Pernah Jadi ART dan Kerja di Pabrik | Ini Rencana Mereka Setelah Terima Bantuan 100jt
I. PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR JALAN
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah kepemimpinan Gubernur KDM sedang melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 1,5 km di Ruas Cariu-Jagatamu, Kabupaten Bogor menuju Karawang. Proyek senilai Rp3,255 miliar menggunakan material hot mix dan menyerap 54 tenaga kerja. Pemeliharaan ini digambarkan sebagai investasi untuk mencegah kerusakan parah dan mengatasi masalah infrastruktur yang membebani sektor wisata, perhotelan, dan restoran di Jawa Barat.
1. Filosofi Perawatan Jalan:
– “Merawat jalan seperti merawat keluarga: diperbaiki sebelum rusak parah.”
– Dampak kerusakan jalan merugikan banyak orang, bukan hanya individu.
2. Detail Proyek:
– Lokasi: Ruas Cariu-Jagatamu (Bogor-Karawang).
– Panjang: 1,5 km.
– Anggaran: Rp3,255 miliar.
– Material: Hot mix.
– Tenaga kerja: 54 orang.
3. Dampak Sosial-Ekonomi:
– Jalan sebagai sarana penghubung aktivitas masyarakat:
– Petani mengangkut hasil panen.
– Anak-anak berangkat sekolah tanpa risiko jatuh.
– Pedagang lancar mencari nafkah.
– Infrastruktur yang baik = kehidupan masyarakat membaik.
4. Pesan Kunci:
– “Membangun bukan soal gaya, tapi soal tanggung jawab.”
II. KISAH KELUARGA HIBAN & ISMAYANTI
Pasangan Hiban Lukmanul Hakim (34 tahun) dan Ismayanti (31 tahun) dari Purwakarta menghadapi ujian berat setelah Hiban mengalami kebutaan total akibat glaukoma pada 2020. Sebelumnya, Hiban bekerja sebagai sopir angkot, sementara Ismayanti berjuang menghidupi keluarga dengan menjadi pembantu rumah tangga. Mereka kini membuka warung kecil di depan rumah mertua dan mendapat bantuan modal Rp100 juta untuk pengembangan usaha.
1. Profil Keluarga:
– Hiban:
– Lahir 27 November 1991 (34 tahun).
– Lulusan SMK Otomotif (Prabu 1, Karawang).
– Mantan sopir angkot (4 tahun).
– Ismayanti:
– Lahir 1993 (31 tahun).
– Lulusan SMK Prabu 2.
– Memiliki 2 anak: satu dari pernikahan sebelumnya (lahir 2015), satu dengan Hiban (lahir 2018).
2. Awal Kisah & Pernikahan:
– Pertemuan: Komunitas angkot di Wanayasa (2018).
– Menikah awal 2018.
– Keduanya duda-janda (Hiban duda tanpa anak, Ismayanti janda dengan 1 anak).
3. Tragedi Kebutaan Hiban:
– Penyebab: Glaukoma akut.
– Kronologi:
– Gejala awal (Maret 2020): Sakit kepala, penglihatan kabur.
– Operasi mata kanan (Juni 2020) → gagal.
– Operasi mata kiri → kebutaan total.
– Kondisi tidak membaik meski perawatan di RS Cicendo (Bandung).
4. Perjuangan Ekonomi:
– Ismayanti bekerja serabutan:
– Asisten rumah tangga (2021-2024, gaji Rp50.000/hari).
– Pabrik garmen (PHK saat pabrik tutup).
– Usaha Warung:
– Dibuka April 2025 (modal Rp1 juta dari “Mas Abim”, tetangga).
– Jualan: Cireng isi ayam, cimol, basreng.
– Pendapatan: ±Rp100.000/hari (untuk biaya hidup & sekolah anak).
5. Ketahanan Keluarga:
– Ismayanti memilih bertahan: “Lebih baik punya suami buta daripada diselingkuhi.”
– Dukungan untuk Hiban: “Kasihan lihat Aa kalau ditinggal.”
6. Bantuan Rp100 Juta dari Gubernur KDM:
– Rencana penggunaan:
– Tambah modal warung.
– Beli motor bekas (Rp10 juta) untuk operasional.
– Ternak domba (adik membantu).
– Gadai sawah (Rp50 juta) untuk investasi.