kalah oleh pelaku kekerasan. Anak-anak adalah amanah yang harus dijaga,” ujarnya. Pelaku kini telah ditahan dan proses hukum sedang berlangsung, sementara korban terus mendapat perhatian medis dan psikologis secara intensif.
- Gubernur menekankan pembangunan jalan harus utuh dan tidak boleh lagi terputus-putus (“diclok-enclok”).
- Dalam kunjungan lapangan, Gubernur membagikan 100–150 bungkus makanan untuk warga.
- Ditemukan kasus kekerasan terhadap balita berusia 20 bulan oleh ayah kandungnya di Purwakarta.
- Balita tersebut mengalami luka ringan dan sedang dirawat karena TBC; juga sedang dalam pendampingan psikologis.
- Kekerasan dilakukan oleh ayah korban diduga untuk memancing istrinya agar kembali setelah pergi ke Bogor.
- Pelaku saat ini telah ditahan dan kasusnya diproses secara hukum.
- Gubernur memastikan tidak ada toleransi terhadap kekerasan rumah tangga dan negara hadir untuk melindungi anak-anak.
- Pemerintah juga membantu penambahan kuota siswa ke SMA bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.