Ekonomi Kreatif Digital Melalui Game Mobile

Pemasukan industri game mobile global sepanjang tahun 2016 sebagaimana dirilis oleh Unity Technologies dan SuperData mencapai US$40.6 miliar (sekitar Rp541 triliun). Laporan ini menunjukkan adanya kenaikan sekitar lima belas persen (15%) jika dibandingkan dengan pemasukan pada tahun 2015 yang mencapai US$34,8 miliar (sekitar Rp480 triliun). Salah satu penyebab peningkatan pemasukan ini adalah adanya kenaikan pendapatan dari platform Android yang naik hingga tiga pula dua persen (32%) dibandingkan tahun 2015.

Peningkatan pemasukan dari platform Android ini menurut laporan SuperData dikarenakan frekuensi rata-rata pengguna smartphone bermain game mobile sebanyak tiga kali sehari dengan rata-rata waktu yang digunakan untuk sekali bermain adalah selama sepuluh menit atau selama tiga puluh menit selama satu hari. Jenis permainan game mobile yang paling banyak dimainkan adalah game mobile dengan alur permainan yang sederhana, singkat, dan mudah diakses oleh pemain. Plus, selama beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang beralih memainkan game Slotogate favorit mereka di perangkat seluler mereka. Dalam laporannya SuperData juga menyertakan statistik penggunaan aplikasi game mobile di Indonesia yang menurut laporan mereka mengalami peningkatan secara signifikan. Mengacu pada statistik yang ada pada laporan SuperData, Indonesia merupakan pasar potensial bagi pemasang iklan pada platform mobile. Hal ini didapatkan dari perbandingan jumlah instalasi game mobile yang tinggi jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika, Meksiko, dan India.

Indonesia juga mengalami kenaikan pada pendapatan per pengguna, hal ini dikarenakan saat ini pemain game mobile dari Indonesia sudah tidak ragu untuk mengeluarkan uang untuk membeli game mobile atau barang-barang dalam game mobile yang dapat mendukung permainan mereka. Selain itu, ada kemudahan melakukan pembayaran melalui pulsa sehingga pemain game mobile tidak perlu memiliki kartu kredit untuk melakukan pembayaran atas barang maupun game mobile yang dia beli secara online. Avarage monthly revenue per paying user (ARPPU)  atau rata-rata pendapatan bulanan berdasarkan pengguna Indonesia sama dengan India berada pada kisaran tujuh persen (7%), lebih tinggi jika dibandingkan dengan Amerika dan Meksiko.

Nilai pasar game mobile di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan hampir mencapai US$700juta atau setara dengan Rp9,3 triliun. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia memiliki potensi mengembangkan ekonomi digital dan beliau yakin bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Akan sangat disayangkan apabila Indonesia tertinggal dalam pengembangan ekonomi digital karena negara-negara lain sudah memulai revolusi industri dengan berbasis ekonomi digital. Oleh karena itu pula, Jokowi meminta pemberian fasilitas kepada pelaku pemula (startup) ekonomi digital termasuk mengenai masalah permodalan agar usaha yang baru dirintis tersebut dapat tumbuh dan berkelanjutan.

Bagi Anda yang mempunyai ide untuk membuat sebuah game mobile tidak perlu takut untuk merealisasikan ide Anda tersebut karena saat ini banyak perusahaan maupun individual yang handal dalam masalah teknis siap untuk membantu Anda untuk merealisasikan ide tersebut sehingga dapat dimainkan oleh orang banyak dan tentunya menghasilkan bagi Anda sebagai pemilik ide.

Untuk dapat melihat laporan lengkap dari Unity Technologies dapat dilihat pada tautan berikut : Unity 2016 Mobile and VR Games Year in review