BOCAH KELAS 6 SD MENGAKU DIPAKSA MINUM CIU DAN DIMASUKIN SUMUR
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali hadir di tengah masyarakat, kali ini menerima seorang ayah dan anaknya yang merupakan korban kekerasan fisik dan psikis yang berasal dari Majalaya, Kabupaten Bandung. Dalam pertemuan tersebut, terungkap kisah pilu seorang anak kelas 6 SD yang mengalami pemaksaan minum minuman keras (ciu) oleh seorang remaja berusia 20 tahun, sebelum akhirnya dianiaya hingga masuk ke sumur dan mengalami luka serius di kepala.
KDM secara empatik menggali kronologi peristiwa kekerasan tersebut. Sang anak mengaku dipaksa minum ciu dan dianiaya secara brutal, sementara pelaku merupakan pengangguran dari kampung sebelah. Kasus ini sempat tidak terungkap hingga video rekaman korban berdarah viral di media sosial, dan baru kemudian keluarga membuat laporan ke pihak kepolisian. Sayangnya, meski pelaku mengakui perbuatannya, proses hukum masih terkendala minimnya bukti yang kuat, sehingga pelaku hanya dikenai wajib lapor.
KDM menegaskan bahwa prioritas bukan hanya pada proses pidana, melainkan penyelamatan dan rehabilitasi psikologis anak. Ia berjanji akan menurunkan tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mendampingi korban, sekaligus membantu biaya pendidikan anak tersebut ke pesantren. “Kita harus selamatkan anak-anak dari trauma, candu, dan kekerasan, bukan semata fokus pada hukuman,” tegas Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM).
- Korban: Anak kelas 6 SD asal Majalaya, Kab. Bandung
- Kejadian: Dipaksa minum ciu oleh pemuda 20 tahun, kemudian dianiaya dan dilempar ke sumur.
- Pelaku: Warga Bumi Wangi, diduga pengangguran, kini hanya dikenai wajib lapor.
- Awal Terungkap: Video korban berdarah viral di status media sosial, lalu diketahui keluarga.
- Penanganan Hukum: Sudah dilaporkan ke Polsek dan Polres Bandung, tapi belum cukup bukti penahanan.
- Pendekatan Kang Dedi Mulyadi: Fokus pada penyelamatan psikologis anak, bukan semata penindakan pidana.
- Pendidikan: Korban ingin masuk pesantren, namun terkendala biaya awal sebesar Rp3 juta.
- Bantuan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM): Akan bantu biaya pendidikan dan mendorong rehabilitasi bagi anak korban maupun pelaku.
- Tindak Lanjut: Tim dari dinas perlindungan anak akan turun hari Senin ke lokasi (Kecamatan Ciparay).
- Pesan KDM: Peristiwa kekerasan yang dijadikan status atau hiburan adalah tanda masalah psikologi yang harus ditangani serius.



